(Minghui.org) “Pesan dan apa yang kalian lakukan sangat kuat,” kata seorang pemuda bernama Benjamin kepada sekelompok praktisi Falun Gong.
Di antara banyak kelompok di Festival “Hessentag” (Hari Hessian) ke-57 di Negara Bagian Jerman Hesse, pemuda 20 tahun ini sangat tersentuh dengan apa yang ia pelajari di stan Falun Gong.
Sebagai salah satu festival terbesar dan tertua di Jeman, tahun ini Hessentag menarik 1,4 juta pengunjung dari 9 hingga 18 Juni.
Praktisi Falun Gong di Jerman berpikir ini adalah kesempatan bagus untuk memperkenalkan latihan peningkatan diri Tiongkok kuno ini ke publik, dan juga meminta bantuan untuk menghentikan penganiayaan brutal terhadap kelompok penuh damai ini di Tiongkok.
Memperagakan latihan
Selama acara 10 hari itu, lebih dari 40 orang mendaftarkan diri untuk kelas latihan gratis.
Benjamin dan temannya Alex tidak serius memperhatikan stan Falun Gong pada awalnya. Mereka membuat lelucon ketika praktisi berusaha berbicara dengan mereka. Tetapi mereka berhenti ketika mendengar bahwa pemerintah Tiongkok mengambil organ vital praktisi Falun Gong yang dipenjara untuk menjualnya kepada pasien transplantasi.
Benjamin (kanan) dan Alex (kiri) berharap membantu untuk meningkatkan kesadaran tentang Falun Gong.
Pemuda itu menjadi serius. Mereka menandatangani petisi mengecam kejahatan pengambilan organ di Tiongkok.
Benjamin juga membantu praktisi berbicara kepada orang lain. “Tolong lihat. Kelompok orang-orang penuh damai ini sedang dianiaya di Tiongkok. Tolong tanda tangan petisi untuk membantu mereka.” Beberapa orang berhenti dan berbicara kepada pendukung muda ini dan praktisi.
Kai Soeren Kehrmann kagum dengan kedamaian stan mereka. “Sungguh luar biasa kalian bisa bermeditasi di lingkungan yang berisik ini,” katanya.
Seorang mahasiswa fakultas pendidikan terkesan dengan prinsip-prinsip pembimbing Falun Gong sejati-baik-sabar. Ia mengatakan akan menyebarkan pesan ini kepada murid-muridnya di masa depan.
Marko Hanko berbicara kepada praktisi untuk waktu yang lama. Ia merasakan energi positif latihan itu dan mengundang praktisi untuk mengajar latihan di tempat kerjanya.
Praktisi juga memberikan bunga lotus kertas buatan tangan, sebuah simbol kemurnian dan ketahanan di kebudayaan Tiongkok.
Anna dari Yunani belajar melipat bunga lotus kertas. Ia juga mempelajari tentang Falun Gong dan penganiayaan di Tiongkok.