(Minghui.org) Hampir 1.000 praktisi Falun Gong mengadakan rapat umum dan nyala lilin di depan konsulat Tiongkok di New York hari Minggu lalu, memperingati 18 tahun melawan kekerasan penganiayaan Falun Gong oleh rezim komunis di Tiongkok.
Beberapa korban penganiayaan mengatakan pengalamannya disiksa di Tiongkok karena berlatih Falun Gong. Praktisi mengenang para korban yang kehilangan nyawa dalam penganiayaan, yang dimulai 20 Juli 1999.
Rapat umum di depan konsulat Tiongkok di New York
Nyala lilin
Pada rapat umum tersebut, juru bicara Pusat Informasi Falun Dafa, Zhang Erping, secara singkat meninjau fakta-fakta penganiayaan, lebih dari 4.000 praktisi terbunuh akibat penyiksaan dan banyak praktisi kehilangan tempat tinggal serta pekerjaannya.
Zhang berkata, "Namun, pada hari yang sama saat penganiayaan di mulai, praktisi Falun Gong juga memulai perlawanan damai. Karena usaha yang tak kenal lelah, membuat semakin banyak orang di dunia mengetahui fakta kebenaran Falun Gong dan kebrutalan penganiayaan. Banyak pemerintah telah mengeluarkan resolusi yang mengecam, menyerukan penyelidikan, dan membantu untuk menghentikan penganiayaan ini."
Ketua World Organization to Investigate the Persecution of Falun Gong, Wang Zhiyuan, mengatakan bahwa organisasinya telah mendokumentasikan kejahatan yang dilakukan terhadap praktisi dalam penganiayaan, dan memperingatkan mereka yang masih melakukan penganiayaan di bawah Partai Komunis Tiongkok (PKT) akan diadili.
Yi Rong, juru bicara Pusat Layanan Pemunduran Diri Global dari Partai Komunis, mengumumkan bahwa lebih dari 278 juta orang Tionghoa telah mundur dari PKT.
Kolumnis Dr. Li Tianxiao mengatakan bahwa banyak orang maju dan berbicara untuk Falun Gong dalam beberapa tahun terakhir.