(Minghui.org) Pikiran baik akan meletakkan fondasi yang baik bagi masa depan seseorang.
“Jangan mengucapkan kejelekan tentangnya!”
Ketika saya berbincang-bincang dengan rekan kerja tentang Falun Gong, dia menceritakan sebuah kisah yang terjadi sebelum saya tiba di tempat kerja. Dia sedang berpatroli bersama dengan mantan kapten keamanan dan melihat seorang wanita paruh baya membawa ransel dan sedang membagikan brosur Falun Gong dari pintu ke pintu. Kapten itu tahu dia adalah seorang praktisi Falun Gong dan berusaha untuk menelepon polisi. Rekan kerja saya berkata kepada kapten, “Jangan melanggar hukum. Anggap saja tidak melihatnya.” Setelah mendengar kata-kata ini, kapten itu mengurungkan niatnya.
Saya bertanya padanya, “Kamu akan mendapat penghargaan jika menelepon polisi, jadi kenapa tidak melakukannya?” Dia berkata, “Saya tidak menginginkan uang itu tidak peduli betapa miskin saya. Dia tidak mencuri atau merampok, dan hanya ingin menyebarkan informasi. Ini sama dengan mereka yang menyebarkan iklan. Orang-orang itu tidak melanggar hukum apa pun.”
Beberapa tahun yang lalu ketika flu burung ditemukan di kota saya, kapten mengunjungi saya untuk bertanya apakah saya punya cara untuk menyembuhkannya. Ternyata dia menderita flu burung. Dia mendapatkan obat selama lima hari yang lalu, namun demamnya tidak turun dan tidak bisa makan; dia hanya bisa minum air yang mana menyebabkan perutnya terasa kembung. Dia sangat cemas.
Saya mengundangnya untuk berjalan-jalan dan berbincang-bincang. Kami berdua adalah penjaga keamanan di sebuah kompleks apartemen. Ketika pertama kali bekerja di sana, saya memberitahu beberapa rekan kerja tentang manfaat Falun Gong, jadi dia mengetahui beberapa fakta kebenaran. Tapi kali ini, saya membahasnya lebih detail. Dia setuju mundur dari Partai Komunis Tiongkok (PKT) dan organisasi afiliasinya. Saya meminta dia untuk mengucapkan, “Falun Dafa Hao (baik), Sejati-Baik-Sabar baik,” bilamana dia sempat. Dia mengatakan akan melakukannya.
Keesokan harinya, dia datang bekerja dan tampak gembira. Dia berkata, “Sekarang saya sudah sehat. Ini mengagumkan, Falun Gong mengagumkan. Tidak heran begitu banyak orang berlatih.”
Kemudian dia mengajukan banyak pertanyaan. Beberapa hari kemudian, dia ingin mempelajari cara berkultivasi, jadi saya memutar video ceramah Guru di Guangzhou untuk dia. Saya memperlihatkan bagaimana melakukan latihan gerakan dan juga meminjamkan buku Zhuan Falun kepadanya.
Akan tetapi, ketika keluarganya mengetahui dia tertarik berlatih, mereka mengkritik dia. Istrinya mengancam akan menceraikannya, jadi dia melepaskan latihan. Walaupun tidak secara resmi berlatih Falun Gong, dia meletakkan fondasi yang bagi bagi masa depannya.
Jika mendengar siapa pun yang mengucapkan kejelekan tentang Falun Gong, dia akan membetulkan kesalahpahaman mereka. Dia berkata kepada mereka bahwa praktisi Falun Gong telah dianiaya. Dia menjelaskan Falun Gong adalah kultivasi diri seseorang dan tidak pantas memakinya. Dia mengatakan orang-orang yang menghancurkan patung Buddha pada masa Revolusi Kebudayaan akhirnya menghadapi balasan karma.
Praktisi Falun Gong Adalah Orang Baik
Kemudian seseorang bergabung dengan kami. Dia adalah anggota PKT dan wakil sekretaris Partai Komunis di desanya. Dia tidak pernah mengenyam pendidikan dan adalah seorang penjahat setempat. Tetapi tampaknya dia memiliki rasa keadilan.
Saya percaya siapa pun yang saya temui di sini adalah datang untuk mendengarkan fakta kebenaran. Jadi saya berbicara kepada dia ketika kami tidak sibuk. Pada hari kedua, dia setuju mundur dari PKT dan organisasi pemuda. Tetapi saya merasa dia masih memiliki beberapa pertanyaan. Jadi saya berpikir apa yang mungkin saya belum lakukan dengan baik. Saya menyadari memperlakukan dia secara berbeda karena posisi sosialnya.
Saya memberitahu dia bahwa praktisi Falun Gong mengikuti prinsip Sejati-Baik-Sabar, dan kami tidak membalas memukul jika dipukul atau membalas memaki jika dimaki, serta kami tidak mengejar nama atau kepentingan, ketika kami menemui konflik, kami mencari ke dalam terlebih dahulu.
Lebih lanjut saya menjelaskan kepadanya kenapa mantan ketua PKT Jiang Zemin menganiaya Falun Gong dan peristiwa rekayasa bakar diri di Lapangan Tiananmen. Dia mengajukan banyak pertanyaan, akhirnya memahami fakta sebenarnya dan merasa sangat gembira.
Beberapa hari kemudian, saya berbicara kepadanya beberapa kali. Dia berkata suka berdekatan dengan saya dan merasa rileks serta nyaman. Dia bertanya kenapa bisa begitu. Saya memberitahu dia itu karena saya adalah seorang praktisi Falun Gong.
Suatu hari dia mengunjungi saya. Dia berkata, “Saya mendengar beberapa orang di desa membicarakan kejelekan tentang Falun Gong. Saya merasa sangat marah. Saya memberitahu mereka bahwa saya mengenal praktisi Falun Gong. Mereka adalah orang-orang baik dan peristiwa bakar diri di Lapangan Tiananmen adalah palsu. Jangan berbicara yang tidak bertanggung jawab!”