(Minghui.org) Saya menyadari ketika tiba waktunya untuk menyingkirkan keterikatan terhadap nafsu berahi dan keinginan, satu pikiran tidak tergerak atau satu tatapan bisa menjadi sangat menentukan.
Walau kebanyakan saya dapat mengendalikan diri sendiri, saya kadang-kadang masih melirik lawan jenis. Saya adalah seorang kultivator yang berusaha mencapai kesempurnaan, jadi nafsu berahi dan keinginan manusia seharusnya tidak menjadi masalah lagi bagi saya.
Saya mengerti manusia bereproduksi melalui kontak seksual, yang Dewa menganggapnya tingkatan yang paling rendah. Dengan demikian, saya akan terkontaminasi jika saya memiliki pikiran bahkan jika itu hanya sekilas tentang nafsu berahi dan keinginan.
Substansi ini akan mengontaminasi dan menjebak kultivator, karena mereka berbeda dari apa yang dibayangkan masyarakat. Bagi kultivator, mereka adalah iblis.
Ketika saya mencapai standar seorang praktisi, saya tahu keterikatan-keterikatan ini tidak boleh ada lagi di pikiran saya. Jika kita memiliki pikiran yang berkaitan dengan nafsu keinginan dan berahi, kita akan diganggu olehnya.
Emosi adalah Iblis Bagi Kultivator
Iblis lain bagi kultivator yang lebih sulit lagi dideteksi adalah emosi.
Banyak alasan yang berujung pada berbagai jenis emosi, seperti teman lama, punya hubungan masa lalu, dan hanya teman biasa. Alasan yang sama juga terjadi antar dua orang yang memiliki kepribadian yang mirip atau punya hobi yang sama atau tujuan hidup yang sama. Masalah yang lebih besar ketika emosi menguasai adalah godaan seksual.
Emosi ini memperkuat nafsu berahi dan keinginan di antara lawan jenis. Menurut saya, ia mempengaruhi orang seperti narkoba, yang berubah menjadi jebakan, yang memperkuat nafsu keinginan.
Salah satu perwujudan narkoba adalah memperkuat dan memuaskan nafsu keinginan, yang merangsang saraf, indra, dan sensasi akan kesenangan. Tujuan narkoba ini adalah untuk merusak manusia dan mengirim mereka menuju ke kematian.
Nafsu berahi dan keinginan harusnya langsung membuat kultivator mengenalinya, sedangkan emosi jauh lebih sulit dilihat. Kita tidak boleh tergerak atau bahkan dipenuhi oleh emosi. Emosi bisa tercetus dengan memikirkan bahwa orang ini baik dan orang lainnya tidak. Hal-hal seperti itu tidak boleh menguasai pikiran kultivator.
Nafsu keinginan dan berahi tidak akan ada jika kultvator dapat mengendalikan emosi mereka. Konsep manusia, nafsu berahi dan keinginan harus dimusnahkan secara tuntas.
Saya tahu saya sedang berjalan di jalur menuju dewa dan tidak boleh terpengaruh oleh faktor-faktor ini. Melenyapkan keegoisan dan memikirkan tentang menyelamatkan makhluk hidup adalah pikiran lurus yang membantu memusnahkan keterikatan seperti itu.