(Minghui.org) Seorang wanita ditangkap di Kota Maoming karena berbicara dengan orang-orang tentang Falun Gong, sebuah latihan spiritual yang dianiaya oleh rezim komunis Tiongkok. Putranya kemudian dipukuli oleh polisi karena menginginkan ibunya dibebaskan. Pemuda itu tidak dilepaskan sampai beberapa jam kemudian. Ibunya tetap ditahan.
Li Lizhen [Wanita] ditangkap sekitar pukul 01.00 pada tanggal 19 Agustus 2017 dan dibawa ke Kantor Polisi Kota Huangling.
Beberapa perwira berpakaian preman muncul di rumahnya tiga jam kemudian. Adik perempuannya menolak membuka pintu untuk mereka. Anaknya, WuZhaoqi [Pria],kakeknya yang berusia 84 tahun dan bibinya pergi ke kantor polisi sekitar pukul 05:30 sore. Untuk menanyakan kondisi Li.
Kepala FengYanqiang menolak untuk berbicara dengan keluarga tersebut dan mengusir mereka ke luar. Keluarga tersebut tetap tinggal dan mendengar Feng berbicara dengan seseorang di telepon, yang memerintahkannya untuk menangkap Wu.
Wu menolak untuk mematuhi dan dia dipukul hingga jatuh ke tanah dan diseret ke dalam kantor polisi. Lima petugas menyerangnya, membuat hidungnya berdarah dan mengikat kepalanya.
Wu menanyai mereka, "Saya di sini untuk meminta pembebasan ibu saya. Mengapa anda menangkap saya?"Feng menahannya dan berteriak bahwa dia telah mengganggu polisi.
Polisi memborgol tangan Wu di belakang punggung dan berkali-kali memukulnya saat diinterogasi. Ibunya, Li, kebetulan ditahan di sebelah. Dia mendengar suara anaknya dan berteriak, "Anda tidak bisa sembarang memukuli orang!"
Kakek buyut Wu dan bibi buyut, yang telah menunggu di luar selama ini, diberi tahu bahwa dia akan dibebaskan jam 9 malam. Empat orang, termasuk Tang Feipeng dan LuoYongxiang, keduanya pejabat pemerintah daerah dan dua petugas dari kantor polisi lain, segera tiba untuk mengatakan bahwa mereka akan mengantar pulang keluarga itu.
Petugas lain sedang menunggu di luar saat keluarga dikawal pulang pukul 11.50 malam.
Li telah melakukan mogok makan sejak penangkapannya. Dia sekarang ditahan di Pusat Rehabilitasi NarkobaDistrikDianbai.