(Minghui.org) Saya mulai berlatih Falun Dafa pada bulan April 1999. Tiga bulan kemudian, saat Jiang Zemin, mantan ketua Partai Komunis Tiongkok (PKT), mulai menganiaya Falun Dafa, saya tidak melepaskan kultivasi saya. Saya pergi ke Beijing untuk membuktikan kebenaran Falun Dafa pada bulan Februari 2001 dan ditangkap oleh polisi di Lapangan Tiananmen. Saya kemudian dijatuhi hukuman kerja paksa selama satu tahun.
Saya menyimpang dari Fa selama 14 tahun
Hari kedua setelah dikirim ke kamp kerja paksa, saya "berubah", dan saya bahkan secara bodoh mengira bahwa saya menerima transformasi itu sesuai dengan Fa . Saya tetap seperti itu selama 14 tahun sampai saya tersadar dan memahami kesalahan saya. Saya kembali pada kultivasi Falun Dafa di tahun 2015.
Ketika mulai memahami bahwa saya telah mengikuti pengaturan kekuatan lama, saya merasa sangat menyesal dan terlalu menyakitkan untuk dilukiskan. Saya menghargai kesempatan yang diberikan kepada saya lagi dan menghargai waktu yang diperpanjang bagi kita dengan penderitaan luar biasa yang dipikul oleh Guru.
Pada konferensi berbagi pengalaman kultivasi Falun Dafa, saya berbagi pengalaman kultivasi baru-baru ini dengan rekan-rekan praktisi. Saya harap rekan praktisi yang memiliki pengalaman yang serupa dengan saya, dapat segera tersadar.
Bertekad Memperbaiki Diri
Saya memahami mengapa saya berubah, adalah karena saya tidak belajar Fa dengan baik, saya tidak mempunyai pikiran lurus yang kuat, dan tidak benar-benar memahami kultivasi Falun Dafa. Saya juga memahami bahwa sekarang, setelah saya kembali, saya sama seperti praktisi baru karena telah jauh dari Dafa untuk waktu yang lama.
Karena telah diberi kesempatan kedua, saya terus mengatakan pada diri sendiri bahwa saya harus memperbaiki kesalahan saya, saya harus membaca Fa dengan tulus dengan sepenuh hati, dan saya harus mematut setiap pikiran dan perbuatan sesuai dengan Fa.
Sepanjang tahun lalu, kecuali belanja untuk kebutuhan sehari-hari, saya jarang pergi berbelanja ataupun menonton satu film pun; Saya berusaha keras untuk melakukan tiga hal dengan baik.
Memahami Misi Praktisi Dafa dan Mencoba Mengejar Ketertinggalan
Guru berkata,
“Mengklarifikasi fakta dan menyelamatkan manusia, ini adalah yang harus anda lakukan, selain itu tidak ada yang perlu anda lakukan, di dunia ini tidak ada yang perlu anda lakukan.” (“Ceramah Fa pada Konferensi Fa New York Tahun 2015”)
Membaca ajaran Guru, saya memahami betapa berat tanggung jawab di pundak saya. Berpikir tentang berapa banyak waktu yang telah saya sia-siakan selama bertahun-tahun dan berapa banyak orang yang telah ditakdirkan yang telah saya lewatkan, saya tidak dapat memaafkan diri saya sendiri. Saya memahami bahwa satu-satunya hal yang dapat saya lakukan untuk menebus kesalahan saya adalah dengan mengkultivasi diri saya dengan gigih dan menyelamatkan lebih banyak kehidupan.
Tidak berani bersantai, saya terus-menerus pergi ke berbagai kotapraja dengan rekan-rekan praktisi untuk memberi tahu orang-orang tentang Falun Dafa dan penganiayaan secara teratur. Namun, bagi seorang praktisi seperti saya yang telah menyimpang dari Falun Dafa untuk waktu yang lama, saya tidak memiliki pondasi kultivasi yang kokoh ataupun pikiran lurus yang kuat; Menyelamatkan kehidupan bukanlah tugas yang mudah.
Bertekad untuk Menghafal Fa
Saya bertanya pada diri sendiri, “Apakah dengan hanya membaca Fa setiap hari cukup bagi saya?” Sesuatu yang terjadi kemudian mengingatkan saya bahwa saya perlu melakukan terobosan.
Kami memutuskan untuk pergi ke sebuah desa untuk memberi tahu orang-orang tentang Falun Dafa dan penganiayaan. Namun, kami secara tidak sengaja memasuki desa yang berbeda. Penduduk desa sangat terperdaya oleh propaganda PKT. Sebelumnya, ketika beberapa praktisi datang ke desa tersebut untuk berbicara dengan mereka tentang Falun Dafa dan penganiayaan, semua praktisi tersebut dilaporkan dan ditangkap.
Saya mempunyai pikiran untuk meninggalkan desa tersebut dan pergi ke tempat lain. Namun, sebelum dapat meninggalkan desa tersebut, kendaraan polisi tiba. Saya dan seorang rekan praktisi dibawa oleh polisi dan ditahan selama 10 hari.
Saya memikirkan tentang perubahan dari kejadian tersebut saat ditahan dan merenungkan masalah saya. Saya menyadari bahwa pikiran lurus saya tidak kuat. Praktisi Falun Dafa harus menyelamatkan kehidupan dimanapun kita berada. Mengapa saya mempunyai pikiran untuk pergi ke desa yang lain? Ketika polisi ingin membawa kami pergi, saya tidak memiliki keyakinan yang kuat pada Guru dan Fa, dan saya bekerja sama dengan polisi.
Dalam penahanan di malam hari, ketika rekan praktisi menyarankan agar kami melafalkan Lunyu dan puisi di dalam Hong Yin, saya tercengang karena saya tidak pernah mencoba menghafal Fa. Saya tiba-tiba menyadari masalah saya.
Saya mulai menghafal Fa begitu keluar dari tahanan. Saya mencoba menghafal Zhuan Falun sebanyak tiga kali sejak Januari tahun lalu. Pikiran lurus saya menjadi semakin kuat. Ketika menghadapi gangguan dari kejahatan di kemudian hari, saya mampu mempertahankan pikiran dan perbuatan lurus serta tidak memberi kesempatan pada kejahatan untuk mengambil keuntungan dari kekurangan saya.
Sejati Berkultivasi dan Membuang Keterikatan Saya
Sebelum penganiayaan saya berpikir bahwa kultivasi saya tidak buruk, dan saya mampu mencari ke dalam ketika menghadapi situasi sulit. Namun, setelah saya kembali berkultivasi, saya menemukan bahwa saya memiliki banyak konsep manusia yang tersembunyi.
Keterikatan pada kepentingan pribadi sangat kuat; Saya bernegosiasi dan menawar saat berbelanja. Saya takut dimanfaatkan dan selalu mempertimbangkan untung rugi saat melakukan sesuatu. Keterikatan ini sudah menjadi kebiasaan alami dan saya bahkan tidak bisa menyadarinya hingga suatu hari sesuatu tiba-tiba menyadarkan saya.
Kami seringkali pergi ke daerah pedesaan untuk memberi tahu orang-orang tentang Falun Dafa, dan kami pergi dengan bus. Saya kadang membayarkan tiket bus untuk beberapa rekan praktisi, namun sesudahnya mereka lupa membayar saya kembali. Pikiran saya agak tidak nyaman, namun saya menyadari bahwa saya memiliki keterikatan pada kepentingan pribadi dan ini adalah sebuah kesempatan bagi saya untuk membuang keterikatan tersebut.
Namun, ketika situasi ini terjadi berulang kali, keterikatan saya mencuat dan saya meminta rekan praktisi mengembalikan uang tersebut. Saya mendapatkan uang itu kembali namun saya merasa sangat tidak nyaman. Guru mengajar kita,
“Jika orang Xiulian hanya dapat melepas secara permukaan, namun dalam benak hati masih menggenggam, mempertahankan sesuatu, mempertahankan kepentingan anda yang paling esensial dan tidak membiarkannya dilukai orang, saya beri tahu anda sekalian, itu adalah Xiulian palsu! Kalau dalam hati anda sendiri sedikit pun tidak tergerak, anda tak akan dapat meningkat selangkah pun, itu adalah menipu diri sendiri.” (“Ceramah Fa pada Konferensi Pertama Amerika Utara”)
Saya sangat menyesali perbuatan saya dan menyadari bahwa saya telah melewatkan sebuah kesempatan untuk meningkatkan diri. Saya seharusnya tidak meminta uang itu kembali, dan seharusnya saya berterima kasih kepada mereka karena telah membantu saya menemukan keterikatan saya. Saya mengangkat gagang telepon dan menelepon salah satu praktisi dan dengan tulus meminta maaf kepadanya.
Sejak saat itu, saya terus mengingatkan diri untuk mencari kekurangan saya sendiri dan untuk memperbaikinya. Saya tahu bahwa saya memiliki banyak konsep manusia, namun saya bertekad untuk terus berkultivasi untuk meningkatkan diri. Saya terus mengingat ajaran Guru di dalam pikiran, untuk mengkultivasi setiap pikiran dan perbuatan saya,
“Gigih maju berarti dia dapat setiap saat memerhatikan tutur kata dan tingkah laku diri sendiri, memerhatikan reaksi pikiran diri sendiri, dapat mematut diri sendiri dengan ketat, acap kali dapat mematut diri sendiri dengan ketat, ini adalah mereka yang lebih gigih maju di dalam Xiulian pribadi.” (“Ceramah Fa pada Konferensi Fa Ibukota Amerika Serikat “)
Hanya dengan mengkultivasi diri dengan gigih, saya baru layak memperoleh penyelamatan Guru yang belas kasih.
Berbicara tentang Falun Gong dengan Pikiran yang Penuh Perhatian untuk Menyelamatkan Lebih Banyak Kehidupan
Sejak kembali berkultivasi Dafa, saya seringkali memikirkan, “Jika saya terus berkultivasi Dafa, saya pasti akan memberi tahu seseorang tentang Falun Dafa dan penganiayaan, dan saya akan memberikan buku Dafa untuk dibaca. Namun, waktu telah berlalu dan saya melewatkan kesempatan ini.” Ketika saya memikirkan hal ini, saya merasa bersalah. Dan saya tahu bahwa yang bisa saya lakukan hanyalah berusaha keras untuk melakukan tiga hal tersebut . Dalam proses memberi tahu orang-orang tentang Falun Dafa, saya mengingatkan diri untuk berbicara dengan sepenuh hati.
Berikut ini adalah contoh kerjasama dengan rekan-rekan praktisi dalam menyarankan seseorang untuk mundur dari Partai Komunis Tiongkok (PKT) dan organisasi kepemudaannya.
Selama musim tanam yang sibuk, saya dan dua rekan praktisi pergi ke sebuah pertanian. Sang suami sedang membajak di sawah dan istrinya melakukan pekerjaan pertanian. Saya dan seorang rekan praktisi berbicara dengan sang istri dan rekan praktisi lainnya berbicara dengan suaminya.
Istrinya sangat ramah dan mudah setuju untuk mundur dari organisasi PKT dengan senang hati. Namun, saya melihat praktisi lain berdiri di sisi ladang sendirian, dan sang suami pergi ke ujung ladang lainnya untuk terus membajak. Praktisi tersebut berkata, “Dia tidak mau mendengarkan; dia mengatakan bahwa dia adalah anggota PKT. Mengapa dia tidak mendengarkan apa yang saya katakan padanya? Apakah saya melakukan kesalahan? Tolong beri saya petunjuk.” Dia kemudian meminta saya untuk berbicara dengan sang suami tersebut.
Saya tergerak. Saya tidak pernah mencari ke dalam penyebabnya dalam situasi seperti ini dan kata-kata praktisi tersebut menyadarkan saya. Saya mengatakan pada diri sendiri bahwa saya harus belas kasih untuk menyentuh hatinya.
Kami mendekati sang suami. Sambil mengamati dia, saya berkata, “Kamu bekerja sangat keras. Kamu bekerja keras sepanjang tahun, namun uang yang kamu dapat sangat sedikit. Berapa banyak uang yang digelapkan pejabat korup PKT! Ini semua adalah uang rakyat.”
Berbicara tentang perubahan dalam dinasti demi dinasti di Tiongkok, saya menjelaskan kepadanya tentang kematian PKT yang tidak dapat dihindarkan dan saya menjelaskan kepadanya bahwa ketika langit melenyapkan PKT, tidak hanya nama PKT yang akan lenyap, namun semua anggota PKT juga akan dilenyapkan; kami di sini adalah untuk memberitahu kamu bagaimana untuk menghindari malapetaka ini.
Dia diam saja. Saya tidak berkecil hati dan terus berbicara dengan nada penuh dengan belas kasih, “Jika kamu tidak mundur, kami tidak sampai hati meninggalkan kamu disini dan secara nurani kami akan merasa bersalah jika melakukannya. Kami disini sungguh-sungguh demi kesejahteraan kamu.” Pada saat ini, dia akhirnya berbicara, “Saya akan mundur!” Dia lalu berterima kasih kepada kami.
Dengan pengalaman ini, saya ingin berbagi dengan rekan praktisi bahwa jika kita semua memiliki mentalitas tersebut, klarifikasi fakta kita akan jauh lebih efektif.
Beberapa petugas polisi di daerah kami menerima pembalasan karma karena menganiaya praktisi Falun Dafa. Saya mengumpulkan fakta-fakta ini menjadi sebuah surat dan menemukan beberapa artikel di situs web Minghui. Saya mengirimkan materi ini ke seorang petugas PKT wanita. Dia sebelumnya pernah menolak informasi kami tentang Falun Dafa. Setelah menerima surat saya, dia mundur dari PKT. Kasus ini sangat menyemangati saya.
Membuang Keterikatan akan Kenyamanan untuk Menyelamattkan Lebih Banyak Kehidupan
Lebih sulit untuk berbicara tentang Falun Dafa dan penganiayaan di daerah pedesaan, terutama selama musim sibuk bercocok tanam. Orang-orang sibuk mengerjakan pertanian di ladang dan kami harus menempuh jarak jauh untuk bisa bertemu dengan mereka di ladang.
Suatu ketika saat saya sedang berbicara dengan seorang tua di sebuah ladang, saya melihat pria lain dikejauhan. Saya merenungkan apakah saya harus pergi dan berbicara dengannya sesudah ini. Sementara berpikir, praktisi lain sudah mulai melakukannya. Setelah dia kembali, dia mengatakan kepada saya bahwa pria itu seakan sedang menunggu kita, dimana dia sebelumnya pernah bergabung dengan pionir muda PKT, dan mundur dari organisasi tersebut saat dia berbicara dengannya.
Saya terharu. Guru ingin kita menyelamatkan lebih banyak kehidupan. Bagaimana saya bisa berpikir untuk menyerah pada seseorang hanya karena jarak yang mungkin harus saya tempuh? Setelah itu, tidak peduli seberapa jauh jaraknya, saya akan menghampiri seseorang dan berbicara dengannya.
Menghargai Kesempatan Kedua ini
Saat menulis bagian artikel ini, saya teringat akan sebuah artikel Minghui, “Lukisan Cat Minyak: Ini adalah Guru kami, Kamu Masih Punya Kesempatan untuk Menebus Kesalahan.” [Catatan Penerjemah: Dalam lukisan di artikel tersebut, seorang perwira 610 sedang berlutut di hadapan foto Guru.] Artikel ini sangat mengejutkan saya. Saya tahu bahwa saya telah mengecewakan penyelamatan Guru yang belas kasih, dan saya telah kehilangan banyak waktu; Saya bersalah
Saya melihat lukisan itu lagi dengan air mata di wajah, seolah-olah saya adalah orang yang sedang berlutut dalam lukisan itu, “Guru, apakah saya masih punya waktu untuk menebus dosa saya?”
Terima kasih kepada Guru agung dan terima kasih atas bantuan rekan-rekan praktisi. Izinkan saya menyemangati diri saya dan rekan praktisi dengan ajaran Guru,
“di dalam hal pelurusan Fa ini, di dalam pemilihan saya, seluruh kehidupan semestinya turut menyempurnakan dan mengharmoniskan menurut pemilihan saya, kemukakan cara kalian yang paling baik, bukan untuk mengubah dan mengusik apa yang saya inginkan, melainkan adalah menurut apa yang saya katakan ikut menyempurnakan dan mengharmoniskannya, ini adalah pikiran baik paling besar dari kehidupan alam semesta.” (“Ceramah Fa pada Konferensi Fa di Amerika Serikat Barat Saat Hari Yuansiao Tahun 2003”)