(Minghui.org) Pada hari yang indah di bulan Oktober 2016, keponakan kedua saya menikah. Terlihat sangat cantik, sehat dan senyuman bahagia di wajahnya, pikiran saya kembali ke enam tahun yang lalu, saat dia terluka parah dalam sebuah kecelakaan tragis.
Keponakan saya lulus dari sekolah kejuruan dengan jurusan memasak. Dia segera menjadi pemilik beberapa toko roti sebagai bagian dari waralaba.
Sebagai wanita sukses berusia di atas 30 tahun, dia tidak terlalu banyak menaruh perhatian pada berkencan atau mencari jodoh. Dia tidak mendukung atau menentang beberapa bibinya, termasuk saya, berlatih Dafa. Ketika orang lain mencoba untuk berbicara dengannya tentang Dafa, dia akan mengklaim, "Saya hanya percaya pada sains bukan takhayul. Uang adalah yang paling nyata dan kuat."
Saat itu menjelang Tahun Baru Imlek tahun 2012 ketika sebuah kendaraan menerobos lampu merah dan menabrak dia saat dia pulang di hari yang sibuk di tempat kerja. Dia terlempar ke udara dan mendarat di beton tepi jalan. Dia terjatuh tak sadar, dengan tengkoraknya retak terbuka. Dia dilarikan ke ruang gawat darurat.
Keponakan saya tertua, kakak perempuannya, bergegas ke rumah sakit dan hampir pingsan saat melihat luka adiknya yang parah dan wajahnya tidak bisa dikenali lagi. Bagian atas tengkoraknya tanggal, berlumuran darah, dia tidak bisa bergerak, dan tidak menunjukkan tanda-tanda kehidupan.
Kakaknya memohon kepada dokter untuk melakukan apa pun yang perlu dilakukan dan tidak peduli berapa biaya untuk menyelamatkannya. Dokter berkata, "Anda pikir uang bisa memperbaiki semuanya? Lihatlah luka di kepalanya. Kesempatannya untuk bertahan hidup tidak ada sama sekali."
Dia melanjutkan, "Setengah dari tengkoraknya hancur, dan ada banyak retakan tulang di otaknya. Dia kehilangan terlalu banyak darah dan jaringan otak. Denyut nadinya sangat lemah. Pembedahan akan sangat rumit. Banyak operasi yang lebih mudah di masa lalu telah gagal. Bahkan jika dia bertahan dalam operasi itu sendiri, kemungkinan besar terjadi demam tinggi dan kejang otak yang akan berakibat fatal. Bahkan jika dia bertahan dari semua komplikasi bedah itu, masih ada kemungkinan besar lumpuh dan menderita ingatan berat serta kehilangan kognitif. Kejang otak yang tidak terduga adalah masalah yang umum terjadi, dan tidak ada obat untuk itu."
Mengikuti permintaan gigih kakaknya, dokter tersebut setuju untuk melakukan operasi dan berkata, "Semua kemungkinan ada padanya. Tapi mari kita lihat apa takdirnya dan semoga dewa akan mengulurkan tangan untuk kesembuhannya."
Mendengar bahwa dia menjalani operasi yang sangat serius, saya memohon bantuan Guru dan memberi tahu kakak perempuannya dan kerabat lainnya untuk terus-menerus melafalkan "Falun Dafa baik dan Sejati-Baik-Sabar baik" dan hanya Guru dan Dafa yang bisa menyelamatkannya.
Operasi berlangsung sepanjang malam, sampai pukul 08.00 pagi. Dokter berkata, "Sungguh ajaib bahwa dia selamat dari operasi ini. Pasti ada campur tangan dewa." Kemudian dia menyuruh para perawat untuk mengamati tanda-tanda vital dan mengawasi semua alat pemantau.
Keponakan saya berada dalam keadaan koma, tapi saya berbisik di telinganya, "Ini bibimu yang ketiga. Diri sejati kamu harus jelas bahwa hanya Guru Falun Dafa yang dapat menyelamatkan kamu dari situasi mengerikan ini setelah kecelakaan tragis semacam itu. Tolong lafalkan, 'Falun Dafa baik dan Sejati-Baik-Sabar baik.' Guru akan membantu kamu mengatasi kesengsaraan dan mencapai pemulihan penuh." Adik perempuan saya, yang juga seorang praktisi, dan saya terus mengulangi hal yang sama berulang-ulang setiap hari.
Hari berlalu dan keponakan saya tetap dalam keadaan koma. Tapi semua tanda vitalnya normal, yang membuat kagum para dokter dan perawat yang tahu tentang kasusnya.
Pada hari ke-29 setelah kecelakaan itu, keponakan saya membuka matanya, sadar sepenuhnya, seolah baru terbangun dari tidur yang nyenyak. Abangnya, yang kebetulan berada di samping tempat tidurnya, bertanya kepadanya, "Adik, apa yang kamu ingat dari 29 hari terakhir?" Dia berkata, "Saya mendengar bibi berbicara kepada saya tentang melafalkan kata-kata, jadi saya terus melakukannya sampai saya terbangun sekarang. Saya tahu ini adalah Guru Dafa yang menyelamatkan saya."
Kerabatnya terkejut dengan gembira, dan semua dokter dan perawatnya tercengang. Mereka mengira keponakan saya akan terbaring di tempat tidur, dalam keadaan vegetatif atau lumpuh sepanjang sisa hidupnya. Mereka tidak tahu bahwa Guru telah memberinya kehidupan baru.
Ketika dia dipindahkan ke bangsal umum, dia terus melafalkan kata-kata itu dan segera sembuh. Tak lama kemudian dia bisa duduk dan berdiri. Lalu dia bisa berjalan di lantai bawah untuk membeli kebutuhan sehari-hari. Dia awalnya sulit berbicara, tapi kemudian bisa berbicara dan mengekspresikan dirinya dengan lancar. Ingatannya berangsur-angsur kembali juga.
Setelah kembali ke rumah, dia terus melafalkan, "Falun Dafa baik." Segera, efek samping terakhir yang tersisa, kejang otak, benar-benar hilang.
Dia kembali bekerja setelah sembuh total. Keterampilan kerjanya sama bagusnya dengan sebelumnya, yang mendapatkan pengakuan dan pujiannya. Tak lama kemudian dia bertemu dengan seorang pemuda yang luar biasa dan mereka bertunangan.
Falun Dafa memberinya kehidupan baru dan masa depan yang cerah. Guru lah yang menyelamatkan nyawanya dan memberinya pernikahan yang bahagia.
Kisah keponakan saya adalah bukti nyata bahwa percaya pada Dafa membawa keberuntungan dan berkah.