(Minghui.org) Gan Jing adalah seorang praktisi muda. Meski berusia 20 tahunan, ia telah berlatih Falun Dafa selama 18 tahun dan memiliki banyak pengalaman untuk dibagikan.
Gan Jing mengenakan seragam Tian Guo Marching Band
Falun Dafa Memberinya Kebijaksanaan
Gan Jing lahir di keluarga bahagia di Kota Tainan. Ayahnya mulai berlatih Falun Dafa pada tahun 1999. Karena ayah Jing berpikir latihan ini sangat bagus, ia merekomendasikan Falun Dafa kepada keluarganya.
Tahun 2000 saat duduk di sekolah dasar, Gan Jing mulai berlatih Falun Dafa bersama nenek dan orangtuanya.
Sebagai anak kecil, ia merasa latihan Falun Dafa mudah dimengerti. Ia pikir semudah mengikuti prinsip Sejati-Baik-Sabar, menempatkan kepentingan orang lain terlebih dahulu, jujur dan ramah.
Ia adalah seorang murid dengan nilai di atas rata-rata, hanya matematika yang menjadi tantangan baginya.
Saat duduk di kelas 6, ia telah berlatih Falun Dafa selama setahun. Suatu hari, ia bisa bermeditasi selama satu jam dengan kaki disilangkan. Hari itu ketika pulang ke rumah, PR matematika terlihat begitu mudah dan jelas. Ia menyelesaikannya dengan mudah dan untuk pertama kalinya merasa yakin jawabannya benar.
“Setelah berlatih Falun Dafa, nilai-nilai saya meningkat. Perubahannya amat nyata,” jelasnya.
Hidupnya berjalan lancar, mulai dari SD, SMA, kuliah dan bekerja.
Sejati-Baik-Sabar Mengharmoniskan Lingkungannya
Gan Jing berkata bahwa murid-murid dengan minat yang sama sering membentuk kelompok. Biasanya pemimpinnya dipanggil “Kakak.” Jika seseorang menyinggung kakak, biasanya akan ada pembalasan, seperti diganggu atau bahkan diolok-olok. Tetapi, itu tidak berlaku bagi Gan Jing. Salah seorang teman kelasnya berkata kepada ke teman-temannya, ”Gan Jing bukan seperti ‘kakak’ biasa. Tetapi ia bisa rukun damai bersama mereka. Kadang ketika ia tidak sengaja menyinggung mereka, mereka tidak marah.”
Gan Jing merasa kemampuannya untuk berdamai dengan semua orang adalah manifestasi dari Sejati-Baik-Sabar, standar yang membimbing perilakunya.
Ia sekarang belajar menjadi pekerja sosial untuk mengurus orang cacat permanen. Ia bekerja sama dengan baik dengan rekan-rekan kerjanya.
Kadang beban kerjanya melebihi kemampuannya. Ketika Gan Jing merasa kesal dan tertekan, ia akan berpikir, ”Mengapa saya menjadi kesal!” Ia segera menyadari pikirannya tidak benar.
Ia berkata, ”Orang-orang ini membutuhkan bantuan saya. Sebagai praktisi Falun Dafa, saya harus menempatkan orang lain terlebih dahulu dan melakukan yang terbaik untuk menolong mereka.” Begitu ia mengubah sikapnya, lingkungannya juga berubah. Pikirannya menjadi jernih dan rasional, ia mampu menangani kasusnya lebih cepat.
Kesempatan Berkultivasi
Gan Jing telah beberapa kali menghadiri Konferensi Berbagi Pengalaman Kultivasi Taiwan Utara. Ia suka mendengarkan praktisi lain membagikan pemahaman Fa mereka, memberitahu bagaimana berbicara kepada orang-orang tentang penganiayaan Falun Dafa di Tiongkok dan membagikan cerita-cerita kultivasi pribadi. Ia juga membagikan pikirannya kepada kelompok.
Tetapi, ia merasakan tekanan tanggung jawab ketika menjadi ketua tim untuk kegiatan tahunan Berbagi Pengalaman dan Belajar Fa pada bulan Agustus lalu. Ia menyingsingkan lengan baju dan bekerja keras untuk memastikan konferensi berjalan sukses.
Ia membuat nama peserta, menghubungi rekan-rekan praktisi dan menulis artikel berbagi pengalaman pribadinya. Untuk menangani semuanya dengan baik, ia memastikan untuk menyisihkan waktu untuk belajar Fa dengan tenang.
Persiapan matangnya dalam membantu menyediakan sesi diskusi, dan semua orang di konferensi berkata mereka mendapatkan manfaat darinya.
Gan Jing di Pusat Kegiatan Pemuda Chientan
Ketika Gan Jing pertama kali menerima peran sebagai ketua tim, ia merasa itu adalah tanggung jawab dan kesempatan untuk menyumbangkan waktunya bagi kepentingan rekan-rekan praktisi.
Setelah dua hari kegiatan, ia merasa memperoleh banyak hal! Ia menjadi lebih fokus dan memahami lebih baik serta mendalam atas manifestasi Fa yang tak terbatas.
“Saya sangat menghargai kesempatan berharga ini dan pengalaman sebagai ketua tim. Saya merasa telah makin matang dan juga mengalami peningkatan tak terduga dalam kultivasi!”