(Minghui.org) Praktisi Falun Gong dari bagian selatan Perancis mengadakan kegiatan pada tanggal 2 dan 9 September 2017, di pusat kota Nantes untuk meningkatkan kesadaran atas penganiayaan terhadap latihan spiritual di Tiongkok.
Ini adalah awal semester baru, dan banyak mahasiswa sangat tertarik untuk mengetahui apa yang sedang terjadi di Tiongkok. Orang-orang tercengang setelah mengetahui bahwa mereka yang berlatih Falun Gong (juga dikenal Falun Dafa) di Tiongkok dianiaya oleh Partai Komunis Tiongkok (PKT) dan organ mereka dirampas.
Seorang pejalan kaki berkata ini seperti Nazi saat Perang Dunia II.
Kegiatan di Nantes, Perancis, memperkenalkan Falun Gong dan meningkatkan kesadaran terhadap penganiayaan di Tiongkok
Louis, seorang mahasiswa kedokteran di Nantes, bertanya mengapa media arus utama memilih berdiam diri atas penganiayaan di Tiongkok.
Seorang perawat yang bekerja di transplantasi sayap di sebuah rumah sakit setempat tercengang setelah mengetahui kejahatan PKT dalam mengambil organ paksa. Dia juga tertarik untuk mempelajari latihan Falun Gong. Keesokan harinya dia melakukan latihan bersama praktisi setelah menempuh perjalanan panjang dengan kereta. Dia merasa sangat nyaman dan ingin berlatih lagi di masa akan datang.
Seorang warga Nantes menandatangani petisi untuk mendukung upaya praktisi Falun Gong mengakhiri penganiayaan
Pada tanggal 9, seorang wanita yang bekerja di sebuah rumah sakit menanggapi tentang pengambilan organ paksa: “Ini adalah kejahatan yang mengerikan! Saya tidak bisa bayangan hal semacam ini bisa terjadi.” Dia mengatakan bahwa mengambil organ manusia untuk transplantasi adalah sangat sulit, serta mengambil organ manusia secara hidup-hidup tanpa persetujuan adalah di luar bayangannya.
Banyak mahasiswa muda menyatakan keprihatinan mereka atas pengambilan organ dan perdagangan organ. Mereka berterima kasih kepada praktisi atas keberanian mereka untuk menyebarkan informasi ini. Ada yang tertarik mempelajari lebih lanjut tentang Falun Gong dan prinsip Sejati-Baik-Sabar, mengatakan Falun Gong bisa menjadi harapan untuk mengubah cara hidup dan berpikir manusia.