(Minghui.org) Penganiayaan terhadap Falun Dafa dimulai pada bulan Juli tahun 1999. Sebelum penganiayaan, saya mengikuti prinsip-prinsip Dafa, Sejati-Baik-Sabar. Saya tidak bertengkar dengan orang lain demi kepentingan pribadi, selalu ramah. Manajer dan rekan-rekan kerja menghormati saya.
Saya ditangkap dan dibawa ke departemen kepolisian oleh dua petugas polisi pada bulan Januari tahun 2001. Saat dalam perjalanan, mereka mengajukan beberapa pertanyaan tentang mengapa saya tidak melepaskan Dafa. Saya menggunakan kesempatan ini untuk mengklarifikasi fakta kepada mereka. Mereka menyuruh saya untuk berlatih di rumah saja dan tidak di tempat umum.
Di kantor polisi, mereka menginterogasi saya. Mereka membenarkan tindakan mereka dengan mengulangi kebohongan tentang Guru Li yang dibuat oleh media. Saya memberi tahu mereka itu semua dibuat untuk menipu orang.
“Kalian telah menyita banyak buku-buku Dafa,” kata saya. “Sudahkan kalian membaca Zhuan Falun?” Salah seorang petugas mengatakan dia telah membacanya dan setuju semua yang ditulis di dalam buku itu adalah baik.
Salah seorang petugas berkata, “Anda beruntung memiliki pekerjaan yang sekarang. Bos anda mendukung anda. Kami tiba di perusahaan anda pagi-pagi sekali tetapi tidak diperbolehkan menangkap anda hingga siang ini. Sebelum pergi, bos anda memberi tahu bahwa kami harus mengantarkan anda kembali karena anda sangat penting bagi perusahaan.” Orang lainnya berkata, “Anda tidak takut sama sekali. Anda pasti sungguh-sungguh seorang praktisi.”
Mengklarifikasi Fakta
Setelah penganiayaan meningkat, saya dipindahkan ke sebuah pabrik. Ketika saya mulai bekerja di pabrik itu, saya menyadari waktu tempuh yang dibutuhkan sangat lama. Saya memutuskan untuk berhenti bekerja. Saya pergi menemui manajer personalia yang merasa kasihan terhadap saya. Saya memberi tahu dia bahwa saya tidak mementingkan uang atau kepentingan pribadi, hanya waktu yang penting bagi saya.
Ia menghormati pilihan saya dan merasa bahwa saya sangat baik. Saya memberi tahu dia bahwa saya berlatih Falun Dafa. Dia menjawab bahwa ia percaya pada Buddhisme dan juga menghormati Falun Dafa.
Saya kembali ke pekerjaan lama saya, bekerja untuk komunitas. Saya dapat bertemu dengan banyak orang, sebuah lingkungan yang baik untuk berkultivasi dan mengklarifikasi kebenaran. Saya menunjukkan kelakuan sebagai seorang praktisi kepada semua pelanggan. Saya mempunyai kantor sendiri, dapat belajar Fa ketika sedang tidak sibuk, dan bertemu dengan berbagai jenis orang.
Banyak orang yang harus mengetahui kebenaran. Rekan kerja saya dan keluarga mereka mundur dari Partai Komunis Tiongkok (PKT). Ada juga yang membantu praktisi ketika praktisi sedang dianiaya.
Menghadapi Kesengsaraan Dengan Bermartabat
Waktu berlalu dan tiba lagi waktu untuk pemilihan tahunan, siapa pun yang tidak terpilih harus turun. Seorang anggota komite tidak bekerja dengan baik. Dia takut akan tersingkirkan sehingga dia sangat giat berkampanye untuk dirinya sendiri. Dia juga menelepon departemen kepolisian tiga kali tanpa memberi tahu namanya untuk melaporkan bahwa saya berlatih Falun Dafa, dengan harapan mereka akan menangkap saya. Ketua tim departemen kepolisian bersama beberapa petugas lainnya datang menggeledah rumah saya dua hari sebelum hari pemilihan. Ketika mereka masuk saya memiliki satu pikiran, Guru melindungi saya. Mereka tidak dapat menemukan apa pun.
Saya terpilih dan anggota yang melaporkan saya tidak. Saya tidak menaruh kebencian padanya. Ketika dia sakit, saya mengunjunginya. Ketika dia pulih -- dia masih berusaha mencari masalah dengan saya, dan menyatakan bahwa pemilihan itu telah ditentukan dan saya telah berbuat curang. Orang yang bertanggung jawab di distrik kami, juga direktur komite manajemen komunitas setempat kami, datang untuk menyelidiki.
Orang yang bertanggung jawab di distrik kami bertanya, “Bagaimana anda mendapatkan begitu banyak suara?” Saya menjawab bahwa saya tidak berkampanye untuk diri sendiri, saya hanya mencurahkan segenap hati pada apa yang saya kerjakan. Lalu direktur komite manajemen setempat berkata: “Dia adalah orang baik.” Mereka selesai dengan penyelidikan mereka.
Setelah pemilihan, saya terpilih sebagai karyawan teladan, dan datanglah ujian lain. Persis seperti yang Guru katakan: “Tiap rintangan harus diterobos; Di mana-mana semua ada iblis.” (“Derita Pikiran dan Hatinya” dari Hongyin I)
Ketika pertemuan diadakan untuk memberikan penghargaan kepada semua karyawan teladan, mantan anggota ini merasa tidak adil dan tidak hadir. Ia menelepon komite manajemen tanpa memberi tahu namanya mengatakan bahwa dikarenakan saya berlatih Falun Dafa, saya tidak boleh diberi penghargaan. Tetapi, sekali lagi dia tidak berhasil.
Polisi Memahami Kebenaran
Seorang polisi telah mengawasi saya sejak awal penganiayaan. Ia menelepon saya dari waktu ke waktu, dan juga bertemu langsung dengan saya. Ia mengundang saya untuk bermain Mahyong dengannya. Saya harus menolak dan menjelaskan bahwa praktisi tidak bermain Mahyong.
Keesokan harinya dia mengundang saya lagi. Saya menggunakan kesempatan ini untuk mengklarifikasi fakta dan membantunya untuk mundur dari keanggotaan PKT. Ia dengan gembira mundur dari Partai setelah mengetahui kebenaran. Saya juga memperingatinya untuk tidak ikut serta menganiaya lagi dan dia setuju.
Selama bertahun-tahun, saya telah mengikuti apa yang Guru katakan: “Dengan akal budi membuktikan kebenaran Fa, dengan kebijaksanaan mengklarifikasi fakta, dengan belas kasih menyebarkan Fa dan menyelamatkan manusia di dunia” (“Rasional” dari Petunjuk Penting untuk Gigih Maju II)