(Minghui.org) Ketika saya mulai berkultivasi Falun Dafa, butuh beberapa waktu untuk memahami apa itu kultivasi dan bagaimana berkultivasi. Belajar Fa adalah penting dalam meningkatkan Xinxing (kualitas moral) saya dan pemahaman tentang apa itu takdir pertemuan.
Guru Li Hongzhi berkata:
“Kami percaya pada takdir pertemuan, jadi kalian dapat duduk bersama di sini juga karena takdir pertemuan.” (Zhuan Falun)
“Sebenarnya saya beri tahu anda sekalian, Yuan yang dibahas dalam komunitas Xiulian, mutlak tidak bisa dijelaskan secara gamblang dalam suatu periode sejarah yang pendek. Ia melebihi satu masa hidup seseorang, bahkan beberapa masa hidup, bahkan masa yang lebih lama. Yuanfen ini tidak ada akhirnya.” (Ceramah Fa pada Konferensi Fa New York 23 Maret 1997)
Segala hal yang praktisi alami dalam kultivasi bukanlah hal sederhana. Namun, setiap orang seharusnya tidak mengurangi bobot banyak hal yang dialami sebelum kultivasi. Tidak peduli bagaimanapun, seorang praktisi harus ingat untuk melakukan dengan baik setiap saat.
Saya sangat tertarik dengan legenda-legenda mistis dan hal-hal spiritual sejak kecil. Ketika saya usia empat tahun, saya bertanya pada kakek, “Mengapa manusia hidup? Untuk apa?” Kakek mengatakan bahwa saya masih terlalu muda tetapi saya akan memahaminya ketika saya mencapai usianya.
Kapan saja legenda diceritakan, saya percaya bahwa semua itu pernah sungguh-sungguh terjadi. Ketika mendengarkan cerita tentang kerajaan langit, saya tidak pernah puas untuk mendengarkannya. Saya selalu merasa bahwa saya lahir pada waktu yang salah.
Setelah saya memperoleh Dafa, saya menyadari bahwa masa lalu saya telah membentuk dasar bagi saya untuk berkultivasi.
Menyikapi Keterikatan Hati
Saya mencari ke dalam dan menemukan banyak konsep manusia yang membatu. Ketika saya menemukan akar dari keterikatan tertentu, saya mencoba melepaskannya. Tetapi kadang kala, itu muncul kembali. Kebiasaan saya yang terburuk yang telah saya bentuk sementara hidup di Tiongkok adalah menceritakan kebohongan.
Ketika menghadapi masalah, tidak peduli saya benar atau salah, saya akan membuat berbagai macam alasan. Bahkan jika praktisi lain menunjukkan kekurangan saya, saya sering gunakan kata-kata Guru untuk pembenaran argumentasi saya.
Saya berada dalam kondisi tersebut untuk waktu lama dan menyikapi segalanya dengan konsep manusia. Saya memandang penderitaan dalam hidup sebagai ketidakadilan, yang justru berlawanan dengan kriteria seorang praktisi Xiulian.
Ketika saya melihat kekurangan praktisi lain, saya timbul banyak pikiran negatif dan hanya melihat keburukan mereka. Dibandingkan dengan kekurangan mereka, saya merasa telah berkultivasi lebih baik. Kadang kala, saya bersikap lebih buruk dibandingkan sebelum saya menempuh jalur kultivasi saya.
Saya kecanduan game elektronik, novel, dan film animasi. Saya bersikap seperti manusia biasa. Kecuali bila sedang makan dan tidur, saya menghabiskan waktu dan upaya saya pada hal-hal ini. Sehingga, pekerjaan sekolah terbengkalai dan hubungan keluarga sangat tegang. Saya jelas tahu bahwa kondisi ini berbahaya, tetapi saya tidak dapat membebaskan diri dari hal-hal tersebut.
Saya telah mencapai tepi jurang akan menyerahkan segalanya pada kebiasaan buruk saya. Beruntung, saya tidak pernah berhenti berkultivasi. Ketika saya terus belajar Fa, saya mendapat isyarat dari Guru.
Saya kemudian menyadari bahwa seluruh pengalaman masa lalu saya dari banyak kehidupan tidak dapat dibandingkan dengan para praktisi yang menegakkan telapak tangan mereka untuk memancarkan pikiran lurus. Tidak ada yang dapat dibandingkan dengan apa yang saya lihat melalui mata ketiga (Tianmu) saya ketika melakukan meditasi.
Seketika saya menyadarinya, saya menemukan apa saja yang saya baca dipenuhi dengan indoktrinasi dari Partai Komunis. Bahkan karakter baik yang dulu dipuji -- tengah dipuntir di bawah pengaruh konsep-konsep yang menyimpang.
Menyeimbangkan Hubungan antara Kultivasi, Sekolah dan Anggota Keluarga
Tidaklah mudah bagi seorang praktisi untuk menyeimbangkan hubungan antara kultivasi, sekolah dan anggota keluarga.
Saya seorang praktisi Xiulian, seorang siswa, yang tertua di antara anak laki-laki di keluarga, dan teladan bagi adik-adik saya. Saya menemukan banyak keterikatan hati dapat termanifestasi pada adik-adik saya. Melihat mereka tumbuh dewasa, saya menyadari tidaklah mudah menjadi orang tua.
Ayah adalah seorang praktisi. Saya pernah berpikir bahwa ia tidak gigih, tetapi ketika saya memandang masalah dari sudut pandangnya, saya menemukan sungguh sulit melepaskan keterikatan emosi tanpa dasar belajar Fa yang mantap.
Sekarang pikiran saya berdasarkan pada bagaimana membantu ayah meningkat melalui belajar Fa bukannya dari titik tolak ikatan perasaan antar anggota keluarga. Sekarang, konsep saya bahwa dia tidak gigih telah lenyap sepenuhnya!
Menyikapi Konflik
Saya menemukan ketika saya mampu sungguh-sungguh memandang masalah dari sudut pandang orang lain, setiap kesenjangan dan pikiran buruk segera lenyap.
Dua praktisi setempat memiliki konflik sepanjang waktu. Awalnya, mereka saling tidak menerima pendapat satu sama lain, kemudian mereka menatap kekurangan yang lain. Praktisi lain terlibat dalam konflik mereka, sementara saya hanya melihat; mereka adalah praktisi lama, sementara saya baru mulai berkultivasi.
Ketika konflik memburuk, saya berpikir, “Bagaimana bisa praktisi berperilaku seperti ini? Bagaimana bisa praktisi lain ikut terlibat?” Saya kemudian kehilangan semangat untuk menghadiri belajar Fa dan mengendur selama hampir setengah tahun.
Di permukaan, pada awalnya itu terlihat seperti konflik antara dua praktisi, tetapi sesungguhnya menargetkan seluruh praktisi. Kita seharusnya mencari ke dalam. Bagi seorang praktisi, tidak ada kejadian yang kebetulan!
Percaya pada Guru dan Fa
Belajar Fa memungkinkan saya untuk mengenali kekuatan lama yang telah membuat pengaturan yang mengganggu pelurusan Fa Guru. Di permukaan, mereka tengah membangun keagungan De, sesungguhnya mereka tengah melakukan apa yang mereka inginkan. Jika kita tidak ketat mematut diri dengan prinsip-prinsip Fa, kita akan berjalan di jalur yang diatur oleh kekuatan lama.
Guru berkata,
“Saya masih ingin memberi tahu kepada kalian, sebenarnya watak hakiki kalian yang dahulu dibangun atas dasar egois dan kepentingan diri sendiri, mulai sekarang kalian berbuat sesuatu harus lebih dulu memikirkan orang lain, mengultivasi diri hingga mencapai kesadaran lurus yang tanpa ego dan tanpa mementingkan diri sendiri,…” (“Sifat Kebuddhaan Tanpa Kebocoran”)
Guru mengajarkan kita untuk mencari ke dalam. Ketika kita berubah dari tidak dapat mencari ke dalam, menjadi mampu mencari ke dalam, kita menjadi semakin teguh dalam kultivasi kita. Karena setiap ujian diatur bagi kita berdasarkan kemampuan kita, kita tentunya dapat menyadarinya sepanjang kita meletakkan hati kita pada kultivasi.
Kemudian jika kita menyimpang dari jalur kita, hal-hal yang diatur oleh kekuatan lama akan menghalangi kita dari pencerahan. Mereka mencoba menghalangi pikiran lurus dan sisi Dewa dari praktisi, hanya meninggalkan sisi manusia untuk menderita melalui berbagai kesengsaraan -- mereka tidak ingin kita berhasil berkultivasi!
Apakah penderitaan yang harus kita lalui atau kesulitan yang dipaksakan kepada kita oleh kekuatan lama, semua itu menargetkan berbagai konsep manusia kita. Maka, para praktisi perlu secara mantap berkultivasi dan rajin belajar Fa untuk memperkuat pikiran lurus.
Saya pernah percaya bahwa Zhuan Falun adalah buku yang mengajarkan orang-orang untuk berperilaku baik. Belakangan, saya menyadari bahwa itu adalah tangga yang memungkinkan kita mencapai pencerahan. Dengan gigih maju secara konsisten, saya memperoleh pemahaman baru dari Zhuan Falun: Buku ini mencakup segalanya dari tingkat terendah hingga yang tertinggi.
Sebagai praktisi Dafa pada masa pelurusan Fa, apakah fakta kebenaran kita? Apakah tujuan hidup kita?
Guru menyatakan:
“Kalian adalah orang Xiulian, perkataan ini bukan berarti anda dahulu, anda pernah, atau penampilan anda adalah orang Xiulian, perkataan ini menandakan hakiki anda, makna dari jiwa anda, tanggung jawab yang anda pikul di pundak, misi sejarah anda adalah orang Xiulian, dengan demikian anda barulah sebagai pengikut Dafa yang sejati.” (“Apa yang Disebut Sebagai Pengikut Dafa”)
Ketika sungguh-sungguh menghadapi masalah, dapatkah kita mengingat apa yang Guru telah katakan? Ketika tengah menghadapi kesulitan yang sulit dilalui, dapatkah kita mengingat Guru dan memohon kekuatan? Itu adalah apa yang kita perlu lakukan sebagai praktisi Xiulian yang memiliki keyakinan yang teguh pada Guru dan Fa.