(Minghui.org) Pameran Internasional Seni Zhen-Shan-Ren (Sejati - Baik - Sabar) diadakan di Istanbul Bakırköy Artists Association (BASAD) pada 21-25 September 2018.
Pameran ini telah ditampilkan di lebih dari 200 kota di lebih dari 40 negara sejak tahun 2004. Karya seni ini menggambarkan penganiayaan Falun Dafa oleh rezim komunis di Tiongkok serta reaksi damai para praktisi Falun Dafa yang memegang teguh kepercayaannya.
Banyak pengunjung terkejut melihat kekejaman yang tampak di karya seni, dan banyak dari mereka menandatangani petisi penghentian penganiayaan di Tiongkok dan untuk menuntut mantan ketua Partai Komunis Tiongkok Jiang Zemin, yang melancarkan dan memerintahkan penganiayaan.
Üstün Asutay, seorang pendiri BASAD, menandatangani petisi penghentian penganiayaan Falun Gong di Tiongkok.
Üstün Asutay, salah satu pendiri BASAD, mengunjungi pameran dan mengungkapkan harapan baik serta apresiasinya kepada para praktisi. Dia mengecam penganiayaan setelah melihat lukisan dan menandatangani petisi.
“Ini adalah satu-satunya hal yang dibutuhkan umat manusia!” kata Asutay, “Saya sangat kagum dengan pameran ini di BASAD. Terdengar seperti film, namun sayangnya ini nyata!”
Seyma [perempuan] (kanan), pengunjung pameran
Seyma, seorang pengunjung pameran, menulis di buku tamu, “Kita semua terbiasa menjadi acuh tak acuh terhadap ketidakadilan sejak kecil. Masyarakat diam dan tidak menyadarinya [karena] pembantaian dan penyiksaan tidak menyentuh mereka.”
Praktisi memberi tahu para pengunjung mengenai Falun Dafa dan penganiayaannya di Tiongkok
Ufuk Yüksel dan istrinya
Pengunjung pameran, Ufuk Yüksel dan istrinya menandatangani petisi. Yuksel mengungkapkan di buku tamu bahwa ia terkejut oleh kekejaman yang terjadi di Tiongkok kendati perkembangan ekonominya.
Saadet menulis di buku tamu
Pengunjung pameran, Saadet [perempuan] menulis, “Saya merasakan kekejaman di Tiongkok ini di jiwa saya. Saya harap bahwa pemerintah Tiongkok [akan] merasa belas kasih dan toleransi di jiwa mereka sesegera mungkin… Saya tidak memiliki kata-kata untuk diucapkan. Saya mengecam pemerintah Tiongkok!”
Canan Karahan (kiri) dia menemukan kedamaian dan kenyamanan di pameran ini.
Setelah mengunjungi pameran, Canan [perempuan] membagikan kesannya di buku tamu, “Di sini adalah sebuah lingkungan di mana saya menemukan kedamaian dan merasa sangat nyaman. Pameran ini kadang-kadang bermuatan emosi, terkadang penuh dengan energi dan diekspresikan dengan baik melalui Sejati, Baik, dan Sabar. Saya harap kita semua ada dalam Kesejatian.”
Naime Öztürk sedih karena penganiayaan.
Pengunjung lainnya, Naime Öztürk, menulis, “Saya merasakan penganiayaan di Tiongkok ini di setiap sel saya. Saya harap kekejaman akan berakhir dan pemerintah Tiongkok akan memiliki rasa belas kasih.” Dia menambahkan harapannya semoga pameran ini dapat diperlihatkan di seluruh dunia untuk menginformasikan kepada lebih banyak orang mengenai penganiayaan Falun Dafa di Tiongkok.