(Minghui.org) Kita telah membaca banyak artikel di situs web Minghui yang membicarakan perihal keyakinan teguh terhadap Guru dan Dafa, serta bagaimana melakukan tiga hal dengan baik. Sejumlah praktisi yang telah melakukan hal ini dengan baik, membagikan pengalamannya yang mengharukan. Sebagai pengikut Dafa, kita semua berpikir pada hal yang sama yakni, saya juga ingin memiliki keyakinan teguh terhadap Guru dan Dafa. Ini adalah pemikiran yang luar biasa, namun saya bertanya-tanya: Apakah setiap praktisi memang benar-benar percaya kepada Guru dan Dafa? Kita seharusnya menanyakan persoalan ini dalam diri kita dengan segala kesungguhan hati.
Sebenarnya percaya pada Guru dan Dafa bukan sekedar ucapan di bibir. Ini bukan topik yang dapat dibicarakan dengan santai dan muluk. Percaya pada Guru dan Dafa sudah harus dipastikan bahwa kita memiliki kemauan yang teguh dan pikiran lurus yang tak tergoyahkan.
Saya sendiri masih belum mencapai kondisi semacam ini. Misalnya, ketika situs web Minghui meminta artikel untuk Fahui Tiongkok ke-15 di Minghui.org, pada bulan Agustus 2018, saya selalu menundanya. Saya tidak ingin menulis artikel tersebut, saat praktisi lain tidak melakukannya. Saya memberikan alasan yang mulia bagi diri saya sendiri: Tidak akan ada masalah selama saya melakukan tiga hal dengan baik.
Sikap tersebut bagaimanapun juga, merupakan manifestasi dari ketidak-percayaan terhadap Guru dan Dafa. Situs web Minghui merupakan wadah sakral bagi semua pengikut Dafa dalam berbagi pengalaman kultivasi, perbaikan diri, serta peningkatan dalam kultivasi, jadi ketika diminta untuk menulis artikel, itu karena Guru menginginkannya.
Prioritas Menyelamatkan Manusia: Keyakinan terhadap Guru dan Dafa
Jika kita ingin menyelamatkan manusia, kita harus terlebih dahulu memiliki keyakinan pada Guru dan Dafa. Dengan begitu, barulah kita memiliki pikiran lurus sepenuhnya. Selain itu pikiran lurus semacam ini akan memiliki kekuatan besar yang tak terhingga.
Terkadang saya tidak dapat mencapai kondisi yang semestinya, saat berbicara pada orang-orang mengenai Falun Dafa. Misalnya ketika saya bertemu dengan warga lansia, saya akan bercerita banyak hal pada mereka jika mereka terlihat baik, namun hanya sedikit berbicara atau tidak sama sekali jika mereka terlihat keras. Mengapa? Saya khawatir bahwa seseorang akan menolak mendengarkan saya atau melaporkan saya ke polisi. Keterikatan manusia ini telah menghalangi upaya saya untuk mengklarifikasi fakta kepada orang banyak. Sebenarnya itu dikarenakan diri saya sendiri yang tidak memiliki kondisi keyakinan teguh terhadap Guru dan Dafa.
Guru mengajarkan:
“Menyelamatkan manusia memang adalah menyelamatkan manusia, dengan memilih-milih bukanlah belas kasih.” (“Ceramah Fa pada Konferensi Fa Great New York 2009,” Ceramah di Berbagai Tempat IX)
Saya semestinya belajar Fa lebih giat lagi, lebih sering memancarkan pikiran lurus, mengejar arus pelurusan-Fa, agar tidak mengecewakan harapan Guru.
Seorang praktisi lansia dalam kelompok belajar-Fa di tempat kami, meninggal dunia karena dia tidak sepenuhnya percaya pada Guru dan Dafa. Celah kekosongannya telah dimanfaatkan oleh kekuatan lama. Sebelum meninggal praktisi ini masih bekerja di apotik, di usianya yang ke-80. Dia seorang pensiunan dokter dan menerima uang pensiun 3000 yuan per bulan. Saya pernah bertanya, “Mengapa di usia seperti ini anda masih bekerja?”
Dia berkata, “Keluarga saya membangun rumah dua lantai, dan masih mengutang. Makanya saya bekerja. Terlebih lagi jika saya belajar Fa di rumah, banyak gangguannya.”
Tidak lama setelah percakapan kami, praktisi ini menyadari ada dua benjolan yang menyakitkan di lehernya. Kami semua membantunya memancarkan pikiran lurus dan meminta ia mencari ke dalam. Kami semua membagikan pengalaman berdasarkan prinsip Fa. Dia berkata pada kami, “Saya dan istri saya membuat pengaturan untuk makam kami beberapa tahun yang lalu.”
Sungguh sebuah celah kekosongan yang besar! Dia menganggap dirinya manusia biasa. Saya menganjurkan agar dia menyingkirkan rencana tersebut dan membantu dia memancarkan pikiran lurus untuk membasmi pengaturan yang digunakan oleh kekuatan lama. Setelah satu periode waktu, benjolan itu hilang. Namun kemudian terasa sakit lagi di lehernya. Ketika saya berbicara lagi padanya, dia berkata dengan putus asa, “Bukankah Guru masih menjaga saya?”
Kami berkata kepadanya, “Kamu salah paham. Guru memperlakukan semua makhluk hidup sama rata, apalagi praktisi Dafa! Bukankah ini disebabkan kamu yang belum melepaskan keterikatan? Misalnya, jika kamu berhenti bekerja dan menghabiskan waktu untuk belajar Fa, memancarkan pikiran lurus dan menyelamatkan manusia, itu akan menjadi hal yang luar biasa.”
Namun praktisi ini tidak mampu melepaskan pekerjaannya. Dia menahan rasa sakit dan terus bekerja. Kemudian ketika anaknya mengetahui situasi ayahnya dan meminta praktisi membujuknya ke dokter, dia didiagnosa menderita kanker stadium-akhir. Akhirnya kekuatan lama mengambil nyawanya.
Guru dengan jelas mengatakan,
“Orang yang bawaan dasarnya baik namun usianya sudah lanjut, waktu yang diperlukan untuk berlatih Gong juga sudah mencukupi. Tetapi ada suatu kriteria, bahwa hal ini telah melewati takdir anda, melewati jadwal hidup anda yang semula, jiwa yang kemudian diperpanjang bagi anda sepenuhnya adalah untuk berlatih Gong, sedikit saja pikiran anda menyimpang, akan membahayakan jiwa.” (Zhuan Falun)
Praktisi ini mencari uang untuk generasi yang lebih muda dan mempersiapkan makam untuk dirinya sendiri. Itu sebuah celah kekosongan yang besar bagi seorang praktisi. Akhirnya dia meninggal dunia---sambil menyisakan penyesalan! Kami semua merasa sedih dan menyesal untuknya. Juga dikarenakan saya tidak memiliki standar keyakinan yang teguh pada Guru dan Dafa, sehingga tidak memiliki pikiran lurus dan tidak dapat menggerakkan hati praktisi.
Tidak Melepaskan Perasaan Sentimental Artinya Tidak Percaya pada Guru dan Dafa
Saya tahu ada beberapa praktisi lansia yang ingin memperoleh uang lebih untuk anak mereka, meski anak mereka berkecukupan.
Mengenai masalah uang atau kekayaan, kita mengetahui kebenarannya dari Guru: “Buddha tidak mengenal miskin, selayaknya adalah kaya, kehidupan adalah kekayaan, itu baru dapat membuat dunia anda menjadi makmur, semua itu adalah kekayaan, setiap kehidupan adalah kekayaan.” (“Pengikut Dafa Harus Belajar Fa -- Ceramah Fa pada Konferensi Fa di Metro Washington DC Tahun 2011,” Ceramah Berbagai Tempat XI)
Di dalam dunia materi ini, seandainya seseorang terobsesi mencari uang, maka semakin banyak uang yang dihasilkan, namun di sisi lain ia akan kehilangan. Jika seseorang fokus belajar Fa dan menyelamatkan manusia, dia akan mendapatkan apa yang seharusnya dimiliki. Selain itu, dia akan menjalani proses kultivasinya dengan baik dan menyelamatkan manusia. Inilah kekayaan kita yang sebenarnya, dan dapat dibawa kembali ke atas langit. Jadi manakah yang kita pilih?
Guru berkata,
“karena satu keterikatan apa pun tidak ada yang boleh dibawa naik ke atas langit.” (“Ceramah Fa pada Konferensi Fa di Amerika Barat,” Daohang)
“Saya beri tahu anda sebuah prinsip sejati, proses Xiulian seutuhnya yang dialami seseorang adalah suatu proses yang terus-menerus menyingkirkan keterikatan hatinya.” (Zhuan Falun)
Saya dengan tulus berharap kepada para praktisi dalam setiap kelompok belajar-Fa, agar dapat mengenali kelebihan maupun kekurangan masing-masing dan menunjukkannya. Sungguh baik bagi seluruh praktisi untuk meningkat dalam satu tubuh, mengejar kemajuan pelurusan-Fa Guru, berkultivasi dengan baik, dan menyelamatkan manusia sebisa mungkin, agar kita dapat kembali ke rumah bersama Guru.