(Minghui.org) Seorang praktisi yang sangat saya kenal baru-baru ini meninggal dunia. Itu mengejutkan saya. Saya sering memikirkan dirinya dan menyangkal kenyataan ini.
Beberapa hari setelah dia meninggal, saya bermimpi bahwa saya bersama sekelompok orang termasuk atasan dan rekan kerja berada di sebuah bangunan tua besar, yang memiliki banyak ruangan dan lorong panjang. Kami dikejar oleh monster-monster yang mirip gorila jelek. Mereka akan menganiaya dan membunuh semua orang yang mereka tangkap. Saya merasa ngeri dan terus bersembunyi dari mereka.
Kami dikejar turun ke halaman yang besar. Di tempat kosong adalah gunung mayat. Rasa takut pada monster, membuat kami tidak lagi takut dengan mayat. Kami mencoba menyelinap dan mengubur diri di antara mayat untuk bersembunyi. Sebelum kami bisa melakukannya, monster-monster itu telah menyusul dan kami terus berlari sampai kelelahan. Saya terjatuh dan monster mendekat. Saya menutup mata berpikir tamatlah sudah hidup saya.
Ketika monster itu menangkap saya, saya teringat "Falun Dafa baik, Sejati-Baik-Sabar baik." Saya mulai melafalkan kalimat itu di pikiran dan dapat mendengar pikiran monster itu: "Saya tidak akan menggigit lengannya. Saya akan menggigit kepalanya.” Saya melafal kata-kata itu lagi dan mendengarnya berpikir, “Saya tidak akan menggigit kepalanya. Saya akan membiarkannya pergi.” Monster itu kemudian mengejar yang lainnya.
Saya melakukan upaya terakhir yang dapat menyelamatkan hidup saya dan berteriak, "Falun Dafa baik, Sejati-Baik-Sabar baik!" saat saya berlari ke arah orang lain, ingin menyelamatkan mereka. Ke mana pun saya pergi, semua orang meneriakkan kalimat itu bersama saya, monster segera menjadi sangat kecil dan menghilang. Kami diselamatkan oleh Falun Dafa.
Segera saya bersama rekan kerja berada di sebuah kamar di belakang gedung lama. Saya memberi tahu mereka bahwa Falun Dafa telah menyelamatkan semua orang, tetapi tidak ada yang mempercayai saya. Atasan menyuruh seorang rekan kerja menendang saya keluar, mengatakan saya gila.
Di lorong, saya berlutut, bersujud dan berdoa kepada Guru. Saya menangis dan berteriak, "Guru dan Falun Dafa menyelamatkan mereka, tetapi mereka tidak percaya."
Pada saat itu, sebuah pikiran terlintas di benak: “Apakah bos memecat saya karena Falun Dafa?” Saya tidak ingin kehilangan pekerjaan karena bayaran dan tunjangan yang baik. Saya dengan cepat mendapatkan kembali pikiran lurus dan tahu bahwa saya tidak perlu mengkhawatirkan pekerjaan setelah Falun Dafa menyelamatkan hidup saya. Saya tidak bisa berhenti menangis dan meminta maaf kepada Guru.
Saya terbangun dengan wajah dan bantal yang penuh air mata. Ibu yang juga seorang praktisi, mengatakan bahwa Guru telah memberi petunjuk bahwa saya harus mulai menyelamatkan orang-orang yang dekat dengan saya.
Saya ingin berbagi mimpi ini dan mengingatkan semua praktisi bahwa kita harus menyelamatkan orang-orang di sekitar kita.