(Minghui.org) Beberapa praktisi yang saya kenal baru-baru ini telah mengalami karma penyakit. Beberapa mengalami gejala penyakit yang serius dan beberapa bahkan meninggal dunia. Berikut ini adalah pemahaman saya tentang mengapa mereka tidak mampu menarik diri keluar dari penampilan palsu terkena penyakit.
Percaya dengan Tulus pada Guru dan Dafa
Guru berkata,
“…maka lepaskan hati secara tuntas layaknya seorang pengikut Dafa yang penuh martabat, tanpa memohon tanpa keterikatan, serahkan semuanya pada pengaturan Shifu,” (Ceramah Fa di Los Angeles)
Beberapa praktisi mengatakan mereka percaya pada Guru, tetapi perilaku mereka sering kali sebaliknya. Misalnya, beberapa goyah ketika gejala penyakit berlangsung untuk waktu yang lama. Mereka mulai berpikir mereka memiliki berbagai penyakit, seperti penyakit jantung atau tekanan darah tinggi. Mereka berusaha untuk menghilangkan gejala dengan melakukan latihan lebih sering dan meminta praktisi lain untuk memancarkan pikiran lurus untuk mereka. Tetapi dengan melakukan itu, kultivasi mereka terfokus pada munculnya penyakit, dan bukan pada kultivasi nyata.
Percaya pada Guru dan Dafa tidak berarti bahwa seseorang tidak boleh minum obat atau menjauhi rumah sakit. Percaya pada Guru dan Dafa, mengharuskan kita untuk melepaskan keterikatan dan konsep manusia tentang karma penyakit. Semua manifestasi palsu penyakit ini akan hilang bila kita dapat melepaskan semua keterikatan kita, termasuk hidup dan mati, dan memperlakukan semuanya sebagai peluang untuk memperbaiki diri.
Kita tahu dari Fa bahwa faktor-faktor dalam perjalanan kultivasi setiap orang adalah rumit, dan kita tidak bisa melihat alasan sebenarnya di balik karma penyakit yang kita alami. Namun, selama kita sangat percaya pada Guru dan Dafa dan memperlakukan diri kita sendiri sebagai kultivator sejati, kita akan dapat membuat terobosan.
Kesengsaraan Penyakit Saya
Sehubungan dengan situasi saya pribadi, saya telah menderita sakit pada bahu kiri selama hampir satu tahun, dan terasa menyakitkan setiap kali saya melakukan latihan. Saya telah mencari ke dalam dan menghilangkan keterikatan saya, tetapi tidak banyak yang berubah.
Saya pikir itu terkait dengan keengganan saya untuk bekerja keras, dan keluhan terhadap orang tua saya. Pembantu rumah tangga mereka telah berhenti bekerja karena mereka tidak bisa akur, jadi saya harus melakukan pekerjaan membersihkan rumah. Ketika saya membersihkan rumah, saya terus mengeluh, berpikir bahwa orang tua saya mengganggu kultivasi saya. Ketika saya memasuki kamar orang tua saya, saya melihat jimat yang mereka beli untuk melindungi rumah, ular yang tampak mengerikan dengan dua kepala. Saya segera memutuskan untuk pindah.
Ketika bahu saya mulai sakit. Awalnya saya pikir itu karena saya telah bekerja keras ketika saya membersihkan rumah dan bahwa saya akan baik-baik saja setelah istirahat. Tapi saya kemudian berpikir bahwa jimat ular itu mengganggu saya, jadi saya memancarkan pikiran lurus untuk menghilangkan faktor jahat di belakangnya.
Ketika saya benar-benar mencari ke dalam, saya menemukan keterikatan-keterikatan pada kenyamanan, keluhan terhadap orang tua saya, takut diganggu, dan mementingkan diri sendiri. Saya mendengarkan ceramah Guru sambil membersihkan rumah, hal ini tidak menghormati Guru. Selain itu, saya lupa bahwa Guru melindungi murid-muridnya ketika saya pikir jimat ular dapat mempengaruhi saya.
Rasa sakitnya tidak hilang. Seiring berjalannya waktu, saya belum menemukan akar masalah saya.
Saya baru-baru ini bermimpi, di mana saya melayani seorang pelanggan yang menempatkan dua kartu kredit di atas meja. Ketika suami saya mendekati meja, saya menutup kartu-kartu itu dengan selembar kertas. Setelah saya bangun, saya menyadari bahwa saya telah menutupi sesuatu.
Ketika saya melakukan latihan pagi itu, saya teringat kesalahan yang saya buat pada tahun 2002 ketika saya ditahan di pusat pencucian otak. Saya selalu berpikir bahwa saya melakukannya dengan baik ketika saya ditahan di sana, tetapi ketika saya mengingat-ingat kembali dengan saksama, saya menyadari bahwa saya melakukan sesuatu yang seharusnya tidak saya lakukan.
Seorang praktisi bernama Mei [alias] telah meninggalkan rumahnya untuk menghindari penganiayaan. Dia menelepon dan meminta saya untuk mengiriminya sejumlah uang. Polisi menemukan saya dengan melacak panggilan teleponnya, dan membawa saya ke pusat pencucian otak.
Polisi terus menekan saya untuk memberi tahu mereka di mana Mei berada, mengatakan dia akan baik-baik saja, dan bahwa kami berdua akan dibebaskan setelah mereka menemukannya. Mereka mengancam saya dengan mengatakan bahwa jika mereka tidak dapat menemukan Mei, mereka akan menangkap semua praktisi lain di kota kami dan menempatkan Mei pada daftar orang yang dicari secara nasional.
Mei juga terus menelepon praktisi lain untuk mencari tahu apa yang terjadi. Panggilan teleponnya menimbulkan masalah bagi banyak praktisi. Ketika polisi menggeledah rumah Mei mereka menemukan buku teleponnya dengan rincian kontak praktisi lain. Polisi kemudian memantau praktisi lain.
Untuk menghindari lebih banyak praktisi yang dianiaya, saya memutuskan untuk melakukan sesuatu. Saya memberi tahu polisi untuk berhenti memantau praktisi lain dan menemukan satu-satunya orang (bukan praktisi) yang akan tahu lokasi Mei.
Saya menulis catatan untuk bukan praktisi itu untuk menyampaikan kepada Mei. Dalam catatan saya, saya meminta Mei untuk tetap teguh dalam kultivasinya, menghadapi penganiayaan secara terbuka dan penuh belas kasih, dan berhenti melakukan apa pun yang akan menimbulkan masalah bagi rekan-rekan praktisi.
Karena saya tidak tahu alamat sebenarnya dari orang yang bukan praktisi itu, polisi membawa saya ke dekat rumahnya sehingga saya bisa menunjukkan di mana dia tinggal. Saya pikir polisi tidak akan berbuat banyak pada orang yang bukan praktisi itu dan prioritas utama saya adalah mencegah kerugian lebih lanjut bagi praktisi lain. Namun, sebelum orang yang bukan praktisi itu dapat menemukan Mei, dia kembali mengunjungi anak-anaknya dan ditangkap di stasiun kereta.
Setelah saya dibebaskan dari pusat pencucian otak, saya merasa tertekan dan bersalah karena memberi tahu polisi tentang orang yang bukan praktisi itu, karena dia ditahan selama beberapa hari dan diinterogasi.
Guru berkata,
“Dalam keadaan apa pun jangan bekerja sama dengan permintaan, perintah, atau suruhan kejahatan. Jika anda semuanya berbuat demikian, maka lingkungan sudah tidak begini lagi.” (“Pikiran Lurus Pengikut Dafa Memiliki Keampuhan” dari Petunjuk Penting untuk Gigih Maju II)
Saya menerbitkan deklarasi khidmat di situs web Minghui, menyesali kata-kata dan perilaku saya yang tidak pantas.
Saya adalah praktisi yang cukup baru pada saat itu dan tidak memiliki pemahaman yang mendalam tentang Fa. Saya tidak berpikir saya telah melakukan dengan buruk saat berada dalam tahanan. Kesalahan saya terjadi bertahun-tahun yang lalu, dan sangat tersembunyi, jadi saya tidak pernah menggali dan menghilangkan keterikatan saya.
Mengubah Mentalitas Kita
Beberapa praktisi masih berlama-lama dalam pemahaman awal mereka terhadap Fa, dan belum meningkat melalui kultivasi yang teguh. Ketika mereka menghadapi kesengsaraan, mereka tidak tahu harus berbuat apa. Mereka kehilangan pikiran lurus mereka, dan berperilaku seperti orang biasa.
Guru berkata,
“Mencapai kesempurnaan memperoleh buah status Buddha
Mengalami penderitaan dianggap bahagia”
(“Derita Pikiran dan Hatinya” dari Hong Yin I)
Meskipun beberapa praktisi mengatakan bahwa penyakit itu adalah penampilan palsu, mereka masih berpegang teguh pada konsep manusia mereka dan akhirnya percaya bahwa mereka benar-benar sakit. Mereka menganggap bahwa kesengsaraan adalah “penyakit,” bukannya menghilangkan konsep manusia mereka dan mengingat mereka adalah kultivator.
Cara kita praktisi menangani manifestasi penyakit apa pun harus berbeda dengan yang dilakukan oleh orang yang bukan praktisi. Sebagai contoh, para kultivator seharusnya tidak berpikir bahwa penderitaan itu buruk, karena mungkin itu adalah manifestasi dari perubahan di dimensi lain. Kita semua tahu bahwa melakukan latihan perlu menanggung sedikit penderitaan. Latihan tidak hanya akan meningkatkan tubuh fisik kita, tetapi juga memurnikan makhluk hidup dalam kosmos yang kita wakili. Bukankah menderita hal yang baik?
Guru berkata,
“Saya sering mengatakan sepatah kata yaitu setelah anda belajar Dafa, biarpun anda menjumpai keadaan baik dan keadaan buruk, semua adalah hal yang baik, (tepuk tangan) karena ia baru muncul setelah anda belajar Dafa. Ada beberapa praktisi mengalami banyak sekali penderitaan setelah belajar Dafa, jika anda tidak Xiulian, penderitaan-penderitaan tersebut akan membuat anda menuju kemusnahan. Justru karena anda telah berkultivasi Dafa, penderitaan-penderitaan ini datang lebih awal, meskipun mengalami tekanan yang sangat besar, ujian terhadap Xinxing sangat sukar dilewati, kadang kala tahap cobaan yang harus dilewati juga amat besar, akan tetapi bagaimana pun juga penderitaan-penderitaan tersebut semua akan berlalu, semua harus ada perhitungan, semua akan dibuatkan nota pembayaran. (hadirin tertawa) Bukankah itu hal yang sangat baik? Oleh sebab itu anda menjumpai hal baik, hal buruk, asalkan anda telah berkultivasi Dafa, semuanya adalah hal baik, itu pasti.” (“Ceramah Fa di San Fransisco, 2005”)
Kesalahpahaman lainnya adalah bahwa beberapa praktisi berpikir bahwa “penyakit” mereka akan hilang asal mereka mencari ke dalam, sehingga mereka mungkin berpikir bahwa mencari ke dalam adalah cara untuk membebaskan diri dari kesengsaraan penyakit. Meskipun ketika mereka memeriksa diri mereka, mereka mengidentifikasi banyak keterikatan, gejala penyakit mereka tidak berhenti. Ketika gejala berlanjut, mereka bahkan mulai meragukan Dafa, dan penyakit mereka menjadi lebih buruk. Masalah mendasar mereka mungkin bahwa mereka tidak memperlakukan diri mereka sebagai kultivator.
Mencari ke dalam bukanlah jaminan bahwa penyakit Anda akan dihilangkan.
Guru berkata,
“Setelah akar penyakitnya dihalau, akan menyisakan sedikit Qi hitam agar dapat mengepul ke luar sendiri, supaya anda menanggung sedikit kesulitan, mengalami sedikit penderitaan, bila anda tidak menanggung sedikit apa pun, tidak akan dibenarkan.” (Zhuan Falun, Ceramah II)
Dengan mencari ke dalam, kultivator dapat menghilangkan keterikatan dan konsep manusia mereka, mengubah diri mereka secara fundamental, dan benar-benar meningkat. Arti sebenarnya dari kultivasi adalah keluar dari konsep manusia dan menuju pencerahan.