(Minghui.org) Seorang warga Kota Guangzhou mengajukan tuntutan hukum terhadap polisi setempat pada akhir Oktober karena menggeledah rumahnya tanpa melalui prosedur hukum dan salah menuduh kepadanya karena berlatih Falun Gong. Ayahnya menderita serangan jantung setelah diintimidasi oleh polisi dan menjadi lumpuh.
Falun Gong, juga disebut Falun Dafa, adalah latihan jiwa dan raga yang ditindas oleh rezim komunis Tiongkok.
Yan Rongjie, pria berusia 55 tahun, adalah seorang penjaga keamanan di Institut Serikultur & Agri-pangan dari Akademi Ilmu Pengetahuan Pertanian Guangdong. Dia ditangkap pada sore hari, 23 Juli 2018, saat berbicara kepada orang-orang tentang Falun Gong di dekat sebuah rumah sakit setempat.
Malam itu, empat petugas dari Kantor Polisi Distrik Yuexiu masuk ke dalam rumah dan memporak-porandakan isi rumah. Pasangan lansia, yang berumur 80 tahun, menanyakan penggeledahan ini, namun mereka diintimidasi dan direkam video.
Ayah Yan tidak bisa tidur atau makan selama beberapa hari setelah kepergian polisi. Dia menderita serangan jantung pada 20 Agustus dan dalam kondisi koma selama beberapa hari. Jantungnya hampir berhenti berdetak. Walaupun bertahan hidup, dia menjadi lumpuh dan tak berdaya.
Ayahanda Yan dalam perawatan intensif
Yan mengatakan di dalam tuntutannya bahwa bukti tuntutan seperti materi yang berkaitan dengan Falun Gong yang disita dari rumahnya tidak mendukung tuduhan “mengganggu penegakkan hukum dengan organisasi sesat,” dalih standar yang digunakan rezim Komunis untuk menargetkan praktisi Falun Gong. Selain itu, Falun Gong tidak termasuk dalam daftar aliran sesat yang dikeluarkan oleh Kementerian Keamanan Publik.
Dia juga menunjukkan bahwa kasusnya telah dikembalikan ke kepolisian oleh kejaksaan karena kurangnya bukti pada 17 Oktober, tidak lama sebelum dia memutuskan untuk mengajukan tuntutan terhadap polisi.
Yan Rongjie
Kuasa hukum Yan juga mengutarakan pendapat hukumnya bahwa kliennya tidak melanggar hukum apa pun dengan berlatih Falun Gong dan kejaksaan seharusnya membatalkan kasus ini serta membebaskan Yan.
Tuntutan Yan terhadap Kantor Polisi Distrik Yuexiu dikirim ke Kejaksaan Distrik Yuexiu. Tuntutan yang sama juga dikirim ke departemen kepolisian yang lebih tinggi dan kantor pengaduan terkait. Keluarganya juga mengajukan permintaan pengungkapan informasi ke Kantor Polisi Yuexiu, tentang dasar hukum polisi merekam orangtuanya selama penggeledahan di rumah.
Laporan sebelumnya dalam bahasa Inggris:
Mr. Yan Rongjie Arrested for His Faith, His Ill Father Traumatized and in a Coma