(Minghui.org) Saya tidak memiliki banyak hobi ketika masih muda, tetapi saya suka membantu mereka yang ditindas, hingga sering berkelahi dengan orang lain. Setelah tumbuh dewasa, saya menjadi polisi bersenjata dan menerima pekerjaan lain setelah pensiun.
Saya bergaul dengan bandit dan memiliki banyak kebiasaan buruk, termasuk merokok dan minum alkohol. Bersamaan dengan temperamen dan tidak sabar, saya dianggap sebagai pembuat onar di tempat kerja demikian juga dalam keluarga.
Namun dalam hati, saya percaya pada Buddha. Terkadang saya melihat ke langit, bertanya-tanya di mana rumah saya yang sebenarnya. Ketika saya masih muda, saya sering melihat satu Buddha berdiri tidak jauh dari saya. Semua pengalaman ini membuat saya ingin menjadi seorang bhiksu.
Pengaruh Dafa
Saya pernah mendengar tentang Falun Dafa bulan Maret 1999, saat berusia 31 tahun, saat itu pikiran saya berpusat pada sebuah kuil.
Rekan kerja yang memperkenalkan Falun Dafa sangat mengenal saya. Dia pernah berkata pada praktisi, “Dia dipengaruhi iblis yang kuat. Ini satu-satunya kesempatan baginya untuk mengenal Dafa.”
Saya setuju menonton video ceramah Guru. Melihat gerakan tangan Guru di awal video, saya tiba-tiba mengerti segalanya dan tahu bahwa ini adalah Buddha sejati. Saya meminta buku Zhuan Falun dan mulai membacanya dari jam 10 pagi hingga jam 2 siang. Keesokan harinya. Setelah membaca Zhuan Falun, saya mengerti bahwa qigong adalah latihan kultivasi. Ketika membaca bahwa praktisi Falun Dafa mengikuti Sejati-Baik-Sabar, saya berpikir bahwa saya dapat menerima prinsip-prinsipnya.
Saya menjadi praktisi Falun Dafa. Saya tersenyum setiap hari dan sangat bahagia. Karena saya tidak bisa duduk dengan kaki disilangkan, saya meminta yang lain untuk menekan kaki saya. Butuh waktu satu bulan bagi saya untuk bermeditasi dengan kedua kaki disilangkan. Semua kebiasaan buruk saya lenyap. Para pejabat di tempat kerja terkejut melihat bahwa saya telah berubah menjadi orang baik.
Hanya beberapa praktisi dan saya yang pergi ke Beijing tanggal 25 April 1999, untuk permohonan damai. Setelah kembali ke kampung halaman, kami mengklarifikasi fakta tentang Dafa pada orang-orang di banyak tempat.
Saya juga belajar meningkatkan Xinxing. Suatu hari ketika mengendarai sepeda, saya ditabrak oleh mobil dan sepeda hancur. Seandainya saya tidak berlatih, saya akan berkelahi dengan sopir. Karena saya seorang praktisi, saya menganggap ini sebagai kesempatan untuk melatih kesabaran dan meningkatkan Xinxing.
Awal Penganiayaan
Setelah penganiayaan dimulai tanggal 20 Juli 1999, banyak praktisi dan saya pergi ke ibu kota provinsi memohon hak untuk berlatih Dafa. Petugas polisi menyeret kami ke dalam bus dan membawa kami ke akademi polisi, di sana kami diminta untuk memberi informasi tentang identitas kami. Saya menolak memberi informasi dan pulang ke rumah.
Ketika saya pergi ke tempat latihan pada hari berikutnya, hanya ada beberapa praktisi di sana. Saya memutuskan untuk mengunjungi tempat latihan yang lain dan bertemu dengan beberapa praktisi. Kami menyadari bahwa kelompok belajar Fa dan kelompok latihan tidak boleh terhenti. Kemudian saya mendengar bahwa beberapa praktisi telah menyerahkan buku-buku Dafa dan pernyataan tertulis yang memfitnah Dafa.
Ada banyak petugas polisi berpakaian preman di dekat tempat latihan. Banyak praktisi yang ragu-ragu dan tidak tahu harus berbuat apa. Saya berbagi pemahaman pada mereka, “Guru telah mengajarkan kita untuk berbelas kasih dan menjadi orang yang lebih baik. Tidak ada yang salah dengan hal itu. Kita tidak bisa menyerahkan buku-buku atau memfitnah Dafa.”
Beberapa praktisi dan saya pergi ke Beijing untuk memohon keadilan bagi Dafa. Sebelum memulai perjalanan, saya melihat Guru berdiri mengenakan kasaya putih dengan satu telapak tangan terangkat. Dia juga memberi saya petunjuk untuk membaca puisi di Hong Yin (seperti "Membantu Fa", "Keagungan De", "Tidak Tersisa") dan artikel pada Petunjuk Penting untuk Gigih Maju.
Setelah tiba di Beijing, kami mendengar bahwa Jiang Zemin, mantan pemimpin rezim komunis, berkata pada media luar negeri bahwa 99% praktisi telah berhenti berlatih setelah dia melarang Falun Dafa. Untuk menyanggah kebohongan, kami mengumpulkan banyak tanda tangan dari praktisi dan menyampaikan pada Perserikatan Bangsa-Bangsa. Lebih dari 60 praktisi dan saya membentangkan spanduk di Lapangan Tiananmen. Saya ditangkap dan dibawa ke Pusat Penahanan Chaoyang. Kemudian saya ditahan di pusat penahanan lokal selama 27 hari.
Setelah mendengar bahwa praktisi dari Provinsi Anhui ke Beijing berjalan kaki karena tidak mampu membayar biaya perjalanan, saya membeli beberapa makanan untuk mereka. Petugas polisi kemudian mengepung gunung untuk mencari kami. Mereka membawa saya ke Kantor Polisi Chongwenmen, tetapi saya berhasil melarikan diri.
Disiksa dengan Brutal
Bulan November 2000, polisi menangkap istri, saya, dan beberapa praktisi serta menahan kami selama 19 bulan. Selama waktu itu saya mengalami penyiksaan.
Tanggal 19 Januari 2001 penjaga mengikat tangan dan kaki saya ke kursi besi. Mereka juga menekan batang logam di perut dan mengunci kedua ujungnya. Setelah makan malam, beberapa penjaga menyiksa saya. Dua dari mereka melepaskan pergelangan tangan saya, menariknya ke belakang, lalu memborgolnya, memasang tali nilon, dan menariknya maju mundur. Mereka membuka punggung saya, dan seorang penjaga menyengat dengan tongkat listrik, dari leher ke pinggang, maju mundur, terus menerus. Saya merasakan sakit yang luar biasa.
Saya berkeringat setelah beberapa menit, tetapi menolak untuk menjawab pertanyaan mereka. Seorang penjaga menyuruh orang lain menyiksa saya lebih kejam lagi. Seorang penjaga terus mendorong tangan saya, sementara yang lain menuangkan air dingin ke punggung sambil menyengat dengan tongkat listrik. Setelah beberapa saat, saya kehilangan kesadaran. Mereka menuangkan air dingin dan saya sadar kembali.
Para penjaga kemudian mengikat saya erat dengan tali. Ketika mereka melakukan ini untuk ketiga kalinya, para penjaga menarik lebih keras, meregangkan lengan saya dari belakang atas kepala hingga hampir menyentuh paha. Pada saat yang sama, dua penjaga menekan keras rantai yang diikat di sekitar kaki. Saya kehilangan kesadaran sekali lagi. Setelah sadar kembali, saya menemukan bahwa mereka telah menuangkan air dingin di badan saya dan lengan atas telah menjadi hitam. Penjaga kemudian turun untuk mandi.
Setelah istirahat, penjaga menyiksa saya dengan lebih brutal. Mereka menyengat leher serta bagian pribadi dengan tongkat listrik. Mereka juga memasukkan tongkat ke mulut menyengat saya. Hal ini berlangsung selama beberapa putaran dan para pejabat ingin agar saya mengakui apa yang mereka klaim seperti pada praktisi lain, sehingga mereka dapat menghukum kami semua.
Penyiksaan berlangsung sekitar 30 jam. Setelah kembali ke sel, saya tidur tiga hari dua malam berturut-turut. Saya mengalami patah tulang rusuk dan kaki kiri. Saya mengalami kesulitan bernapas dan tekanan darah tidak stabil. Tangan dan kaki berwarna hitam karena memar.
Praktisi lain juga disiksa dan diinterogasi malam itu. Metode penyiksaan termasuk diikat ke kursi besi, kaki dirantai, bangku harimau, lengan yang meregang dari belakang di atas kepala, menuangkan air dingin di belakang dan menyengat dengan tongkat listrik. Seorang praktisi perutnya terkoyak karena tongkat logam penjaga.
Seorang penjaga berkata bahwa dia memiliki metode penyiksaan lain. Jika seseorang menolak mengaku bersalah, penjaga akan memecahkan botol bir dan memasukkan sisanya dengan ujung tajam ke dalam anus orang itu. Dia menerapkan siksaan ini pada praktisi di kemudian hari. Praktisi menjerit kesakitan, tetapi tidak mengatakan apa-apa padanya.
Hukuman Penjara
Pengadilan setempat menjadwalkan sidang untuk saya dan 12 praktisi pada musim gugur tahun 2001. Sekitar 1.000 praktisi berdiri di luar ruang sidang untuk memprotes. Sidang dibatalkan.
Sidang kedua dijadwalkan tanggal 6 Maret 2002. Pejabat dari pengadilan lokal dan jaksa hadir dalam sidang tersebut. Saya bersaksi bahwa Falun Dafa membantu saya menjadi orang yang lebih baik, tetapi saya disiksa karena keyakinan saya. Selama penundaan, penjaga memukuli dan menyengat saya dengan tongkat listrik untuk menghentikan saya bersaksi.
Dalam sidang ketiga tanggal 8 Maret 2002, saya dijatuhi hukuman 13 tahun penjara.
Empat narapidana ditugaskan untuk mengawasi saya sepanjang waktu. Saya berkata pada penjaga bahwa mereka melanggar hak asasi manusia. Karena saya tidak melakukan kesalahan apa pun, tidak ada alasan bagi kami untuk dipenjara dan diawasi oleh penjahat. Penjaga tidak memiliki jawaban dan menyuruh tahanan berhenti mengawasi kami. Lebih banyak praktisi dipenjara, dan kami mengekspos penyiksaan. Seorang instruktur politik di penjara berhenti menganiaya praktisi setelah mendengarkan kami.
Ketika petugas penjara mengetahui bahwa kami sedang belajar Fa, mereka menyiksa kami. Seorang praktisi diletakkan di ranjang kematian dengan empat anggota badan terentang ke segala arah. Praktisi lain bagian pribadinya ditekan keras. Setelah praktisi kehilangan nyawanya akibat penyiksaan, kami semua protes. Karena itu, beberapa praktisi dan saya dipindahkan ke penjara lain tanggal 23 Februari 2003.
Menolak Hasil
Ketika pertama kali saya tiba di penjara baru, kunjungan keluarga diizinkan. Kemudian, mereka mengintensifkan penganiayaan dan meminta praktisi yang "berubah" untuk mencuci otak kami. Saya tidak berbicara dengan mereka atau menulis pernyataan untuk melepaskan Dafa.
Setelah kembali ke sel, saya berpikir tentang penyiksaan yang dialami oleh mantan praktisi. Mereka tidak tahan siksaan dan membantu penjaga "mengubah" praktisi. Untuk membantu praktisi tetap teguh, saya pergi ke lorong dan berteriak "Falun Dafa baik!" Satu penjaga menendang saya dan saya dikirim ke sel isolasi. Tidak ada yang diizinkan untuk berbicara dengan saya atau bahkan menatap saya. Kunjungan keluarga dilarang.
Seorang praktisi dipukul dengan ikat pinggang. Dia berteriak, “Guru, tolong bantu saya!” Penjaga segera berhenti memukulinya dan menyuruh narapidana untuk memperlakukannya dengan baik. Setiap hari Narapidana bertanya pada praktisi ini tentang Falun Dafa dan mendapatkan buku Sembilan Komentar Mengenai Partai Komunis.
Kemudian saya mendengar bahwa setelah seorang agen Kantor 610 pergi ke Beijing untuk melaporkan prestasi penjara, dia kembali dengan perintah dari Luo Gan, Sekretaris Komisi Urusan Politik dan Hukum (PLAC). Luo menginstruksikan penjara untuk mengintensifkan penyiksaan terhadap beberapa praktisi, termasuk saya dan dua praktisi lainnya yang gigih. Tidak akan ada konsekuensi jika kami disiksa sampai mati, demikian perintah tersebut.
Saya tahu bahwa salah satu praktisi yang ada dalam daftar itu melakukan dengan sangat baik. Pada hari-hari yang dingin, para penjaga menuangkan air asin yang dingin padanya dan meninggalkannya di luar ruangan untuk waktu yang lama hampir telanjang. Setelah kulitnya terbakar karena sengatan listrik, penjaga menutupinya dengan kertas dan menariknya setelah kering untuk meningkatkan rasa sakit. Dia dirantai di tempat tidur untuk waktu yang lama. Tetap saja, dia tidak lupa untuk berbicara tentang Dafa. Seorang narapidana yang mengawasinya mundur dari Partai.
Karena dia menolak menulis pernyataan yang memfitnah Dafa, praktisi ini disengat dengan delapan tongkat listrik secara bersamaan. Melihat punggung praktisi semuanya terbakar, saya berteriak, "Falun Dafa baik!" Penjaga mendengarnya dan meminta tahanan memukuli saya. Mereka menendang wajah saya, hingga merontokkan gigi.
Dorongan Guru
Pejabat mengambil hak kunjungan keluarga saya. Istri mencari saya di mana-mana dan kemudian diizinkan melihat saya. Dia datang dengan kereta api setiap bulan dan menyemangati saya. Waktu berlalu dengan cepat dan putra kami yang masih bayi segera sekolah. Istri saya belajar mandiri, menjaga dirinya sendiri dan anak kami. Praktisi lain juga membantunya dan memancarkan pikiran lurus untuk saya. Kemudian, kunjungan keluarga dihentikan lagi.
Pada musim semi tahun kesembilan, tidak ada yang berbicara dengan saya selama lebih dari setahun. Para penjaga kemudian muncul dengan ide ganas lainnya. Mereka memaksa saya berdiri menghadap tembok. Narapidana ditugaskan untuk mengawasi saya dan saya tidak diperbolehkan berbicara dengan siapa pun. Kesepian yang ekstrim membuat saya putus asa. Tanpa akses ke Fa untuk waktu yang lama, saya punya banyak pertanyaan: Apakah Guru masih menjaga saya? Kapan ini akan berakhir, sehingga saya bisa keluar dari neraka ini? Orang-orang di sini sudah busuk, apa gunanya menyelamatkan mereka? Saya berada di ambang gangguan mental.
Pada hari-hari paling gelap dan paling menakutkan, saya tiba-tiba teringat ketika istri mengunjungi saya terakhir kali, istri mengingatkan saya untuk melafalkan Lunyu. Bahkan jika saya tidak berbicara, saya selalu bisa melafalkan Lunyu. Jadi saya melenyapkan pikiran yang kacau dan mulai tenang, melafal Lunyu sekali dan sekali lagi.
Suatu hari ketika melafal Lunyu, saya melihat gambar besar di dinding dan itu diterbitkansebelum tahun 1999 dengan Lunyu tercetak di atasnya. Setelah beberapa saat, karakter menjadi bulat dan mulai berputar, kemudian berubah menjadi Falun. Di dinding, saya melihat seseorang membuka pintu batu dan terbang keluar. Dia tiba di Pulau Lantau di Hong Kong dengan heshi, membungkuk di hadapan Fashen Guru. Saya terkejut dan bahagia, mengetahui bahwa itu adalah dorongan dari Guru.
Ketika saya berbaring di tempat tidur malam itu, tiba-tiba satu iblis berkata pada saya, “Sepuluh tahun telah berlalu. Kamu tidak akan mencapai Kebuddhaan atau mencapai kesempurnaan. Sayang sekali kamu telah menyia-nyiakan 10 tahun di sini -- begitu banyak penderitaan tanpa kesempurnaan.” Saya terkejut dan berpikir: Bahkan jika saya tidak dapat mencapai Kebuddhaan atau mencapai kesempurnaan, saya tidak akan mengeluh tentang hal itu. Ini karena Guru Li telah mengajari saya untuk menjadi orang yang lebih baik dan mengikuti prinsip Sejati-Baik-Sabar. Tidak ada yang salah dengan itu dan saya akan terus berkultivasi tidak peduli apa pun.
Suatu hari ketika melipat selimut setelah bangun dari tempat tidur, saya melihat salah satu syair puisi-puisi Guru,
"Orang jahat diakibatkan oleh perasaan iri hati, karena ego, karena jengkel, menganggap dirinya diperlakukan tidak adil. Orang baik selalu bersemi belas kasih di hatinya, tanpa menyalahkan, tanpa kebencian, menganggap penderitaan sebagai kegembiraan. Sang Sadar tidak mempunyai lagi keterikatan hati, dengan hening mengamati manusia di dunia, yang tersesat oleh ilusi.” (“Taraf Kondisi” dari Petunjuk Penting untuk Gigih Maju).
Saya membaca karakter satu per satu dan melafalkannya. Kemudian, lambang Falun biru muncul di atas selimut. Saat saya makan, saya juga melihat Falun di mangkuk. Saya menggambar sebuah gambar Falun dengan sendok sambil mengingat puisi Guru,
“Makan tapi tidak merasakan ----------
Mulut bebas dari keterikatan.
Berbuat tapi tidak mengejar ----------
Selalu tinggal dalam Tao.
”(Dalam Tao dari Hong Yin)
Saya mendengar Guru memberi tahu saya untuk mengikuti persyaratan yang dijelaskan dalam artikel "Taraf Kondisi" dari Petunjuk Penting untuk Gigih Maju.
Seorang penjaga meminta saya untuk melapor satu hari kemudian, tetapi saya menolak, lalu saya dipukuli. Sambil terus melafal Fa, saya melihat Fashen Guru dengan kasaya putih mendorong saya keluar dari gua yang gelap. Saya jatuh lagi dan Guru mendorong saya lagi. Ini berlangsung beberapa kali. Mata ketiga saya juga melihat artikel Guru
“Prinsip hukum Falun Dafa mempunyai fungsi bimbingan kepada siapa pun yang Xiulian, termasuk juga mereka yang menganut kepercayaan agama, ini adalah prinsip alam semesta, merupakan Fa sejati yang belum pernah diungkapkan. Pada masa lalu manusia juga tidak diperkenankan mengetahui prinsip alam semesta (Fa Buddha), Dia melampaui semua ilmu dan azas moral masyarakat umum dari zaman kuno hingga sekarang. Dahulu apa yang diajarkan dalam agama dan apa yang dialami oleh manusia hanya berupa bulu kulit dan fenomena saja. Sedangkan kandungan makna yang mahabesar dan mendalam dari Fa, hanya dapat dimanifestasikan kepada, serta dihayati dan disadari oleh orang Xiulian yang sejati berkultivasi pada tingkat yang berbeda, dan baru dapat benar-benar melihat apa yang disebut Fa.” (“Luas dan Mahabesar” dari Petunjuk Penting untuk Gigih Maju).
Saya membacanya dan menghafalkannya kata demi kata. Selain itu, saya ingat banyak ceramah yang saya hafal di masa lalu.
Penjaga meminta saya untuk melakukan senam, dan saya mulai melakukan perangkat keempat latihan Falun Dafa. Tetapi, karena sudah lama dan saya tidak bisa mengingat gerakannya. Seorang penjaga kemudian menyalakan televisi dan memaksa kami menonton program cuci otak. Satu adegan menunjukkan Guru sedang mengajar latihan. Ini membantu saya mengingat latihan satu sampai empat. Saya tahu bahwa Guru masih menjaga saya.
Suatu malam, mata ketiga saya melihat Guru meletakkan adegan Yesus yang dipaku di salib dalam sebuah kotak. Saya tercerahkan bahwa penganiayaan terhadap dewa tidak akan ada di masa depan, dan praktisi tidak akan diperlakukan buruk seperti ini di penjara. Guru tidak mengakui penganiayaan.
Guru juga menunjukkan kepada saya bahwa praktisi di seluruh dunia sedang melakukan latihan di pagi hari pada pukul 03.50 pagi. Kemudian saya melihat sebuah adegan dari pertunjukan Shen Yun. Saya juga melihat nyala lilin malam oleh praktisi Kanada yang berpakaian putih. Dari ini, saya mengetahui tentang Pelurusan Fa.
Suatu hari saya tidak dapat melakukan latihan, jadi saya duduk dengan kedua tangan dalam posisi jieyin. Saya melihat energi putih berputar di tangan saya. Bunga lotus yang membawa Falun berputar di otak saya. Seluruh tangan saya kemudian berubah menjadi buku Zhuan Falun dan saya melihat Ceramah Empat dan Ceramah Enam. Sebuah buku kuning muncul dengan kata-kata Sembilan Komentar Mengenai Partai Komunis. Falun terbang dari langit dan memasuki otak saya, menunjukkan pada saya banyak prinsip Fa. Saya juga melihat Falun berputar dari perut ke jantung, yang berputar ketika saya melafalkan Fa dan berhenti ketika saya berhenti. Kemudian, saya melihat puisi Guru,
"Hati mengandung Zhen Shan Ren.
Kultivasi diri menguntungkan orang lain.
Dafa tidak terlepas dari hati.
Pada tahun mendatang sudah pasti melebihi orang lain." ("Harmonis dan Terang" dari Hong Yin)
Saya juga melihat jiwa utama saya bersinar, dan keras seperti intan. Guru mengeluarkan jiwa utama saya untuk membersihkannya. Ini berlangsung berkali-kali, di mana saya diberi petunjuk, yang menunjukkan prinsip-prinsip Fa. Saya mulai memahami bahwa berbagai bentuk kehidupan telah diciptakan di berbagai dimensi pada waktu yang berbeda. Bentuk kehidupan juga berbeda satu sama lain. Selain itu, meskipun substansi dapat diubah menjadi bentuk lain, mereka tidak dapat dimurnikan. Hanya melalui Falun Dafa seseorang dapat meningkatkan pikirannya dan benar-benar mencapai kesehatan. Namun, tidak mungkin substansi ini kembali murni seperti di awal, seperti air yang tercemar. Tetapi Guru dapat mengubah yang buruk dan yang tidak murni menjadi baik.
Mencari ke Dalam dan Memancarkan Pikiran Lurus
Sebelum berlatih Falun Dafa, saya memiliki temperamen buruk dan sering bertengkar dengan orang lain. Setelah berlatih pada bulan Maret 1999, saya mulai mencari ke dalam dan meningkatkan diri, tetapi saya tidak membaca cukup banyak ajaran Fa. Kemudian, saya bergabung dalam permohonan damai tanggal 25 April dan mulai menentang penganiayaan setelah dimulai pada bulan Juli 1999. Kemudian, saya ditahan, tanpa akses ke Fa atau kesempatan untuk berdiskusi serta berbagi dengan praktisi lain.
Seorang praktisi kemudian ditahan di sel yang sama dengan saya. Dia melafalkan Hong Yin II setiap hari, menyanyikan lagu-lagu yang digubah oleh praktisi, dan memberi tahu saya cara memancarkan pikiran lurus. Penjaga melihat dan secara brutal memukul kami. Saya kesal dan memendam kebencian yang kuat.
Suatu hari, saya tidak dapat menemukan pinset yang dibutuhkan untuk bekerja. Kemudian, saya menemukannya di dalam lapisan lapisan pembungkus. Praktisi dan saya saling memandang dan tersenyum. Guru memberi tahu saya untuk mencari solusi.
Kemudian, saya mengalami gejala trombosis dan tidak bisa menggerakkan kaki pada hari pertama. Hari kedua saya bisa memindahkannya, tetapi masih sakit. Saya mengabaikannya dan berjalan seperti biasa. Saya pulih pada hari ketiga.
Mata ketiga saya melihat pedang kebenaran, yang bisa mendeteksi kejahatan. Seorang praktisi duduk di sana dengan pedang ini menembusnya. Ketika praktisi ini memilih untuk melepaskan iri hati, nafsu, dan pamer, pedang kebenaran akan membersihkan tubuhnya. Saya mulai memahami bahwa seseorang harus melepaskan konsep manusia. Ketika saya bisa mencari ke dalam dan meninggalkan konsep manusia ini, saya melihat jiwa saya berjalan ke atas, dan para dewa memperhatikan ini dengan hormat sambil heshi terhadap saya. Ketika melafalkan “Fa Lurus” dan “Orang Suci” dari Petunjuk Penting untuk Gigih Maju pada hari berikutnya, saya tiba-tiba melihat jiwa utama saya meninggalkan Bima Sakti.
Ketika tahanan melakukan senam, saya melakukan latihan Falun Dafa keempat. Penjaga membawa saya ke sebuah ruangan dan menyengat saya dengan delapan tongkat listrik secara bersamaan. Ketika saya terbaring di lantai, mata ketiga saya melihat kata-kata dari puisi Guru “Hati Mengerti Sendiri” dari Petunjuk Penting Gigih Maju II,
“Hidup dan mati bukanlah kata bualan. Dapat atau tidak melihat wujud sebenarnya”
Arus listrik mengguncang tubuh saya, tetapi saya tidak merasakan sakit. Saya melihat tubuh dipenuhi lecet dan kulit saya terbakar. “Apakah Guru kamu baik? Apakah kamu masih berlatih setelah kembali?" Penjaga bertanya pada saya.
Saya tidak menjawab, tetapi saya melihat Fashen emas Guru di atas penjaga. Saya tahu ini adalah isyarat dari Guru bagi saya untuk memancarkan pikiran lurus. Ketika penjaga menyengat saya lagi, tongkat itu berhenti berfungsi. Dia melempar tongkat ke samping, sambil bergumam.
"Falun Dafa baik. Saya akan terus berlatih,” saya menjawabnya. Frustrasi, penjaga menyuruh saya kembali ke sel. Ini adalah pertama kalinya saya menyaksikan kekuatan memancarkan pikiran lurus.
Saya sering melihat di depan dahi dan menatap prinsip-prinsip Dafa, Sejati-Baik-Sabar. Saya juga melihat Falun berputar dan membubung. Selain itu, ada bidadari langit yang menyebarkan bunga atau terbang. Ada juga bentuk kehidupan dengan tubuh bagian atas perempuan dan tubuh bawah phoenix, yang bermain drum, mendorong praktisi untuk tetap rajin.
Dengan cara ini, penderitaan demi penderitaan berlalu, dan saya menjadi lebih gigih. Saya mulai memahami bahwa kejahatan ingin menghancurkan saya, tetapi Guru membantu saya -- seseorang yang penuh karma -- untuk berhasil dalam kultivasi.
Guru juga membantu saya menyadari bahwa tidak peduli kita berada dalam situasi apa, kita harus selalu mencari ke dalam, dan kemudian memancarkan pikiran lurus.
Kemudian setelah bangun di pagi hari, saya akan melakukan latihan dan memancarkan pikiran lurus, hingga membersihkan seluruh dimensi di sekitar saya. Saya hanya tidur dua jam setiap malam. Sepanjang malam, Guru mengajari dan menyadarkan saya. Saya bisa belajar dan melafalkan Fa.
Pada tahun 2011, saya dibebaskan dan kembali ke rumah.
Menjaga Keyakinan Teguh terhadap Guru
Selama hari-hari paling sulit dari 10 tahun dan 1 bulan penahanan, saya mengeluh karena putus asa dan ketakutan. Tetapi selama kita memiliki keyakinan penuh kepada Guru, tidak ada penderitaan yang tidak dapat kita atasi. Pada saat-saat kritis, kita harus jelas bahwa kita adalah pengikut Guru Li Hongzhi. Artinya, kita tidak menginginkan apa-apa selain Fa. Dengan itu, Guru akan mengungkapkan Fa pada kita, menjelaskan prinsip Fa, dan memberi kita keyakinan.
Saya dapat merasakan belas kasih dan perhatian dari Guru dan Fa. Saya juga ingin memberi tahu praktisi bahwa sejak kita mulai berkultivasi dalam Dafa, tidak peduli apa pun yang telah terjadi di masa lalu, pikiran kita seharusnya lurus. Tidak peduli betapa sulitnya itu, terlepas dari situasi di mana kita berada, kita harus memiliki keyakinan yang teguh pada Guru dan Fa. Ini karena Guru yang belas kasih menjaga kita setiap saat.
(Dari Fahui Tiongkok ke-15 di Minghui)