(Minghui.org) Baru-baru ini dikonfirmasikan oleh Minghui.org bahwa seorang mantan guru sekolah menengah dari Provinsi Fujian meninggal dunia pada 11 September 2018, tiga hari setelah dia dibawa ke rumah sakit oleh pusat penahanan. Keluarganya menduga dia disiksa secara brutal oleh para penjaga karena keyakinannya pada Falun Gong.
Falun Gong, juga dikenal Falun Dafa, adalah latihan jiwa dan raga yang ditindas oleh rezim komunis sejak 1999.
“Jangan Menanyakan Apa yang Terjadi pada Dirinya”
Tiga hari sebelum kematian Ye Guohua (pria), polisi memberitahu keluarganya bahwa Ye tiba-tiba menderita penyakit akut dan telah dibawa ke rumah sakit. Mereka meminta anggota keluarganya pergi ke rumah sakit untuk menyelesaikan dokumen pembebasan bersyarat medis.
Ketika keluarga Ye bergegas pergi ke rumah sakit, hati mereka hancur setelah melihat Ye dalam kondisi koma dan tubuhnya bengkak. Mereka bertanya pada dokter penyakit apa yang diderita Ye, namun hanya diberitahu bahwa organ vitalnya termasuk jantung, paru-paru, dan ginjal mengalami kegagalan, tanpa memberikan informasi spesifik apa pun.
Ye dipindahkan ke unit perawatan intensif pada hari berikutnya, dan keluarganya tidak diperbolehkan untuk mendekat. Ye tidak pernah sadar dan meninggal dunia satu hari kemudian. Dia berusia 50 tahunan.
Ketika keluarganya bertanya pada polisi apakah dia telah dipukuli di pusat penahanan, polisi menjawab: “Sudahlah. Ada kamera pengawas (di pusat penahanan).” Ini adalah pesan yang jelas untuk mengintimidasi keluarga agar tidak mengajukan lebih banyak pertanyaan.
Seorang praktisi Falun Gong setempat kemudian menelepon pusat penahanan untuk menanyakan apa yang terjadi pada diri Ye. Orang yang mengangkat telepon sangat gugup dan berkata, “Kematiannya, tidak ada yang bisa dilakukan. Menanyakan hal ini hanya akan mencari masalah.”
Ditangkap Saat Melakukan Latihan Falun Gong
Ye Guohua ditangkap pada 16 Januari 2018, saat sedang melakukan latihan Falun Gong di rumah Cao Rongxiu, bersama dengan empat praktisi lainnya, Zhang Shuiying, Yang Canying, Cao Xirong, dan Wu Guiying. Polisi menggeledah rumah Cao dan menyita buku-buku dan materi terkait dengan Falun Gong.
Keenam praktisi ini dibawa ke kantor polisi dan diinterogasi. Lima praktisi dibebaskan pada pukul 01.00 pagi berikutnya, namun Ye tetap ditahan dan kemudian dibawa ke Pusat Penahanan Jianye. Polisi juga menggeledah rumahnya dan menyita buku-buku serta materi Falun Gong.
Dianiaya Tanpa Henti Karena Keyakinannya
Ye adalah seorang guru di Sekolah Menengah Dongyou di Kota Jianye, Provinsi Fujiang. Dia kehilangan pekerjaannya karena penganiayaan dan berulang kali ditangkap serta dihukum karena keyakinannya.
Saat menjalani hukuman 5 tahun di Penjara Minxi, Kota Longyan antara tahun 2001 dan 2006, para penjaga menggantung dia hingga jari-jari kakinya hampir menyentuh lantai selama tiga hari pada bulan Mei 2002. Mereka juga melepaskan kaosnya dan membiarkannya digigit nyamuk.
Sesi penyiksaan lainnya pada tahun 2003, dia dipaksa berdiri menghadap tembok selama 12 jam.
Setelah dia dibebaskan pada tahun 2006, dia dipecat dari sekolah dan melakukan pekerjaan sampingan untuk memenuhi kebutuhannya. Polisi sering mengganggu dia dan anggota keluarganya.
Hanya dua tahun setelah dibebaskan, Ye ditangkap lagi pada 28 Juli 2008 dan dihukum 5,5 tahun penjara pada Juni 2009. Dia menjalani hukuman di sebuah penjara di Guangzhou dan dibebaskan pada Juli 2013.