(Minghui.org) Dua penduduk dari Kota Baoding dijatuhi hukuman penjara pada awal November 2018 karena membagikan materi informasi tentang Falun Gong, sebuah latihan kultivasi jiwa dan raga yang ditekan oleh rezim komunis di Tiongkok sejak tahun 1999.
Keluarga Zhao Lanchi (pria) dan Wang Yanru (wanita) menerima putusan Pengadilan Distrik Qingyuan pada malam hari tanggal 7 November. Zhao dijatuhi hukuman 18 bulan, dan Wang 14 bulan.
Pengacara Zhao mengajukan banding pada tanggal 19 November setelah bertemu dengannya di pusat penahanan.
Kedua praktisi Falun Gong telah ditahan selama lebih dari sepuluh bulan sejak mereka ditangkap pada tanggal 3 Januari 2018, setelah dihentikan dan dilaporkan ke polisi karena membagikan materi terkait Falun Gong.
Kejaksaan Distrik Qingyuan menyetujui penangkapan mereka pada tanggal 9 Februari. Putri Zhao dan pengacaranya tidak diberi jawaban yang memuaskan saat mengupayakan pembebasannya di berbagai lembaga.
Seorang anggota staf pengadilan mengancam keluarga Zhao bahwa pengadilan akan memberi hukuman berat jika mereka tidak memecat pengacaranya. Keluarga memilih agar pengacara terus mewakili dan membela Zhao.
Pengadilan Distrik Qingyuan menggelar sidang untuk kedua praktisi pada tanggal 25 Juli 2018, di sebuah pusat pendidikan hukum di dalam Pusat Penahanan Kota Baoding. Banyak praktisi Falun Gong setempat lainnya juga pernah diadili di pusat pendidikan yang sama.
Banyak petugas berpakaian sipil berdiri di luar pusat penahanan pada hari sidang untuk menghalangi praktisi Falun Gong setempat agar tidak menghadiri sidang.
Zhao dan Wang didakwa dengan "menggunakan organisasi sesat untuk mengganggu penegakan hukum," sebuah dalih standar yang digunakan oleh rejim komunis untuk memenjarakan praktisi Falun Gong. Pengacara Zhao mengajukan pembelaan tidak bersalah untuknya. Zhao juga membela diri dan berpendapat bahwa itu adalah hak konstitusionalnya untuk berlatih Falun Gong dan bahwa dia tidak melanggar hukum apa pun dengan melakukan hal tersebut.
Putri Zhao bersaksi bahwa kesehatan ayahnya membaik setelah dia mulai berlatih Falun Gong. Dia juga merujuk pada pemberitahuan dari Administrasi Pers dan Publikasi Tiongkok di mana mereka mencabut larangan publikasi buku-buku Falun Gong pada tahun 2011. Dengan demikian, ayahnya seharusnya tidak dituduh karena memiliki buku-buku Falun Gong dan publikasi lainnya. di rumah. Dia menuntut pembebasan ayahnya, hanya untuk melihatnya dijatuhi hukuman kurang dari empat bulan kemudian.
Laporan terkait dalam Bahasa Inggris:
Hebei Residents Face Indictment for Their Faith, Lawyer Works to Have Arrest Warrant Withdrawn