(Minghui.org) Banyak praktisi Falun Gong percaya bahwa mereka memiliki karma penyakit, padahal sebenarnya yang mereka namakan penyakit adalah manifestasi fisik dari keterikatan mereka pada nama, kepentingan pribadi, dan sentimen di dunia manusia.
Manusia biasa di dunia sekuler tunduk pada proses lahir, tua, sakit, dan mati. Jika kita memosisikan diri sendiri menjadi manusia biasa, kita juga akan mengalami sakit.
Jadi, langkah pertama yang perlu dilakukan seorang praktisi untuk mengatasi karma penyakitnya adalah dengan mematut diri sesuai dengan standar seorang kultivator.
Baru-baru ini saya bertemu dengan seorang praktisi yang telah dipenjara beberapa tahun yang lalu. Dia tidak mampu menyelesaikan beberapa masalah keluarga yang sedang berlangsung sejak dibebaskan. Dia kemudian mengalami karma penyakit yang parah, membuatnya tidak dapat mengklarifikasi fakta.
Dia kemudian pindah dengan seorang praktisi lokal, dia belajar Fa dan berlatih setiap hari. Ketika saya berbicara dengannya baru-baru ini dan menyebutkan nama istrinya, yang juga seorang praktisi, saya melihat bahwa dia masih sangat membenci dia.
Dia akhirnya mencari ke dalam dan berhasil menekan kebenciannya. Saya tercerahkan pada fakta dia melewati penderitaan karma penyakitnya, dia harus menjaga pikiran lurus dan tetap teguh dalam keyakinannya pada Guru dan Fa.
Namun, beberapa minggu yang lalu, saya bertemu dengannya lagi, dan segera setelah nama istrinya muncul, dia menjadi sangat emosional dan terus berbicara tentang istrinya dan hubungan mereka selama bertahun-tahun. Menjadi emosional seperti ini menunjukkan tingkat manusia biasa.
Guru mengajar,
"... saya katakan Xinxing anda saat itu sudah jatuh ke tingkat manusia biasa. Setidaknya dalam masalah ini anda sudah jatuh ke tingkat manusia biasa." ("Ceramah 6," Zhuan Falun)
Saya menyadari saat meditasi yang mendalam bahwa kemampuan supernormal berada dalam dimensi yang berbeda dari karma penyakit. Selama seseorang memasuki meditasi yang tenang, karma penyakit mereka akan ditekan dan dipindahkan ke dimensi yang sangat dalam.
Dengan cara yang sama, ketika kesadaran utama seorang praktisi berada dalam Fa, karma penyakit mereka akan tetap jauh.
Karena itu, jika kita benar-benar ingin membantu seorang rekan praktisi mengatasi karma penyakitnya, kita harus berlatih kultivasi yang teguh dan memiliki keyakinan teguh pada Fa. Ini sangat penting bagi praktisi dengan karma penyakit.
Seorang praktisi dengan karma penyakit juga perlu belajar Fa dengan tenang dan tidak memikirkan masa lalu, atau rasa sakit karma penyakitnya. Jika tidak, tingkatnya akan turun ke tingkat manusia biasa dan dia akan tunduk pada siklus lahir, tua , sakit, dan mati.
Beberapa hari yang lalu saya bertemu dengan seorang praktisi lanjut usia yang sedang mengalami serangan karma penyakit. Dia merasa pusing dan lelah, dan karena itu tidak dapat berlatih gerakan. Saya berkata kepadanya, “Jangan lihat masalah ini dengan pikiran manusia. Teruslah membaca Fa.” Dalam beberapa hari dia merasa jauh lebih baik!