(Minghui.org) Praktisi Falun Gong di Hong Kong mengadakan rapat umum besar dan pada tanggal 9 Desember, sehari sebelum Hari Hak Asasi Manusia Internasional. Mereka menyerukan diakhirinya penganiayaan terhadap meditasi dan aliran spiritual di daratan Tiongkok serta agar para pelaku diadili.
Pawai dimulai pada pukul 10.00 di Civic Square. Beberapa mantan legislator Hong Kong dan yang masih aktif berbicara langsung atau memberikan pesan pra-rekaman yang disiarkan selama rapat umum. Mereka menyerukan kepada publik untuk mengenali sifat jahat Partai Komunis Tiongkok.
Rapat Umum di Civic Square pada tanggal 9 Desember, pukul 10.00
Penganiayaan di Tiongkok Meningkat
Dalam pidatonya, Kan Hung-cheung, juru bicara Asosiasi Falun Dafa Hong Kong, mengatakan bahwa penganiayaan telah meningkat sejak bulan Oktober. Dia berkata, "Pelanggaran hak asasi manusia di Tiongkok telah memburuk."
Dia mengatakan bahwa penangkapan massal terhadap praktisi Falun Gong telah terjadi di provinsi Jilin dan Heilongjiang. Dia menambahkan bahwa pembunuhan praktisi yang dilakukan negara untuk organ masih berlangsung. Selain itu, Partai Komunis Tiongkok (PKT) telah memperpanjang penindasannya terhadap pengacara hak asasi manusia, etnis minoritas, dan kelompok agama lainnya.
Kan juga menunjukkan bahwa semakin banyak orang di seluruh dunia telah mendukung upaya untuk melawan penganiayaan dan mengutuk krisis hak asasi manusia di Tiongkok.
Kan mengatakan kepada hadirin bahwa pada tanggal 7 Desember, lebih dari 3 juta orang dari 34 negara telah menandatangani petisi untuk mendukung tuntutan praktisi Falun Gong terhadap mantan pemimpin Partai Komunis Jiang Zemin, yang memulai dan mengarahkan penganiayaan terhadap Falun Gong.
Para Legislator Menyatakan Dukungan
Wu Chi-wai, ketua Partai Demokrat dan anggota Dewan Legislatif Hong Kong, menyatakan rasa hormatnya kepada praktisi Falun Gong.
“Dalam menghadapi sepuluh tahun lebih penganiayaan, praktisi Falun Gong tidak pernah menyerah keyakinan mereka. Mereka juga tidak dikalahkan oleh kekuatan tirani. Sebaliknya, mereka tetap bertahan dalam perlawanan damai terhadap penganiayaan,” kata Wu dalam pesannya yang direkam.
Lam Won-yien, mantan anggota Dewan Legislatif, percaya bahwa hak asasi manusia di Tiongkok belum membaik selama beberapa dekade terakhir.
Dia berkata, "Masyarakat internasional telah mulai lebih memperhatikan masalah hak asasi manusia di Tiongkok, Sementara itu, semakin banyak orang Tionghoa telah mundur dari Partai. Dengan semua kekuatan ini, partai komunis akan hancur. Saya percaya bahwa praktisi Falun Gong, yang mengikuti prinsip Sejati-Baik-Sabar, akan segera menang.”
Lam Won-yien mengatakan bahwa cinta seseorang untuk negara Tiongkok tidak sama dengan cinta untuk Partai Komunis
Mantan anggota Dewan Legislatif Tsang Kin-shing mengutuk penganiayaan yang terus memburuk. Dia memuji upaya praktisi untuk melawan penganiayaan dan menyerukan warga Hong Kong bangkit dan berjuang untuk kebebasan dan demokrasi
Profesor Chiang Yip-leung dari Universitas Manitoba di Kanada berbicara melalui telepon dan mengutuk propaganda PKT terhadap Falun Gong, yang telah menipu banyak orang. Dia berkata, "Propaganda ini adalah semacam penganiayaan terhadap semua orang. Menghadapi pembantaian besar-besaran seperti itu, semua orang harus berpikir tentang di sisi mana dia harus berdiri."
Beberapa anggota Dewan Legislatif mengirim rekaman pesan yang meminta komunitas internasional untuk mengambil tindakan lebih banyak untuk membantu praktisi Falun Gong dan tahanan hati nurani lainnya, termasuk pengacara hak asasi manusia yang dipenjara.
Massa Berkumpul Menonton Pawai Megah
Setelah rapat umum, parade lebih dari 1.000 orang dimulai pada pukul 14.00. dari King's Road di Distrik Timur Hong Kong. Ini berlanjut melalui pusat kota dan distrik bisnis dan berakhir empat jam kemudian di Kantor Penghubung Tiongkok di Hong Kong.
Sebuah spanduk dengan karakter Mandarin bertuliskan "Sejati-Baik-Sabar," prinsip-prinsip inti dari Falun Gong
Spanduk dengan pesan, "Melawan penganiayaan secara damai dan rasional"
"Tuntut pelakunya, hentikan penganiayaan"
Spanduk-spanduk menyerukan perlucutan dan tercerai-berainya Partai Komunis Tiongkok
"Bangkitkan kembali budaya tradisional Tiongkok"
Dipimpin oleh Tian Guo Marching Band, terdiri dari beberapa segmen, masing-masing menyampaikan pesan yang berbeda: orang-orang di seluruh dunia berlatih Falun Gong, upaya untuk melawan penganiayaan, mundur dari Partai Komunis, membawa pelaku ke pengadilan, dan prinsip-prinsip Sejati-Baik-Sabar. Kerumunan orang berkumpul Bersama-sama menyaksikannya.
Penganiayaan: "Sangat mengejutkan"
Lam datang ke Hong Kong dari Tiongkok sepuluh tahun yang lalu. Dia menyaksikan pawai bersama putranya. Dia berkata, “Saya sering melihat acara praktisi Falun Gong. Ini adalah fitur khusus Hong Kong. Di sini, kami memiliki kebebasan untuk berkumpul, kebebasan berbicara dan keyakinan. Ini tidak seperti ini di Tiongkok, di mana orang-orang mungkin lenyap dari muka bumi karena sesuatu yang mereka katakan.”
Beberapa wisatawan dari Beijing merekam video tersebut. Liu mengatakan bahwa dia kagum. Dia berkata, “Semua pesan positif yang disampaikan sangat berbeda dari yang saya dengar di Tiongkok. Ini sangat mengejutkan. Beberapa anggota keluarga saya telah melihat Falun Gong di Hong Kong, tetapi saya pertama kalinya melihat ini. Ini benar-benar tanah yang bebas.”
Praktisi memegang spanduk di depan Kantor Penghubung Hong Kong.
Saat berakhir di depan Kantor Penghubung Hong Kong, Tian Guo Marching Band membawakan lebih banyak lagu. Li, seorang warga setempat, memuji kedamaian. Dia berkata, “Ini luar biasa. Pemerintah harus memperbaiki kesalahannya.”