(Minghui.org) Praktisi Falun Gong Israel berkumpul di kota Bat Yam, Israel untuk berbagi manfaat Falun Gong (juga disebut Falun Dafa) dan meningkatkan kesadaran akan penganiayaan terhadap latihan di Tiongkok pada hari Sabtu, tanggal 24 November 2018.
Kegiatan berlangsung di sepanjang Bat Yam Promenade, di mana orang yang lewat dapat melihat praktisi melakukan latihan dengan latar belakang matahari terbenam di pantai. Matahari terbenam yang indah dikombinasikan dengan latihan yang ringan dan lembut menciptakan suasana damai, dan sejumlah besar orang berhenti untuk menonton. Sejumlah orang duduk di bangku di dekatnya, dan merasakan energi yang juga memiliki efek positif pada mereka.
Praktisi melakukan latihan Falun Gong di sepanjang Bat Yam Promenade
Kegiatan praktisi termasuk mengajar orang yang lewat, cara membuat bunga lotus kertas dengan tangan. Anak-anak dan orang dewasa berkumpul, terpesona oleh prosesnya. Orang yang lewat diberi brosur dan bunga lotus yang dibuat oleh para praktisi. Mereka juga menandatangani petisi yang menuntut Jiang Zemin (mantan pemimpin Partai Komunis Tiongkok yang memulai penganiayaan terhadap Falun Gong) untuk dibawa ke pengadilan.
Seorang praktisi berbicara kepada seorang pejalan kaki tentang Falun Dafa dan penganiayaan yang sedang berlangsung terhadap latihan di Tiongkok
Yaffa Rubinstein terpesona dengan latihan dan mengatakan bahwa itu sangat damai dan menenangkan untuk ditonton. Dia belajar beberapa gerakan latihan dan membuat bunga lotus dari kertas.
Elena Krylova dari Republik Ceko mengunjungi Israel. Dia menyatakan minat yang besar dan mencoba beberapa latihan. Dia mengatakan bahwa praktisi yang dia temui sangat baik dan dia bisa merasakan energi positif.
Elena Krylova mempelajari latihan keempat
Latar Belakang
Falun Dafa adalah latihan spiritual berdasarkan prinsip-prinsip Sejati-Baik-Sabar dan mencakup lima latihan sederhana. Praktik ini memperoleh popularitas yang luar biasa di kalangan orang-orang Tiongkok (survei menunjukkan bahwa, sebelum penganiayaan dimulai, sekitar 100 juta orang di Tiongkok mempraktekkannya) dan menyebabkan peningkatan besar dalam kehidupan orang-orang yang mengikuti prinsip-prinsipnya.
Sayangnya, pemimpin Tiongkok saat itu, Jiang Zemin, melihat ini sebagai ancaman dan memulai penganiayaan terhadap latihan pada bulan Juli 1999. Sampai hari ini, praktisi di Tiongkok ditangkap, dipenjara, disiksa, dicuci otak, dan diambil organnya.