(Minghui.org) , sebuah disiplin spiritual yang dianiaya oleh rezim komunis Tiongkok. Dia dijatuhi hukuman lima tahun penjara pada tanggal 26 Desember 2017.
Istrinya, Cao Liping, mencoba mengajukan tuntutan pidana kepada kepolisian, jaksa, dan hakim di Lechang karena menangkap, mendakwa, dan menghukum suaminya tanpa dasar hukum. Polisi dan jaksa menundanya di Komite Urusan Politik dan Hukum setempat, sebuah lembaga non-yudisial yang bertugas memberantas Falun Gong. Sementara itu, pengadilan menengah dan kejaksaan menyarankan agar dia mengajukan banding terlebih dahulu.
Cao pergi ke Kantor Polisi Kota Lechang untuk meminta pembebasan suaminya. Li Weizhong, kapten tim keamanan domestik, berkata, "Saya hanyalah perwira tingkat rendah. Bagaimana saya bisa mengizinkan dia pergi? Kamu harus menemui Sekretaris Huang Xuebin dari Komite Urusan Politik dan Hukum."
Cao pergi ke kantor Kejaksaan Kota Lechang untuk mengajukan tuntutan pidana terhadap Qiu Huihua, hakim ketua pengadilan pidana tersebut; Li Weizhong, kapten keamanan domestik; dan Yang Huihong serta Qiu Weijing, keduanya adalah pejabat kejaksaan.
Liu di kantor tersebut menolak menerima tuntutannya dan berkata, "Saya dapat mengatakan dengan tegas bahwa kami tidak bertanggung jawab atas kasus kamu. Kamu perlu mengajukan ke Komite Urusan Politik dan Hukum."
Cao kemudian mengirim tuntutan hukumnya melalui kurir ke Pengadilan dan Kejaksaan Menengah Shaoguan.
Tanggapannya, Wang dari kejaksaan menengah meneleponnya dan bertanya, "Apakah kamu menuntut Qiu Weijing dari Kejaksaan Kota Lechang?"
Cao: "Ya."
Wang: "Kamu membuat tuduhan palsu."
Cao: "Tidak. Saya punya banyak bukti untuk membuktikan bahwa dia melanggar hukum. Berlatih Falun Gong tidak melanggar hukum dan dilindungi oleh Konstitusi."
Sikap Wang membaik, dan dia berkata, "Kamu harus menunda pengaduan pidana dan mengajukan banding terlebih dahulu atas keputusan dan hukuman pengadilan setempat."
Cao kemudian pergi ke kantor banding Kejaksaan Menengah Shaoguan, di situ dia diterima oleh tiga pejabat pria. Dia mengatakan kepada mereka, "Kapten keamanan domestik Li Weizhong memimpin kelompoknya yang berpakaian sipil dan menangkap suami saya Liang Jianjun dari sekolahnya pada bulan Mei 2017.
"Mereka membawanya pulang dan menggeledah rumah kami tanpa surat perintah atau dokumen hukum apa pun. Kemudian, mereka membawa suami saya ke pusat penahanan dan menahannya sejak saat itu. Kini pengadilan telah menjatuhkan hukuman lima tahun penjara tanpa dasar hukum. Itulah sebabnya saya menuntut Li Weizhong [Kapten keamanan domestik] dan pejabat lainnya yang terlibat."
Menyadari bahwa kasus ini adalah tentang seorang praktisi Falun Gong, mereka berkata dengan kasar, "Pemerintah telah melarang latihan Falun Gong. Polisi dapat memilih untuk tidak mengenakan seragam dalam keadaan khusus."
Cao menjawab, "Ketika polisi tidak mengenakan seragam atau membuat surat perintah atau dokumen hukum, bagaimana kita bisa tahu apakah mereka pejabat pemerintah atau gangster? Bagaimana bisa 'keadaan khusus' menjadi alasan bagi perilaku kriminal? Saya menuntut mereka berdasarkan hukum."
Setelah terdiam beberapa saat, para pejabat tersebut bertanya, "Apa dasar hukum yang diberikan pengadilan setempat bagi pemenjaraan lima tahun kepadanya?"
Dia menjawab, "Pasal 300 Hukum Pidana."
Mereka mengeluarkan sebuah buku tebal dan mulai membaca Pasal 300. Setelah itu, Cao bertanya kepada mereka apakah Falun Gong telah ditentukan dalam undang-undang.
Pejabat tersebut mengatakan, "Memang tidak ditemukan di mana pun, namun pemerintah telah menentukan dan mengumumkan sifat Falun Gong. Tidak jarang hukum tidak menyatakan hal itu secara khusus." Namun, mereka luput dari aturan dasar dalam undang-undang, bahwa tidak akan ada tuduhan tanpa ketentuan hukum yang tegas dan spesifik.
Cao terus berargumen dengan mereka. "Pada bulan November 2017, pengacara kami dari Beijing dan Guangzhou membela suami saya di pengadilan dengan logika dan bukti yang baik. Jaksa Penuntut Umum Qiu Weijing tidak dapat memberikan dasar hukum atas penuntutannya.
"Suami saya berlatih Falun Gong adalah dilindungi oleh Pasal 36 dari Konstitusi dan tidak menimbulkan kerugian bagi siapa pun atau masyarakat pada umumnya. Lebih lanjut, Administrasi Umum Pers dan Publikasi menghapuskan larangan untuk menerbitkan buku-buku Falun Gong pada bulan Maret 2011. Namun, hakim ketua Qiu Huihua telah menjatuhkan hukuman dengan menggunakan Pasal 300 Undang-Undang Hukum Pidana."
Salah satu pejabat tersebut berhenti sejenak dan akhirnya berkata, "Falun Gong ditetapkan oleh pemerintah sebagai aliran sesat."
Cao menjawab, "Sebenarnya pemerintah tidak melakukan hal tersebut. Sebaliknya, Jiang Zemin (mantan kepala Partai Komunis) yang mengumumkan hal tersebut. Bagaimana mungkin kata-kata seseorang dianggap sebagai hukum? Kita mengajukan tuntutan terhadap petugas yang bertanggung jawab menurut hukum. Selain itu, pemerintah telah menetapkan banyak peraturan baru, seperti menahan pegawai negeri yang bertanggung jawab atas tindakan mereka seumur hidup.”
"Saya berpikir untuk membawa tuntutan hukum saat mereka menangkap suami saya. Namun saya berharap mereka bersedia mendengar cerita kami tentang Falun Gong. Sekarang, lebih dari setengah tahun telah berlalu, dan mereka masih menghukumnya. Itulah mengapa saya sekarang ingin mengajukan tuntutan hukum."
Salah satu pejabat mengatakan, "Mungkin terlalu dini bagi kamu untuk menuntut hakim karena kamu masih bisa mengajukan banding ke pengadilan yang lebih tinggi. Sedangkan untuk kapten keamanan domestik, Kamu bisa menuntut ke tingkat yang lebih tinggi, yaitu Kantor Polisi Shaoguan."
Saat Cao terus berbicara tentang Falun Gong, seorang pejabat yang bermarga Guo membanting cangkir airnya ke atas meja, tiba-tiba berdiri, dan berteriak, "Apakah kamu sekarang sedang menceramahi kami? Jika kamu terus mempromosikan Falun Gong, kami bisa menangkapmu."
Seorang kerabat yang menemani Cao tersenyum dan berkata, "Tolong jangan tersinggung. Kami di sini bukan untuk berdebat. Suaminya adalah seorang guru dan sangat disukai serta dihormati oleh rekan sejawat dan para siswanya. Dia berlatih Falun Gong dan tidak menyakiti siapa pun. Suaminya mematut diri sesuai dengan prinsip Sejati-Baik-Sabar namun dijatuhi hukuman penjara. Jadi dia sangat khawatir."
Pejabat itu menjadi tenang. Salah satu dari mereka yang diam berkata, "Dia tidak memiliki niat buruk dan hanya mengingatkan kamu untuk tidak membicarakan Falun Gong."
Cao dan kerabatnya berterima kasih pada para pejabat dan pergi. Mereka pergi ke Pengadilan Menengah Shaoguan setelahnya.
Zhang dari kantor banding pengadilan menengah mengatakan kepada mereka, "Terlalu dini untuk menuntut hakim. Di pengadilan menengah, jika kami menolak kasus tersebut atau menguatkan hukuman sebelumnya, maka tuntutan kamu barulah sah."
Laporan Terkait dalam Bahasa Inggris
Young Daughter Longs for Father’s Release, Her Mother Urges Judge to Make Their Family Whole Again
Wife and Daughter Barred from Attending Guangdong Man’s Trial, While Strangers Fill Gallery
Wife Intimidated for Requesting Husband's Release from Detention
Guangdong Province: Teacher Forced to Do Hard Labor in Detention Center