(Minghui.org) Praktisi di Peru menghadiri Konferensi Berbagi Pengalaman Falun Dafa 2018 pada tanggal 18 Februari 20018, Hari Tahun Baru Imlek. Bertempat di Hotel El Condado Miraflores di Lima, sebanyak 22 praktisi menceritakan bagaimana mereka mengikuti prinsip Sejati-Baik-Sabar.
Konferensi Berbagi Pengalaman Falun Dafa 2018 di Peru pada tanggal 18 Februari
Menyaksikan Keajaiban
Clara Solis, usia 27 tahun, mulai berlatih Falun Dafa pada tahun 2004 bersama dengan orangtuanya, dan mengalami banyak keajaiban. Suatu hari, tenggorokannya sangat sakit sehingga tidak bisa makan. Kemudian dia tidak bisa minum atau tidur, kondisinya sungguh mengkhawatirkan. “Kemudian tiba-tiba saya menyadari bahwa hanya Falun Dafa yang bisa membantu saya. Dengan bantuan ayah, saya mulai membaca buku-buku Dafa dengan suara keras. Setelah tiga hari, saya bisa makan dan minum lagi, semua ketidak-nyamanan hilang. Hal itu meyakinkan saya bahwa Falun Dafa adalah supernormal,” katanya.
Praktisi lainnya, Luisa Aguirre, menceritakan bagaimana dia menemukan Falun Dafa pertama kali. Pada tahun 2004, dia sangat kesakitan, melampaui yang bisa ditanggungnya. Melihat tidak ada harapan, dia berdoa kepada Tuhan, berharap Tuhan akan merawatnya. “Lalu, ada suara di telinga yang meminta saya untuk menyalakan radio. Sungguh aneh karena saya tidak pernah mendengar radio,” kenangnya. Walaupun demikian, dia menemukan sebuah radio di lemari dan menyalakannya.
Di radio, dia mendengar seorang praktisi sedang memperkenalkan sebuah sistem latihan kuno yang disebut Falun Dafa. Tempat latihan dekat dengan rumahnya dan bebas biaya. Itulah bagaimana dia menjadi seorang praktisi. “Lebih dari 13 tahun ini, Falun Dafa telah banyak mengubah saya, dari peningkatan fisik menjadi anggota masyarakat yang lebih baik,” katanya. “Sebagai seorang praktisi, saya melakukan tiga hal dengan baik: belajar Fa dengan baik, memancarkan pikiran lurus, dan klarifikasi fakta kepada orang-orang.”
Para praktisi mendengarkan dengan seksama di konferensi
Memberitahu Orang Tentang Latihan Falun Dafa
Garolia, seorang imigran dari Tiongkok, berbicara tentang bagaimana perubahan keluarganya. Abangnya adalah seorang pengusaha. Mendengar dan percaya propaganda kebencian Partai Komunis Tiongkok yang memfitnah Falun Dafa, dia memiliki sikap negatif terhadap Dafa. Setelah Garolia sampai di Peru, abangnya sering memaki dirinya dan melarang dia ikut kegiatan Falun Dafa atau mencetak materi informasi. Dia juga melakukan kejelekan terhadap latihan ini. Dia kemudian mulai mengalami masalah. Dia didenda, dipaksa menutup toko, dan persetujuan pinjamannya ditunda.
Garolia berbicara kepada abangnya, menjelaskan bahwa seseorang bisa diberkati karena mendukung praktisi tidak bersalah yang percaya pada Sejati-Baik-Sabar. Dia menyebutkan beberapa contoh orang yang mengalami konsekuensi serius setelah memihak pada penganiayaan di Tiongkok. Abangnya percaya apa yang dikatakannya dan memutuskan untuk mundur dari organisasi komunis Tiongkok. Menariknya, usahanya meningkat pesat setelah itu. “Saya merasa senang bahwa abang saya telah membuat pilihan bagus. Dan ini juga mendorong saya agar melakukan lebih baik,” katanya.
Cesar Anibal mulai berlatih pada tahun 2007 dan pergi ke tempat latihan setiap akhir pekan selama sepuluh tahun terakhir. Karena sudah pensiun dan memiliki banyak waktu, dia mengunjungi Kementerian Pendidikan untuk berbicara kepada pejabat tentang manfaat kesehatan dari Falun Dafa. Mereka menghubungkannya dengan beberapa sekolah, dan dia menindaklanjuti dengan kepala sekolah. Dia bersama dengan praktisi lain pergi ke beberapa sekolah dan mengajarkan lima perangkat latihan kepada ratusan murid. Baik orangtua atau anggota staf menyukai latihan ini serta terkesan dengan prinsip Sejati-Baik-Sabar.
Konferensi dimulai pada pukul 14.00 dan berakhir pada pukul 20.00, dengan diakhiri foto bersama. Beberapa praktisi mengatakan mereka memetik banyak pelajaran dari konferensi ini dan terinspirasi untuk tetap rajin berkultivasi.