(Minghui.org) Saya dulunya pemarah. Setelah menikah, saya menyadari suami saya juga sama. Lebih lagi, ia hanya ingin enak sendiri dan tidak mau bertanggung jawab atas keluarga kami sama sekali. Kami sering sekali bertengkar.
Kehidupan Keluarga Hampir Hancur Berantakan
Setelah anak kami lahir, saya memerlukan pertolongan suami saya untuk mengurusnya, tetapi suami saya selalu mengabaikan saya dan melakukan apa yang disukainya. Jadi ketika anak kami sakit, saya mengurusnya sendirian. Ini amat mengesalkan saya dan pertengkaran keluarga kami gampang meletus menjadi perang.
Melihat saya seperti ini, ia menjadi makin parah. Ia sering pergi langsung ke bar atau main mahjong setelah bekerja dan menginap di sana.
Saya merasa dirugikan dan harus mengurus keluarga saya sendirian. Saya berpikir,”Bagaimana ini bisa berakhir?”
Ketika saya tidak lagi bisa menahannya, saya pergi menemui ibu mertua saya untuk mengeluh tentang suami saya. Tidak disangka, ia malah mengkritik saya. Saya segera membalasnya. Di mata saya, keduanya adalah musuh saya, target pelampiasan kemarahan saya.
Ketika saya berusia 37 tahun, saya pergi ke tukang ramal, karena ingin bercerai. Ia bilang ini akan segera berakhir. Ini membuat saya amat bahagia karena berharap hari-hari kesengsaraan saya akan segera berakhir!
Dafa Menyelamatkan Perpecahan Keluarga Saya
Ternyata saya tidak jadi bercerai karena amat beruntung memperoleh Falun Dafa. Setelah saya selesai menonton sembilan ceramah Shifu Li Hongzhi, pendiri Falun Dafa, banyak pertanyaan-pertanyaan tentang hidup terjawab. Itu ternyata karena hutang dari kehidupan saya sebelumnya terhadap mereka yang harus saya bayar.
Melalui belajar Fa, saya jadi memahami Fa Buddha yang mendalam, mengapa ada yang kaya dan miskin dan bagaimana dengan benar menjalani hidup saya. Dengan meningkatnya taraf kondisi saya melalui terus menerus belajar Fa dan melakukan latihan, sikap saya terhadap suami dan ibunya berubah.
Ketika mereka memperlakukan saya dengan amat buruk, saya bisa mengontrol diri saya dengan melepaskan kemarahan dan mencari ke dalam bukannya menjadi marah. Sementara itu, tubuh saya melalui berbagai perubahan besar. Contohnya, penyakit saya, termasuk sakit kepala, sakit perut, saraf terjepit dan radang vagina semuanya lenyap. Tangan saya dulunya selalu kedinginan dan sekarang menjadi hangat. Selama Shifu membersihkan tubuh saya, saya bisa merasakan Falun (roda hukum) berputar di tangan, kepala dan perut bawah. Setelah saya bebas penyakit, saya menjadi lebih periang. Setiap hari saya merasa gembira atas penyelamatan Shifu.
Saya berhenti membenci suami dan ibu mertua saya dan lupa tentang perceraian. Saya menjadi amat gembira setiap hari dan amat berenergi. Ketika mereka melihat saya seperti ini, mereka tidak bisa memahaminya dan berkata,”Bukankah Falun Dafa itu memang ajaib? Mengapa ia berubah lebih baik? Ia dulunya pemarah, bagaimana bisa berubah begitu cepat?”
Mereka tidak mengerti betapa hebatnya Fa Buddha itu atau cara pandang orang setelah mereka memperoleh Fa. Tentu, mereka bingung melihat saya menjadi lebih toleran dan belas kasih.
Suatu hari, seorang praktisi dan saya pergi mengantarkan artikel baru Shifu. Saya pulang telat. Suami saya melihat makanan belum siap dan ia sedikit lapar. Ia menjadi amat kesal dan mulai mengomel. Jika ini terjadi sebelum saya berlatih Falun Dafa, saya akan berhenti memasak.
Saat begini, Shifu menyuruh kita,”.. ‘dipukul tidak membalas, dicaci tidak membalas’.” (Ceramah Fa di Sydney)
Saya paham praktisi harus luhur. Ini contoh bagaimana kita berbeda dengan orang biasa. Saya berkata sambil tersenyum,”Segera kulakukan. Tunggu sebentar.” Ia menjadi tenang lagi.
Setiap kali saya melewati cobaan, saya merasa bahagia atas meningkatnya Xinxing saya. Ketika saya mendapatkan terobosan, saya merasakan hal yang sama. Tidak kehilangan, tidak memperoleh. Prinsip Dafa telah menolong saya mendapatkan lebih banyak dan lebih banyak lagi pemahaman.
Suami Ikut Kultivasi Dafa
Perubahan saya berdampak besar pada suami saya. Ia berusaha memahami mengapa saya berubah, jadi ia mulai membaca Zhuan Falun ketika saya tidak ada. Akhirnya ia berhenti merokok (ia telah merokok lebih dari 30 tahun). Melihat perubahan saya, ibu mertua saya juga mulai berkultivasi Falun Dafa. Seluruh keluarga saya diselamatkan oleh karunia Fa Buddha.
Gigih Bertahan di Tengah Penganiayaan
Pada 20 Juli 1999 penganiayaan dimulai di seluruh negeri. Karena takut, suami saya berhenti berkultivasi. Meski saya telah ikut dengan rajin, ketika melihat propaganda di TV yang memfitnah Dafa, saya juga amat takut. Beberapa orang yang pikirannya diracuni propaganda mulai menentang dan menyerang kami. Orang-orang melihat kami dengan aneh dan berkata kasar terhadap kami.
Ketika seseorang menantang saya, ”Apakah kamu masih berlatih? Kalian telah berpolitik, mengepung kompleks pemerintah Tiongkok.”
Saya menjawab, ”Ini semua adalah propaganda TV. Karena kita saling kenal, apa pendapatmu tentang saya? Apakah saya makin membaik atau memburuk? Apakah kamu lebih percaya kebohongan Partai Komunis Tiongkok (PKT)? Coba pikirkan lagi.”
Ia menjawab,”Ya, kamu betul.”
Saya tidak menyerah ketika penganiayaan sedang ganas-ganasnya. Saya pergi ke perusahaan saya untuk mengklarifikasi fakta ke orang-orang. Mereka semuanya menunjukkan simpati pada saya dengan memberikan dukungan mereka. Beberapanya amat khawatir pada saya dan berkata, “Hati-hati. PKT jahat. Jangan biarkan mereka mencelakakanmu.”
Saat itu, dua praktisi dan saya pergi ke Beijing untuk memohon keadilan kepada pemerintah untuk membela Falun Gong. Kami malah dimasukkan ke pusat tahanan. Kami kemudian dipindahkan ke kamp kerja paksa dan secara ilegal ditahan. Itu masa tersulit bagi saya.
Setelah saya dibebaskan, pihak berwenang setempat berusaha mengubah saya. Contohnya, suatu hari beberapa petugas dari Kantor 610 dan polisi setempat datang dan meminta saya menghadiri sesi “sambutan selamat datang”. Dua hari kemudian, mereka membawa beberapa praktisi ke dalam ruang konferensi besar.
Salah satu personil mereka merekam sesi ini. Mereka semuanya menyatakan sikap mereka terhadap Falun Gong di depan kamera. Ketika tiba waktu saya, saya tidak gugup sama sekali. Saya melihat sekeliling ruangan dan berkata dengan tenang, “Kalian semua dari kampung halaman saya dan kalian semua adalah teman saya. Saya harus bicara jujur bukan?”
Kepala Kantor 610 menganggukkan kepalanya.
Saya kemudian berkata,”Saya hampir berusia 40 tahun. Beberapa tahun lalu saya penyakitan, sakit kepala, perut dan merasa lelah setiap hari. Tetapi begitu saya mulai belajar Zhuan Falun semua penyakit saya sembuh, ini sungguhan!”
Saya berbicara amat lembut, tetapi dapat merasakan semuanya mendengarkan saya.
Saya melanjutkan,”Semua keajaiban-keajaiban ini membuat saya teguh berkeyakinan dalam Dafa. Dan hanya itulah yang ingin saya katakan pada kalian.” Saya menutup perkataan saya.
Saat itu, saya menerima tepuk tangan meriah. Orang yang memegang kamera menurunkannya ke lantai. Mereka berhenti berusaha mengubah saya.
Saya telah dianiaya berulang kali selama tahun-tahun berikutnya. Polisi datang untuk menganggu saya dan saya pernah ditangkap dan dibawa ke pusat cuci otak. Tetapi betapa pun sulitnya, saya tetap teguh dengan keyakinan saya.
Satu hari ketika saya tiba di tempat kerja, manajer saya berkata saya telah membuat situasi mereka sulit karena keyakinan saya, jadi mereka harus memecat saya. Saya menjawab,”Tahun lalu, ketika polisi datang ke tempat kerja untuk menganggu saya, kamu tidak berani menghadapi mereka sama sekali. Jika saya menghilang ketika itu, bagaimana tanggung jawabmu terhadap keluarga saya?”
Saya kemudian menambahkan,”Saya adalah karyawan kamu. Apakah kamu bertanggung jawab terhadap saya? Jika kamu bicara demi saya dan berkata saya adalah karyawan teladan, akankah mereka berani semena-mena? Kamu tidak melindungi karyawan kamu saat itu dan sekarang kamu mau memecat saya dari perusahaan. Tidak seorang pun berhak berbuat begitu.”
Kata-kata saya, penuh dengan kebenaran, berdampak besar padanya. Ia segera berbisik pada saya,”Saya akan mencoba mencegahnya.” Sekretaris komite PKT di perusahaan saya juga berkata, “Tenanglah. Kami akan berusaha sebaiknya. Kamu pulanglah dan tunggu berita dari kami.” Mereka kemudian mengantar saya ke pintu.
Dalam pikiran, saya tahu seharusnya tidak diusir seperti begini. Apa salahnya dengan berlatih Dafa? Saya kembali ke perusahaan saya lagi untuk mengklarifikasi fakta kepada siapa pun yang saya temui. Tidak lama kemudian saya kembali kerja.
Selama tahun-tahun kultivasi saya jalannya tidak mulus. Tetapi, bagaimana sulitnya, saya telah mencoba terus menerus meningkatkan diri saya dengan belajar Fa dan kultivasi.
Lingkungan keluarga saya juga berubah makin baik. Suami saya dari ketakutan terhadap PKT, menjadi mendukung Dafa. Ia juga mendorong kerabat-kerabat dan teman-temannya untuk berkultivasi. Kadang ia membantu saya melakukan pekerjaan Dafa. Anak saya juga kadang pergi bersama saya untuk membagikan materi Dafa.
Meski saya telah dianiaya selama bertahun-tahun, saya tidak pernah menyesal berlatih Falun Dafa dan tidak takut mengalami kesulitan apa pun. Saya sungguh merasa,”Falun Dafa amat bermanfaat bagi orang-orang dan siapa pun mempercayainya.”