(Minghui.org) Akhir-akhir ini saya mendapat pencerahan pada fakta bahwa banyak keterikatan memiliki hubungan dengan mentalitas nafsu bersaing seperti: mengeluh, merasa tidak adil, bergosip, pengkhianatan, kemarahan, dan balas dendam.
Apabila mentalitas nafsu bersaing ini tidak disingkirkan, bagaimana karma penyakit bisa disingkirkan, Xinxing apakah dapat ditingkatkan atau Gong dapatkah tumbuh?
Pola pikir bersaing ini juga bisa membantu perkembangan sifat keiblisan kita, membuat kita iri hati, dan memosisikan kita dalam bahaya dianiaya. Kita harus selalu berhati-hati atas keseriusan dari keterikatan manusia ini!
Kultivator Harus Menyingkirkan Mentalitas Nafsu Bersaing Mereka
Praktisi yang dulu sangat mementingkan diri sendiri, sebelum berlatih Falun Gong, semua berbicara tentang bagaimana stres, lelah, sakit yang telah dirasakan mereka.
Guru berkata,
“Karena manusia biasa tidak menyadari prinsip ini, selalu bersaing dan bertengkar bila dihadapkan pada kepentingan pribadi.”
“Persaingan dan perebutan antarmanusia demi nama dan kepentingan, yang terjadi dalam masyarakat manusia biasa, membuat anda tidur tak nyenyak makan pun tak enak, anda telah membuat tubuh ini tidak keruan. Bila tubuh anda dilihat dari ruang dimensi lain, semua tulang itu sudah hitam sepotong-sepotong.”
“Manusia dalam kehidupannya di saat memperebutkan kepentingan pribadi, akan melakukan banyak hal buruk, akan banyak berutang.” (dari Zhuan Falun)
Dahulu ada seorang penganut Buddha awam yang telah berkultivasi puluhan tahun. Ketika putrinya terdiagnosa penyakit kanker, ia bertanya pada gurunya kenapa kemalangan terjadi pada kehidupannya. Gurunya menjawab, “Itu karena kamu bertabiat buruk dan kata-kata kamu sering menyakiti orang lain.”
Manusia biasa bertengkar untuk keuntungan pribadi demi kepentingan diri sendiri. Tetapi apabila seorang praktisi bersikap seperti ini, ia sebenarnya lebih buruk dari pada manusia biasa. Coba pikir; Apabila kita tidak menyingkirkan mentalitas nafsu bersaing kita, apa gunanya belajar Fa atau berlatih?
Karma Penyakit
Beberapa praktisi meninggal dunia karena mentalitas nafsu bersaing dan tabiat buruk mereka. Karena mereka bertindak seperti manusia biasa, dan Guru tidak bisa menyingkirkan karma manusia biasa, mereka menarik banyak kemalangan dalam kehidupan mereka.
Saya mengetahui seorang praktisi yang menjalankan sebuah usaha lokal kecil. Ia tidak memperhatikan kultivasi hatinya dan sering bertengkar dengan pelanggannya. Ia kemudian meninggal dunia karena kanker.
Praktisi lain yang saya kenal adalah seorang mantan pejabat pemerintah. Ia sering bertengkar dengan orang lain meskipun mereka sudah memberitahukan keterikatannya dengan baik hati. Ia juga jarang berlatih lima perangkat metode Gong. Suatu hari, ia bertengkar besar dengan putrinya. Hari berikutnya ia meninggal dunia karena kanker.
Berteriak, bertabiat buruk, dan memaki orang lain semua adalah manifestasi dari mentalitas nafsu bersaing. Apabila kita tidak menyingkirkan keterikatan ini, ia akan mengendalikan kita dan mengundang kesengsaraan dalam kehidupan kita.
Guru mengingatkan kita,
“Seandainya akar penyakit dari seorang manusia biasa dapat benar-benar dilenyapkan, seorang manusia biasa yang tidak Xiulian keluar dari ruang ini sudah dalam keadaan tanpa penyakit apa pun. Sedangkan keluar dari sini dia masih tetap sebagai manusia biasa, dalam hal kepentingan pribadi juga masih seperti manusia biasa, saling bersaing dan berebut, bagaimana boleh melenyapkan karmanya dengan sekehendak hati? Ini mutlak tidak diperbolehkan.”
“Mengapa ada yang berlatih Gong dalam jangka lama namun penyakit tidak sembuh? Qigong adalah Xiulian, adalah hal yang melampaui umum, bukan olah raga manusia biasa, harus mengutamakan Xinxing baru dapat sembuh dari penyakit atau tumbuh Gong.” (Zhuan Falun)
Pikiran Tenang
Ketika menghadapi suatu perselisihan, pikiran pertama seorang yang nafsu bersaing adalah melawan. Apabila ia tidak bisa menahan, karmanya tidak akan berubah menjadi kebajikan (De), sifat hatinya tidak akan meningkat, dan pikirannya tidak akan tenang.
Apabila kita bertengkar dengan seseorang pada siang hari, akan sulit bagi kita untuk menenangkan diri ketika duduk bermeditasi di malam hari. Demikian juga, apabila seseorang berinteraksi dengan orang lain dengan santai, biasanya ia mempunyai pikiran yang tenang.
Kemampuan Gong
Apabila praktisi tidak meningkatkan Xinxing, bukan hanya tidak tumbuh Gong, tetapi ia akan cenderung bersaing dan bertengkar dengan orang lain. Ingat, tanpa toleransi, tidak ada De atau pencerahan!
Guru berkata,
“Tetapi begitu keluar rumah sudah bukan dia lagi, dia tetap mengikuti kebiasaannya, saling bersaing dan bertengkar demi nama dan kepentingan di tengah manusia biasa, apakah Gong-nya dapat meningkat? Sama sekali tidak akan meningkat.”
“Ketika demi kepentingan pribadi anda saling bersaing dan bertengkar, lalu anda ingin Gong tumbuh, jelas tidak semudah berbicara! Bukankah dengan demikian berarti anda sama dengan manusia biasa? Bagaimana anda dapat tumbuh Gong? Oleh karena itu harus mengutamakan Xiulian Xinxing, Gong anda baru dapat tumbuh, tingkat anda baru dapat naik.”
“Bila urusan kecil saja tidak dapat diatasi lalu marah-marah, bagaimana masih ingin tumbuh Gong?” (Zhuan Falun)
Dianiaya
Apabila seorang praktisi tidak menyingkirkan mentalitas nafsu bersaingnya, ia akan berdebat dengan orang lain dan memberikan alasan kepada kekuatan lama untuk menganiayainya, atau malah mengakhiri kehidupannya. Semua ini telah diatur dengan seksama oleh kekuatan lama beribu-ribu tahun yang lalu.
Sebagai contoh, pada bulan Oktober 2017, lebih dari 50 praktisi ditangkap pada waktu yang bersamaan di Distrik Shuangcheng, Tiongkok.
“Koordinator di Shuangcheng sangat cakap dan bisa menangani beberapa proyek dengan baik. Tetapi ada beberapa orang merasa sulit bekerja sama dengan orang lain dalam kelompok. Dengan rasa iri hati dan kebudayaan Partai Komunis, beberapa orang membentuk kelompok kecil mereka sendiri. Bukan hanya terjadi pertengkaran dan gesekan antar berbagai grup, bahkan beberapa praktisi ada yang saling menyerang satu dengan yang lain.” (dari “Renungan pada Insiden Penangkapan di Distrik Shuangcheng,” di Minghui Weekly Nomor 829)
Apabila kita melihat ke dalam, menyingkirkan mentalitas iri hati dan nafsu bersaing kita, mengultivasi diri dengan baik, tulus, memaafkan, dan bertoleransi satu dengan lain, satu tubuh kita tidak bisa dihancurkan seperti berlian. Maka kekuatan lama tidak mempunyai alasan untuk menganiaya kita.
Guru berkata,
“Di antara praktisi yang benar-benar berkultivasi Tao, juga ada refleksi semacam ini, saling tidak menghargai, nafsu bersaing tidak tersingkirkan, juga mudah timbul sifat iri hati.” (Zhuan Falun)
Sifat Keiblisan Berkembang
Apabila kita tidak menyingkirkan mentalitas nafsu bersaing, sifat iblis kita akan bertumbuh dengan alamiah, seiring dengan sifat iri hati kita. Apabila kita menyingkirkan pola pikir manusia ini, bukan hanya tidak akan terpengaruh oleh untung atau rugi, tetapi kita juga akan menjadi lebih berbelas kasih.
Guru mengajar kita,
“Manusia biasa mempunyai sifat keiblisan dan sifat kebuddhaan, begitu pikirannya tidak benar, sifat keiblisan akan berfungsi.” (“Kekukuhan Fa” dalam Petunjuk Penting untuk Gigih Maju I)
“Sifat keiblisan seseorang adalah jahat, terwujud berupa pembunuhan, mencuri dan merampok, egois, berniat jahat, membangkitkan perselisihan, menghasut dan menyebarkan desas desus, iri hati, berhati busuk, bertingkah gila-gilaan, bermalasan, penyimpangan seksual dan lain lain. (“Sifat Kebuddhaan dan Sifat Keiblisan” dalam Petunjuk Penting untuk Gigih Maju I)
“Jika orang Xiulian tidak menyingkirkan sifat keiblisan dalam kultivasi, Gong-nya akan kacau dan tidak memperoleh hasil, atau terjerumus ke jalur iblis.” “Sifat Kebuddhaan dan Sifat Keiblisan” di Petunjuk Penting untuk Gigih Maju I)
Guru juga berkata,
“Jika keterikatan berkelahi ini tidak tersingkir, jika dia selalu begini, lama terus begini, hingga berlanjut beberapa tahun juga tidak dapat keluar dari tingkatan ini. Mengakibatkan orang tersebut tidak dapat berlatih Gong, tubuh fisik ini juga tidak sanggup bertahan, energi terlalu banyak terkuras, salah-salah jadi cacat.” (Zhuan Falun)
Sulit Dideteksi
Keterikatan pada nafsu bersaing kadang-kadang tersembunyi, oleh karena itu sulit dideteksi. Tetapi sering terwujud sebagai kecenderungan untuk menyangkal ide orang lain, dorongan untuk selalu menasihati orang lain, sifat yang dominan, tidak memberikan kesempatan orang lain untuk mengemukakan pendapat mereka, marah ketika dikritik, menyerang orang karena pandangan mereka berbeda, menekankan dan mempromosikan diri, melindungi diri atau motif sendiri, berusaha meyakinkan orang lain tentang kebajikan, ketidakbersalahan, atau kemampuan kita, dan membuat alasan atas kata-kata dan perbuatan kita.
Keterikatan pada nafsu bersaing berkaitan erat dengan pikiran manusia dan karma. Keterikatan ini sebenarnya adalah iblis di dimensi lain dengan penampilan yang jelek dan marah, dengan sifat ganas. Ia mengikuti jiwa prima utama kita dan mendorong kita untuk bersaing, melawan balik, dan membalas dendam, maka karma akan semakin bertambah.
Sewaktu-waktu kita menghadapi suatu konflik, iblis ini akan muncul dan mempengaruhi kita. Ia akan membuat kita marah dan naik darah sehingga kita kehilangan kendali
Ia menginginkan kita kehilangan pikiran lurus maka tingkat Gong kita akan merosot. Apa motifnya? Ia ingin sekali melihat kita berpikir dan bertindak dengan cara iblis sehingga kita sendiri menjadi iblis!
Apabila kita tidak mengenal pengaruhnya dalam kehidupan kita dan tidak menyingkirkannya, ia pasti akan mengikuti dan mengendalikan kita.
Meningkatkan Karakter Kita
Guru berkata,
“Jika di dalam hati selalu ingin bertengkar dengan orang lain, saling ingin bertengkar, menurut saya, begitu menghadapi masalah anda pasti berkelahi dengan orang lain, pasti demikian. Oleh karena itu ketika anda menghadapi suatu konflik, menurut saya justru adalah agar substansi hitam tubuh anda ditransformasikan menjadi substansi putih, ditransformasi menjadi De.”
“Di tengah lingkungan manusia biasa yang rumit ini, anda dalam keadaan pikiran yang sadar jernih, mengerti dengan jelas bahwa mengalami kerugian dalam masalah kepentingan, ketika kepentingan pribadi diserobot orang lain, anda tidak bersaing dan bertengkar seperti orang lain. Dalam berbagai gangguan Xinxing, anda mengalami kerugian. Dalam lingkungan yang sulit semacam ini, ditempa tekad anda, ditingkatkan Xinxing anda, di bawah pengaruh berbagai macam pikiran buruk manusia biasa, anda mampu membebaskan diri.” (dari Zhuan Falun)
Saya memperhatikan bahwa ketika berhadapan dengan suatu konflik, pikiran pertama saya adalah melawan dan bersaing dengan pihak lain, meskipun saya mengetahui itu salah. Saya juga tidak bisa melepaskannya dari pikiran dan merasa gelisah setelahnya.
Ini menunjukkan saya masih dikendalikan oleh mentalitas nafsu bersaing. Hanya dengan menyadari secara terus menerus akan pikiran kita, baru kita bisa melemahkan dan menghancurkan keterikatan ini.
Saya juga mendapat pencerahan pada fakta bahwa kita tidak boleh bersaing dan bertengkar ketika menghadapi perselisihan karena waktu itu karma sedang ditransformasi. Meskipun manusia biasa hidup untuk mencari nama dan kepentingan diri, praktisi harus menyingkirkan keterikatan manusia ini.
Tidak Mementingkan Diri
Kita biasanya bersaing dan berjuang karena egoisme dan kepentingan diri sendiri. Apabila kita benar-benar tidak mementingkan diri sendiri, kita hanya akan memiliki sedikit atau sama sekali tidak mempunyai keinginan manusia, maka kita tidak akan bersaing dengan orang lain. Saya pikir semua praktisi perlu terus menerus melihat ke dalam dan bekerja keras untuk menyingkirkan sisa-sisa egois mereka!