(Minghui.org) Tiga wanita Shanghai ditahan selama 11 hari karena berbicara dengan orang-orang tentang penganiayaan rezim komunis Tiongkok terhadap Falun Gong, sebuah aliran spiritual yang didasarkan pada prinsip-prinsip Sejati-Baik-Sabar.
Lin Cuixia, He Lijuan, dan Chen Xueyan ditangkap pada tanggal 31 Maret 2018 dan kembali ke rumah pada tanggal 10 April. Tidak jelas apakah mereka dibebaskan tanpa syarat atau dengan jaminan.
Lin Cuixia
He Lijuan
Chen Xueyan
Ini bukan pertama kalinya Lin menjadi sasaran penganiayaan karena keyakinannya pada Falun Gong. Dia pernah ditempatkan di pusat pencucian otak dan dibebaskan hanya setelah dia melakukan mogok makan selama 18 hari. Dia kemudian dijatuhi hukuman 2 tahun kerja paksa. Majikannya, Universitas Normal Shanghai, menangguhkannya dari mengajar dan menurunkan jabatannya.
Lin melakukan mogok makan pada hari yang sama dengan penangkapan terakhirnya, yang kebetulan hari ulang tahunnya. Putranya sudah di rumah mempersiapkan pesta perayaan ketika dia mengetahui berita itu dan bergegas ke kantor polisi setempat. Suaminya yang kembali dari perjalanan ke luar kota tiba di rumah yang menemukan polisi membalikkan semua keadaan.
Lin dikirim ke Rumah Sakit Penjara Shanghai pada tanggal 9 April 2018 karena kondisi kesehatannya yang memburuk. Meskipun dia dibebaskan pada hari berikutnya, dia tetap sangat lemah pada saat penulisan ini.
Keluarga He masih belum menerima pemberitahuan tertulis mengenai penangkapan atau penahanannya.
Agen dari Kantor Polisi Changshoulu dan Departemen Kepolisian Cabang Putuo Shanghai bertanggung jawab atas penangkapan He dan kedua praktisi lainnya, tetapi mereka menolak untuk mengungkapkan rincian kasus He kepada keluarganya.
Falun Gong Mengubah Kehidupan Mereka
Ketiga wanita sangat menghargai Falun Gong karena mengubah hidup mereka menjadi lebih baik.
Lin mengikuti prinsip-prinsip Falun Gong untuk mematut diri sendiri dan memenangkan kepercayaan rekan-rekannya. Salah seorang mantan manajernya bahkan mencoba menghalangi polisi menangkap dia karena keyakinannya.
He dulu menderita vertigo, tetapi dia pulih setelah mulai berlatih Falun Gong. Sebelumnya dia dikenal sebagai orang yang cepat marah, dia juga menjadi lebih tenang.
Chen adalah penduduk asli Kota Mudanjiang, Provinsi Heilongjiang. Suaminya meninggal bertahun-tahun yang lalu, dan dia membesarkan putranya sendiri. Kehidupannya yang keras sangat mempengaruhi kesehatannya. Dia menderita radang sendi dan masalah hati. Putranya yang bekerja di Shanghai mengundangnya untuk tinggal bersamanya. Kemudian, dia mulai berlatih Falun Gong dan benar-benar pulih, dan mampu bekerja sebagai pengasuh selama beberapa tahun.