(Minghui.org) Dengan seizin praktisi lain, saya menceritakan kisah tentang pertemuan praktisi ini dengan seorang pencuri, mengklarifikasi kebenaran tentang Falun Dafa kepadanya, dan membujuknya untuk mundur dari organisasi pemuda Partai Komunis Tiongkok (PKT), yaitu Pionir Muda Tiongkok.
Cerita dari praktisi ini membantu saya menyadari kekuatan belas kasih. Saya telah berkultivasi selama 20 tahun, tetapi saya bertanya kepada diri saya sendiri, seberapa besar belas kasih yang saya miliki.
Mengklarifikasi Kebenaran kepada Seorang Pencuri
Seorang pria, orang tuanya dan saudara-saudaranya semua berlatih Falun Dafa. Setelah penganiayaan di mulai, ayahnya meninggal dunia, ibunya ditangkap dan dibebaskan setelah ia lumpuh. Dua saudara perempuannya dua kali dibawa ke pusat pencucian otak, dan adik laki-lakinya dibawa ke kantor polisi dan dipukuli.
Dia dua kali dibawa ke kamp kerja paksa. Meskipun tekanan berat, ia menolak untuk menandatangani pernyataan tobat menyetujui melepaskan Falun Dafa, dan dibebaskan karena tekanan darah tinggi.
Pada saat ia dibebaskan dari kamp kerja paksa, ia dipecat dari pekerjaannya sebagai petugas pemerintah. Untuk mencari nafkah, ia dipekerjakan oleh seorang pemilik toko kecil. Ia sering mengklarifikasi kebenaran tentang Dafa kepada pelanggannya dan banyak orang mundur dari PKT dan organisasi pemudanya.
Suatu hari, seorang wanita tua datang ke tokonya. Karena terlihat ramah, ia berbicara dengan wanita itu tentang penganiayaan Falun Dafa. Wanita itu memberitahunya bahwa ia juga adalah seorang praktisi Falun Dafa dan dia telah dipaksa untuk meninggalkan kampung halamannya karena penganiayaan.
Dia menyewa sebuah apartemen di dekatnya. Sakelar meteran listriknya rusak dan dia bertanya apakah praktisi pria itu bisa memperbaikinya. Praktisi itu setuju, jadi wanita itu membeli sebuah sakelar baru dan pergi meninggalkan toko menuju apartemen wanita itu.
Ketika mereka tiba di apartemen, mereka menemukan kunci apartemen telah rusak. Tetapi pintu terkunci dari dalam dan mereka bisa mendengar ada gerakan di dalam.
Praktisi pria itu mencoba untuk meyakinkan pencuri untuk membuka pintu, jadi mereka bisa merundingkan keadaan itu. Namun, tidak ada tanggapan bahkan setelah praktisi itu berjanji tidak akan membahayakannya.
“Pikirkanlah,” kata praktisi. “Jika saya memanggil polisi, kamu akan tahu konsekuensinya. Kamu akan dipenjara beberapa tahun dan akan dicap sebagai penjahat selama hidup kamu. Hidup kamu akan berakhir. Pikirkanlah!”
Praktisi itu kemudian memberikannya waktu tiga menit, setelah itu ia akan menelepon polisi. Tidak ada tanggapan selama dua menit, tetapi setelah peringatan terakhir, pintu dibuka, dan seorang pria muda berdiri di depan pintu. Praktisi pria itu seorang yang tinggi besar yang sedang memegang peralatan di tangan, yang terlihat menakutkan bagi pemuda itu.
“Jangan begitu takut,” kata praktisi. “Saya adalah praktisi Falun Dafa. Guru kami mengajarkan kami untuk berkultivasi Sejati-Baik-Sabar, dan menjadi orang yang lebih baik. Saya tidak akan mencelakakan kamu.”
Praktisi itu melanjutkan, “Kamu orang muda dan bisa melakukan pekerjaan apa pun. Mengapa kamu membahayakan orang lain dan diri kamu sendiri? Wanita tua ini sangat miskin, tapi kamu tetap mencuri barangnya? Bagaimana dia bisa bertahan hidup?”
Lalu, wanita itu berpikir bahwa uangnya telah dicuri. Namun, setelah memeriksa ke sana kemari, dan setelah pencuri itu memperlihatkan tidak ada apa-apa dalam kantongnya, wanita itu menemukan uangnya.
Praktisi itu berkata, “Guru kami mengajarkan kami untuk memikirkan orang lain terlebih dulu sebelum bertindak, dan tidak membahayakan orang dalam melakukan sesuatu. Sekarang ini, hidup itu susah. Saya tidak ingin merusak hidup kamu karena ini. Tetapi apa yang kamu lakukan sungguh menjijikkan. Jika uang korban adalah hasil pinjaman untuk pergi berobat ke rumah sakit, dan jika kamu mengambil uang itu, pikirkan masalah yang diakibatkannya? Jika saya tidak berlatih Falun Dafa, saya pasti akan memanggil polisi.”
Pemuda itu merasa tidak enak dan meminta maaf.
Praktisi berkata, “Hari ini adalah hari keberuntungan kamu karena kamu bertemu dengan dua praktisi Falun Gong. Dalam aliran Buddha kita sering membicarakan tentang takdir pertemuan. Mungkin kamu ditakdirkan untuk bertemu dengan kami.”
Dia terus melanjutkan berbicara tentang masyarakat yang telah rusak, pejabat korup, dan standar moral yang telah merosot, tidak menghormati Dewa, dan bagaimana orang melakukan segalanya demi mendapatkan uang. Mereka bahkan menganiaya orang baik dan jujur.
“Kamu adalah salah satu dari mereka,” kata praktisi. “Kamu bisa melakukan pekerjaan apa pun, tetapi kamu memilih untuk mencuri. Semakin banyak kamu mencuri, semakin banyak kamu kehilangan kebajikan. Kamu akan mendapatkan pembalasan atas perbuatan buruk kamu”.
Setelah pencuri itu mengatakan tidak akan mencuri lagi, ia berjanji untuk mengingat dan mengubah cara hidupnya.
Praktisi itu memberinya 10 yuan, untuk digunakan membeli semir sepatu dan sebuah sikat. Ia bisa mencari nafkah dengan membersihkan dan memoles sepatu orang. Pencuri itu menolak pemberiannya dan berkata bahwa ia sangat memahami apa yang diberitahukan olehnya.
Lalu, praktisi itu berkata bahwa tidak bijak untuk menjadi anggota PKT atau afiliasinya. Praktisi menjelaskan bahwa memutuskan hubungan dengan Partai akan menjamin keselamatan diri ketika Partai mendapatkan pembalasan karma. Kata-kata itu mengesankan si pencuri dan dia mundur dari Pionir Muda, sebuah organisasi rekanan PKT.
Praktisi menyuruh pencuri itu untuk melafalkan, “Falun Dafa baik, Sejati-Baik-Sabar baik,” ketika menghadapi masalah, dan dia langsung mulai melafalkan kata-kata itu.
Pencuri itu dilepaskan, tetapi diminta untuk mengambil sekrup dan memperbaiki pintu. Sungguh-sungguh ia kembali untuk memperbaiki pintu dan praktisi berharap ia mempunyai masa depan yang cerah seiring ia pergi.