(Minghui.org) Saya dipenjara secara ilegal pada tahun 2003 di sebuah fasilitas yang tadinya dimaksudkan untuk menahan para praktisi Dafa. Sangat sedikit praktisi pada saat itu, dan kebanyakan tahanan adalah manusia biasa yang dipenjara karena melakukan kejahatan keuangan.
Meski mendapatkan teguran dari para petugas penjara, saya tetap memaksakan untuk melaksanakan jadwal kultivasi harian saya. Pagi hari saya atur untuk latihan meditasi, sementara sore hari dihabiskan dengan melafal bab-bab ajaran Dafa dari ingatan. Saya melakukan sisa latihan gerakan pada malam hari, dan memancarkan pikiran lurus dengan interval teratur sepanjang hari.
Klarifikasi Fakta mengenai Penganiayaan Terhadap Falun Dafa
Saat berada di tahanan ini, saya mencoba untuk membantu para tahanan beradaptasi dengan lingkungan baru mereka dengan memperlihatkan kepada mereka tambang dan menawarkan mereka dukungan moril.
Saat mereka menanyakan mengenai latar belakang saya, saya memberitahu mereka bahwa saya dipenjara secara ilegal karena berlatih Falun Gong. Saya berkata kepada mereka yang menasehati saya agar berhenti berlatih, “Kalian memiliki pendapat ini karena kalian telah melihat Insiden Pembakaran Diri Lapangan Tiananmen kan? Salah seorang korban, Wang Jindong, wajahnya terbakar parah oleh api. Tetapi rambut dan botol plastik Sprite yang terisi dengan bensin yang diselipkan di bawah kakinya tetap utuh.”
“Dan lagi pada hari itu, polisi terlihat berpatroli di Lapangan Tiananmen dengan tabung pemadam api dan selimut anti api, yang membuat mereka bisa memadamkan api dalam waktu kurang dari dua menit, bukankah itu aneh?”
“Pada bulan Agustus 2001, International Organization for Educational Development mengeluarkan sebuah pernyataan di konferensi PBB, mengkonfirmasi bahwa insiden pembakaran diri benar direkayasa oleh pemerintah untuk membangkitkan kebencian terhadap Falun Gong.”
“Sebagai kaum intelektual, saya yakin kalian akan berpendapat yang sama setelah mengetahui fakta-fakta ini.”
Para tahanan datang dan setuju dengan saya setelah mendengarkan komentar saya.
Menyebarkan Fa
Banyak tahanan di fasilitas itu yang merupakan pengusaha atau profesional yang sebelumnya menikmati kedudukan sosial tinggi dan sukses dalam masyarakat. Dengan trauma fisik dan emosional karena kehilangan kebebasan dan status mereka, banyak yang mati karena penyakit saat ditahan. Si kepala fasilitas, para petugas polisi, dan para petugas keamanan, dan para dokter terus-menerus berusaha, merawat mereka yang jatuh sakit.
Setelah mengetahui saya berlatih Falun Gong, para teman kamar saya mulai berlatih latihan gerakan dengan saya, mendengarkan dengan cermat kapan pun saya melafal ajaran Fa dari dalam ingatan saya. Setelah lewat waktu sesaat kondisi kesehatan mereka mulai membaik dan mereka semakin sedikit minum obat.
Melihat ini, para petugas polisi di fasilitas ini dan para petugas keamanan mulai pura-pura tidak melihat kegiatan kami. Beberapa petugas menasehati yang lain, “Selama mereka tidak membuat masalah, anggap saja mereka melakukan olahraga. Lagian, itu telah membantu mengubah kondisi kesehatan dan mental mereka.”
Banyak orang yang terkesan oleh kekuatan penyembuhan dari Falun Gong.
“Kami Ingin Membaca Zhuan Falun”
Pada suatu hari, seorang tahanan bernama Ling Ling (Alias) mencari saya dan memohon saya agar mengajari para tahanan lain di ruang selnya. Tetapi kami ditugaskan di ruang-ruang yang berbeda dan pihak fasilitas tidak memperbolehkan kami untuk datang pergi seenaknya. Guru pasti telah membantu mengaturnya, karena saya dipindahkan ke ruangnya dalam waktu beberapa hari setelah permintaannya.
Di ruang Ling Ling, saya dikenalkan pada seorang gadis muda bernama Xiao Qing (alias), yang juga tertarik dalam berlatih Falun Gong. Keduanya memberitahu saya keinginan mereka untuk membaca Zhuan Falun. Tetapi saya tidak membawa buku bersama saya di pusat penahanan. Guru pasti telah mendengar keinginan mereka, tidak lama kemudian saya diberitahu bahwa saya akan dikawal pulang ke rumah. Manajer pusat penahanan ingin membujuk keluarga saya agar menyerahkan sejumlah uang untuk membiayai makanan saya di fasilitas. Tetapi keluarga saya tidak ada di rumah saat kami tiba. Para petugas polisi menyerahkan kunci rumah yang disita dan membolehkan saya membukakan pintu rumah. Saya berusaha untuk menyembunyikan sebuah buku Zhuan Falun di pakaian saya saat mereka sedang tidak lihat, dan setelah menunggu tanpa hasil, polisi memutuskan untuk kembali ke fasilitas.
Keduanya Ling Ling dan Xiao Qing sangat senang setelah mendapatkan bukunya. Mereka mulai membacanya siang malam. Berita pun tersebar, tidak lama kemudian ada antrian panjang tahanan yang ingin membacanya. Buku itu digilir dan dibaca siang malam. Buku itu menjadi sangat populer dan permintaannya sangat tinggi dan menarik perhatian para petugas keamanan dan polisi, yang menanyakan mengenai apa sebenarnya buku itu. Para tahanan berulang kali menjawab bahwa itu adalah buku dari sutra Buddha.
Ling Ling dan Xiao Qing segera dibebaskan, dan hingga hari ini terus berlanjut berlatih Falun Gong.
Kekuatan dari Melafal “Sejati-Baik-Sabar”
Ruang sebelah kami berisikan tiga orang. Seorang, bernama Zhang Haitao, terkesan jadi dia meminta kami untuk mengajarinya latihan gerakan Falun Gong. Bagaimanapun jendela satu-satunya di ruang-ruang kami secara langsung menghadap ke taman, dan kami tidak bisa saling melihat. Ling Ling lalu menyarankan, “Sangatlah mungkin untuk mengajari kamu. Kenapa tidak coba melafal kalimat “Sejati-Baik-Sabar” berulang kali?” Mereka tidak senang dan bertanya, “Apa yang bagus dengan itu?” Ling Ling membalas, “Coba saja dulu.”
Menerima nasihat dari Ling Ling, tiga pria itu mulai melafal “Sejati-Baik-Sabar” lagi dan lagi. Dalam hitungan menit, mereka mulai merasa sangat panas, meski ia sedang puncak musim dingin. Mereka mulai melepaskan jaket katun mereka dan berlapis-lapis pakaian hingga dada mereka telanjang. Cucuran keringat mengalir dari badan mereka saat mereka terus melafal
Kejadian menakjubkan ini terlihat oleh para petugas polisi yang sedang patroli dan para petugas keamanan, yang menyaksikan keajaiban dari kekuatan memukau Falun Dafa. Salah seorang pria itu lalu menyarankan, “Kenapa tidak melafal kalimat yang lain dan melihat apa yang terjadi? Kami bisa menggantikan kata-katanya dengan ‘Zhang Haitao’. Rasa dingin menjadi semakin dingin saat mereka melafal kalimat baru, dan para pria ini lalu segera memakai pakaian hangat mereka.
Pengalaman ini meyakinkan mereka akan kekuatan Dafa, dan mereka mulai dengan rajin melafal Sejati-Baik-Sabar” sejak hari itu.
“Kamu Juga Seharusnya Belajar Falun Gong”
Saya menerima berita pada suatu pagi hari bahwa akuntan pusat penahanan ingin bertemu saya. Seorang petugas polisi mengawasi saya ke kantor si akuntan itu. Selama pertemuan kami berlangsung, si akuntan menuduh saya tidak membayar biaya makanan saya di fasilitas. Saya membalas, “Memenjara orang baik di fasilitas ini hanya akan terus membawakan beban bagi sumber daya kalian. Kalian harus menginformasi pada atasan kalian untuk membebaskan mereka yang berlatih Falun Gong.” Si Akuntan membalas, “Kamu boleh pergi jika kamu menulis sebuah surat pernyataan bahwa kamu akan melepaskan Falun Gong.”
Pada waktu ini, polisi pengawas saya, yang secara diam mengawasi proses kejadian ini, berbicara, “Kamu tidak bisa menyuruhnya melepaskan latihan itu. Wajahnya berseri dan dia berada di puncak kesehatannya. Dia telah melakukan semua jenis kerja keras saat berada di fasilitasnya. Dan sebagai perbandingan, kamu yang lebih muda darinya terlihat lebih tua darinya, lebih kurus, dan lebih pucat. Kamu harus berlatih Falun Gong juga!”
Akuntan pergi begitu saja tanpa kata-kata setelah mendengar kata-katanya.