(Minghui.org) Suatu hari, cucu saya yang duduk di kelas empat datang berkunjung dan berkata, “Sekolah meminta semua murid membeli beberapa buku tentang serigala dan mempelajarinya. Guru mengatakan bahwa kita harus memiliki semangat yang tidak takut seperti serigala, di mana kita tidak perlu khawatir segalanya dalam mengapai tujuan, dan kita akhirnya akan berhasil. Ibu juga memberitahu saya untuk memiliki semangat bertarung seperti serigala, jika tidak saya tidak akan mendapat pijakan di masyarakat saat tumbuh besar dan saya akan dimanfaatkan orang lain.”
Saya merasa khawatir saat mendengar hal ini. Pendidikan macam apa yang menyebabkan ini? Saya berkata kepada cucu saya, “Apakah kamu berpikir hal itu benar? Dalam budaya tradisional Tionghoa, kita berbicara tentang perbuatan baik dan bersikap baik kepada orang lain. Para pekerja dan teman sekolah seharusnya saling membantu dan bersama-sama membuat kemajuan. Orang Tiongkok selalu berkata ‘beracun seperti kalajengking atau ular’ dan ‘sekejam serigala.’ Serigala memakan kaum mereka sendiri. Bagaimana bisa kita mempelajari dari serigala dan bersikap seperti binatang? Bisakah hal itu tepat?”
“Saya juga berpikir itu tidak benar. Tetapi apakah serigala benar-benar memakan kaum mereka sendiri?” tanya cucu saya.
Saya berkata, “Benar. Saya melihat siaran TV beberapa hari yang lalu. Seseorang memelihara 7 serigala di dalam kandang. Hari berikutnya orang itu melihat potongan kulit dan ekor di lantai, dan dua serigala hilang. Serigala lain memakan mereka. Jika kita semua berperilaku seperti serigala, saling membenci, saling berkelahi, dan menggunakan kekerasan, bagaimana masyarakat kita bisa menjadi baik? Kita mengikuti prinsip Sejati-Baik-Sabar; kita jangan berusaha menjadi serigala.” Dia setuju.
Saya merasa sangat penting untuk melindungi generasi berikutnya. Pendidikan sekarang ini mendidik anak muda menjadi pemberontak dan ganas -- seperti serigala. Hasilnya akan merusak umat manusia. Dalam buku Tujuan Terakhir dari Paham Komunis, dikatakan: “Orang Tiongkok yang sejak kecil telah ditanamkan Ateisme dan Filosofi Pertarungan yang bersifat kuat memakan lemah, telah menyaksikan dengan mata sendiri kebrutalan tirani dan kebiadaban dari rezim partai komunis Tiongkok, setelah dewasa tidak terhindarkan percaya secara buta terhadap kekuatan militer, ideologi dan perilaku dipenuhi oleh sifat kejam dan provokasi”. (Manusia menghadapi manusia seperti layaknya serigala, perbuatan jahat apa pun juga dapat dilakukan).
Sebagai seorang praktisi Falun Dafa, kita harus membimbing generasi mendatang dengan jalan kultivasi lurus sehingga mereka tidak akan tersapu oleh arus kuat dari masyarakat manusia biasa dan menyimpang.
Ini hanya pemahaman diri saya sendiri. Mohon tunjukkan jika ada yang tidak tepat.