(Minghui.org) Pada tanggal 15 Juli 2018, para praktisi Falun Gong mengadakan sejumlah kegiatan di Pantai Santa Monica, dalam rangka meningkatkan kesadaran penganiayaan terhadap latihan meditasi dan spiritual yang ke-19 tahun di Tiongkok. Selain itu praktisi juga memperagakan latihan Falun Gong serta memasang spanduk yang memperkenalkan sistem meditasi, dan memberikan pidato untuk menyerukan diakhirinya penganiayaan di Tiongkok.
Fereshteh berasal dari Orange County, datang ke pantai bersama tiga temannya. Setelah mendengar bagaimana praktisi Falun Gong di Tiongkok menghadapi hukuman dan penyiksaan karena keyakinan mereka, mereka semua menandatangani petisi untuk mengutuk penganiayaan ini.
“Dari dulu saya tidak tahu ada latihan meditasi ini, tapi prinsip Sejati-Baik-Sabar kedengarannya baik untuk saya. Gerakannya yang damai juga mengesankan,” kata Fereshteh, “Saya harap tanda tangan saya dapat membantu menghentikan penganiayaan.”
Kelompok latihan dan rapat umum Falun Gong di Pantai Santa Monica.
“Sesuatu yang Menyatukan kita”
Thanh Le, seorang perwakilan Falun Gong berbicara di rapat umum dan menjelaskan bagaimana Falun Gong meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan seseorang. Dia juga menjelaskan bagaimana mantan pemimpin Partai Komunis Tiongkok-- Jiang Zemin melarang kelompok ini dan melancarkan kampanye penindasan brutal atas dasar kecemburuan, setelah melihat banyak rakyat Tiongkok berlatih Falun Gong. Le meminta masyarakat untuk mendukung praktisi dan mengakhiri kekejaman ini.
Dana Churchill, juru bicara untuk Doctors Against Forced Organ Harvesting (DAFOH), berbicara di rapat umum.
Dana Churchill, juru bicara dari Doctors Against Forced Organ Harvesting (DAFOH), membahas pembunuhan praktisi yang direstui oleh rezim Tiongkok untuk organ mereka dan implikasinya pada etika medis. Dia berkata ada sejumlah bukti yang telah mengonfirmasi pelanggaran ini dan mendesak masyarakat untuk membantu menghentikan kejahatan terhadap kemanusiaan.
Churchill berkata bahwa pusat-pusat transplantasi di Tiongkok, bisa mengeruk pendapatan milyaran dolar setiap tahunnya. “Saya tidak tahu bagaimana cara mereka membayar karma karena keserakahan ini. Ketika melakukan praktik yang tidak waras ini, apakah terpikir oleh mereka bagaimana caranya membayar karma di masa depan karena terlibat masalah ini?”
Lin Yinquan, Presiden Partai Sosial Demokrat Tiongkok, berkata bahwa Jiang Zemin dan rezim komunis totaliter telah menyebabkan kerusakan moral dan masalah anti sosial di Tiongkok. Dia berkata banyak orang sudah mengerti sifat ganas dari komunis dan menambahkan, “Saya juga dengan tulus berterima kasih dan mengagumi upaya praktisi Falun Gong beberapa tahun ini. ‘Sejati-Baik-Sabar,’ sangat penting bagi semua orang, dan dialah yang menyatukan kita semua.”
Helen Li dari Pusat Layanan Pengunduran Diri dari Partai Komunis Tiongkok, di Los Angeles, berkata bahwa Partai Komunis tidak hanya menekan Falun Gong dengan kekerasan dan propaganda di Tiongkok, tapi juga memperluas penganiayaan ke luar negeri melalui kedubes dan konsulat. Li mendorong warga negara Tiongkok untuk meninggalkan keanggotaan mereka dalam organisasi Partai dan bergabung dengan 310 juta orang yang terlebih dahulu melakukannya di situs surat kabar Epoch Times.
Menyelamatkan Praktisi yang Ditahan
Zhou Zi, mantan guru bahasa Inggris di sebuah sekolah teknik di Beijing, menjadi korban penganiayaan di Tiongkok beserta anggota keluarganya.
Zhou Zi, mantan guru bahasa Inggris di sekolah teknik di Beijing, menceritakan penangkapan dan penahanannya di usia 23 tahun dan dibebaskan dari penjara di usia 32 tahun. “Polisi tidak mengizinkan saya tidur selama sembilan hari berturut-turut. Bahkan setelah hari ke sepuluh, saya hanya diizinkan tidur satu jam sehari. Ketika lebih dari 20 hari, saya mulai mengalami halusinasi dengan indra pendengaran. Kemudian, saya membutuhkan bantuan untuk berjalan; jika tidak, saya akan jatuh dan hilang kesadaran.”
Keluarga Zhou telah sangat menderita selama 19 tahun sejak penganiayaan dimulai. “Pekerjaan ayah saya dan uang pensiunnya, dihentikan selama 10 tahun. Setelah ayah ditangkap berkali-kali, orang tua saya dipaksa meninggalkan rumah. Akibat depresi dan kemarahan, ibu akhirnya secara bertahap kehilangan penglihatannya,” dia menjelaskan.
Tiga praktisi menyerukan pembebasan anggota keluarga mereka yang masih ditahan di Tiongkok.
Banyak turis yang berhenti untuk membaca spanduk dan menandatangani petisi untuk mendukung praktisi. Dua warga Tiongkok--seorang pemandu wisata dan sopir bis wisata--menonton grup meditasi dan berbicara pada seorang praktisi. Setelah mendengar kebrutalan yang dilakukan oleh rezim komunis, salah satu di antara mereka berkata bahwa dia akan mengundurkan diri dari Pionir Muda (organisasi pemuda cabang PKT), sedangkan yang satu telah keluar dari PKT, beberapa tahun sebelumnya.
Para pejalan kaki mempelajari tentang Falun Gong di pantai.
Latihan bersama Falun Gong telah menarik perhatian dari para pejalan kaki dan wisatawan. Banyak dari mereka mengambil foto. Seorang wanita yang sedang menonton berkata pada praktisi sambil tersenyum, “Musik ini begitu tenang seolah-olah berasal dari surga.”