(Minghui.org) Niu Zhanhua [pria], seorang praktisi cacat berusia 70 tahun, ditangkap secara ilegal oleh polisi pada bulan Mei 2018. Ia mengajukan tuntutan terhadap polisi karena memperlakukan dia dan temannya yang juga ditangkap secara brutal, namun bukannya mengurus tindakan ilegal polisi, pemerintah malah mendakwa Niu pada tanggal 19 Juni 2018.
Sekitar enam - tujuh polisi dari Kantor Polisi Kota Xiushuihezi di Kabupaten Faku, Kota Shenyang, masuk ke rumah Niu pada tengah malam tanggal 12 Mei 2018. Tanpa memperlihatkan identitas atau surat perintah, mereka mendorong Niu dan temannya, Zhou Jianguo [pria] ke lantai dan memborgol mereka. Polisi menggeledah rumah dan menyita buku-buku Falun Gong dan 4.000 yuan uang tunai.
Niu dan Zhou dibawa ke kantor polisi dan di sana mereka dibelenggu sepanjang malam. Polisi tidak memberikan mereka makan pagi atau siang. Selama interogasi, Niu menegaskan bahwa ia telah dituduh secara salah.
Polisi memberi Niu bahwa mereka harus menangkapnya bahkan walaupun adalah sebuah kesalahan. Polisi berkata, “Atasan memberi kami tugas, dan kami harus memenuhi kuota.” Zhou dibebaskan 15 hari kemudian; namun Niu tetap ditahan.
Niu mengajukan tuntutan terhadap polisi melalui pengacaranya yang mengajukan tuntutan ke Departemen Kepolisian, Kejaksaan, dan Direktorat Pengawasan Kabupaten Faku.
Niu hampir berusia 70 tahun, punggungnya bungkuk, hidup sendirian, dan sebelumnya menderita hepatitis B dan rheumatoid arthritis. Kondisi ini lenyap setelah ia mulai berlatih Falun Gong.
Dianiaya Sejak 1999
Niu telah dianiaya karena keyakinannya beberapa kali selama 19 tahun terakhir ini, termasuk penangkapan dan penahanan selama sepuluh hari sebelum dikirim ke Pusat Cuci Otak Kabupaten Faku selama 115 hari pada bulan Desember 1999.
Niu ditangkap oleh polisi dari Kantor Polisi Xiushui pada bulan Agustus 2004, selama waktu itu polisi menyetrumnya dengan tongkat listrik. Ia kemudian dibawa ke Kamp Kerja Paksa Shenxin selama dua tahun. Di sana dia mengalami penyiksaan hingga pingsan.
Pada tahun 2008, Niu dihukum empat tahun penjara dan dimasukkan ke Bangsal No. 5 Penjara Dongling. Saat berada di sana, penjaga menyiksanya dengan membakarnya dengan rokok dan air panas, menyetrumnya dengan tongkat listrik, dan memaksanya untuk duduk di sebuah bangku kecil untuk waktu yang lama.