(Minghui.org) Ayah saya adalah seorang tukang sapu di daerah perumahan. Pada jam 7 pagi, tanggal 25 April 2017, ia mengalami kecelakaan dan menderita cedera parah. Kakinya tergencet truk dan pendarahannya tidak berhenti. Ia tidak bisa bergerak. Petugas ambulans tidak membawanya ke rumah sakit hingga jam 9:40 pagi.
Ia kehilangan banyak darah hingga koma. Ketika ia datang -- dokter mengatakan ia butuh transfusi darah segera.
Tidak ada persediaan darah di rumah sakit. Darah baru tiba pukul 1 siang. Karena ia kehilangan banyak darah, organ dalamnya mulai gagal. Ketika ditransfusi, darah itu keluar lagi dari kakinya yang luka. Dokter memperingati keluarga saya tentang kondisi ayah dan memberi tahu kami untuk bersiap-siap yang terburuk.
Ibu, adik perempuan saya, dan saya semuanya syok dan tidak bisa percaya apa yang terjadi. Dua bibi saya datang dan segera memberi tahu kami untuk dengan tulus melafalkan, “Falun Dafa baik. Sejati-Baik-Sabar baik.” Mereka memberi tahu kami untuk meminta perlindungan Guru.
Ketika saya masih sangat muda, semua orang dari pihak nenek saya berlatih Falun Dafa. Walaupun ibu sudah tidak sangat rajin berkultivasi, ia sering berbagi kebaikan tentang Dafa dengan kami. Dua bibi saya juga memberi tahu kami kebenaran Dafa ketika mereka bertemu dengan kami.
Oleh karena ini, saya dan adik perempuan saya menghormati Dafa dari lubuk hati kami walaupun kami bukan praktisi. Kami menyaksikan keajaiban Dafa pada nenek saya, yang sudah berusia mendekati 90 tahun. Ia sangat sehat dan tidak memakan obat apa pun selama 20 tahun terakhir sejak ia mulai berlatih Dafa.
Adik saya dan saya segera melafalkan, “Falun Dafa baik. Sejati-Baik-Sabar baik.” Bibi saya dan ibu juga memancarkan pikiran lurus di samping ayah saya. Pada saat itu, kami setuju dengan keputusan dokter untuk mengamputasi kaki ayah. Sekitar jam 4 sore, ayah dipindahkan ke rumah sakit lain untuk dioperasi. Dokter di rumah sakit itu mengatakan kondisi ayah tidak menjanjikan.
Sekitar jam 6 sore, dokter menyarankan untuk segera dioperasi. Operasi yang rumit itu akan memakan waktu selama lima jam. Saya menandatangani formulir dengan hati berat dan menyuruh semua orang pulang untuk beristirahat saat ayah berada di ruang operasi. Adik perempuan dan adik ipar saya, dan saya menunggu di luar.
Sekitar jam 11:30 malam, dokter membuka pintu ruang operasi dan memberi tahu kami untuk melihat ayah untuk terakhir kalinya karena jantungnya telah berhenti berdetak.
Saat dokter sedang meresusitasinya lagi, ibu menyuruh saya segera memanggil bibi kami datang.
Ketika bibi datang, ia mengingatkan kami untuk melafalkan, “Falun Dafa baik. Sejati-Baik-Sabar.” Ibu saya, adik perempuan, dan saya terus memancarkan pikiran lurus.
Setelah 30 menit, dokter memberi tahu kami bahwa kondisi ayah secara ajaib telah stabil. Kami menjadi percaya diri dan terus melafalkan, “Falun Dafa baik, Sejati-Baik-Sabar baik.”
Pada hari ketiga, ayah bangun. Dokter memperingati kami, karena kehilangan banyak darah, otak dan organ dalam ayah telah mengalami kerusakan yang cukup parah. Namun, semua tes yang dijalani setelah ia bangun semua hasilnya normal.
Ibu takut ayah mungkin akan kehilangan ingatan. Ternyata ayah bisa mengingat semua tentang kecelakaan itu. Dokter tidak bisa mempercayainya. Mereka berulang kali mengatakan itu adalah sebuah keajaiban dan bahwa ayah saya sangat beruntung.
Keluarga saya sangat gembira. Kami tahu Guru memberi ayah kesempatan lagi dalam kehidupan. Kami sangat berterima kasih kepada Guru dan Dafa.
Sekarang ayah saya juga percaya Dafa dengan teguh. Ia mendengarkan ceramah Guru setiap hari dan telah sembuh total.
Kami ingin menyampaikan terima kasih dengan tulus kepada Guru terhormat kami!