(Minghui.org) “Silakan duduk di sisi saya. Mari kita pejamkan mata dengan tenang. Sebuah suara bergema dari lubuk hati kita: akhiri penyiksaan, akhiri pembunuhan, dan akhiri semua penindasan. Belas kasih dan ketekunan kita akan menang,”kata pembawa acara nyala lilin di Monumen Washington pada malam hari tanggal 22 Juni.
Ini adalah hari ketiga kegiatan praktisi Falun Dafa berskala besar di Washington DC, setelah rapat umum dan pawai pada tanggal 20 Juni, serta konferensi berbagi pengalaman tanggal 21 Juni. Ribuan praktisi Falun Dafa dan pendukung, masing-masing dengan lilin di tangan mereka, duduk dengan damai di bawah monumen yang menjulang tinggi dan awan badai untuk mengenang para korban penganiayaan brutal 19 tahun di Tiongkok.
Ribuan praktisi Falun Dafa menghadiri nyala lilin di depan Monumen Washington pada tanggal 22 Juni 2018
Solidaritas dengan Falun Gong
Joshua Fletcher, penduduk Washington D.C., bergabung dengan acara untuk mendukung Falun Gong
Joshua Fletcher tinggal di Washington D.C. Beberapa hari yang lalu, beberapa praktisi tinggal di apartemen sewaannya. Mengetahui bahwa mereka akan menghadiri acara perayaan nyala lilin ini untuk memperingati praktisi yang terbunuh di Tiongkok karena keyakinan mereka, dia memutuskan untuk bergabung.
Dia mengatakan salah satu ibu praktisi ditangkap dan ditahan. Dia merasa terdorong untuk menunjukkan dukungannya dengan menghadiri acara ini.
Fletcher mengatakan dia menyukai lingkungan yang damai. Dia menjelaskan, “Prinsip Sejati-Baik-Sabar adalahbaik, karena memberi tahu kami bagaimana menjadi orang yang lebih baik. Mereka [praktisi ini] menyajikan nilai-nilai positif bagi masyarakat ini. Saya pikir itu penting.”
Melampaui Nilai-Nilai Tradisional
Dein Altjorden dan Denise, suami dan istri dari Swedia, mengatakan lebih banyak orang perlu diberitahu tentang penganiayaan
Dein Altjorden dan Denise, suami dan istri dari Swedia, menghadiri acara itu bersama putri mereka yang berusia dua tahun. Dein berkata, “Nyala lilin ini penting karena kita perlu meningkatkan kesadaran akan penganiayaan. Setiap orang harus memiliki kebebasan untuk memilih keyakinannya. Plus, Falun Dafa adalah damai dan itu mengangkat pikiran kita.”
Dia mengatakan banyak orang tidak tahu apa yang sedang terjadi di Tiongkok. “Banyak produk yang kami beli dari toko mungkin diproduksi di kamp kerja paksa atau penjara di Tiongkok. Artinya, pembelian semacam itu secara tidak langsung dapat memicu penindasan orang-orang Tionghoa oleh rezim komunis.”Dia mengatakan jika kebrutalan tersebut, termasuk pengambilan organ secara paksa terjadi di negara tetangga, seperti Norwegia, orang-orang akan lebih memperhatikan. Dengan demikian, dia merasa harus melakukan apa yang dia bisa untuk meningkatkan kesadaran.
Denise berasal dari Zurich, Swiss. Dia berkata, “Beberapa tahun yang lalu, saya menonton pertunjukan Shen Yun. Seorang praktisi kemudian memberikan buku Zhuan Falun dan saya selesai membacanya dalam dua minggu. Setelah itu, hidup saya memulai fase baru dengan banyak perubahan positif. Saya bisa menangani konflik jauh lebih baik dan hubungan keluarga saya meningkat secara signifikan.”
Membawa putri mereka yang berusia dua tahun dalam perjalanan ini tidaklah mudah, katanya. Dia berkata, "Tapi saya berharap dia akan menjaga prinsip Sejati-Baik-Sabar di dalam hatinya, dan menyebarkannya ke generasi mendatang."
Seseorang dengan Integritas
Daniel Solomon dari Jerman mengatakan Falun Dafa luar biasa
Daniel Solomon dan istrinya berasal dari Munich, Jerman. Daniel mendengar tentang Falun Dafa dari ayahnya pada tahun 2001.
Dia berkata, "Berlatih Falun Dafa memperluas pandangan, meningkatkan kesehatan serta integritas moral saya."
Daniel berharap orang-orang Tionghoa akan mempelajari fakta-fakta tentang Falun Dafa, bukannya membabi buta mengikuti partai komunis. “Sekitar 100 juta orang mempraktikkannya. Prinsip Sejati-Baik-Sabar membantu kita semua menjadi orang yang lebih baik. Jika lebih banyak orang menerima nilai-nilai ini, ini akan menjadi dunia yang lebih baik. Saya pikir ini benar-benar luar biasa.”