(Minghui.org) Gangguan oleh pikiran egois dan keterikatan lainnya membuat saya menderita sangat lama. Kadang-kadang saya bahkan merasa putus asa dalam berkultivasi. Mencari ke dalam sekali dan sekali lagi, saya menemukan diri saya berputar-putar di sekitar egoisme, dan walau berupaya keras, tidak ada yang berubah. Mencari petunjuk untuk memecahkan kondisi kultivasi saya, saya belajar Fa dan melakukan terobosan kecil.
Egoisme
Keegoisan berasal dari dan merupakan fondasi dari alam semesta lama. Di alam semesta lama, tidak ada yang bisa lepas dari keegoisan.
Guru berkata,
“Informasi yang sesungguhnya dipancarkan oleh Yuanshen, tetapi yang dia pancarkan bukan berupa bahasa, yang dia pancarkan adalah suatu informasi alam semesta, mewakili arti tertentu. Otak kita setelah menerima perintah seperti ini, kemudian mengolahnya menjadi bahasa kita sekarang ini, bentuk penyampaian seperti ini. Kita menyampaikannya melalui gerakan isyarat tangan, ekspresi mata, dan segala gerakan, otak semata-mata berfungsi seperti ini. Perintah yang sesungguhnya, pemikiran yang sesungguhnya dipancarkan oleh Yuanshen manusia. Acap kali orang beranggapan adalah otak yang langsung berperan secara mandiri,”(Zhuan Falun)
“Saya masih ingin memberi tahu kepada kalian, sebenarnya watak hakiki kalian yang dahulu dibangun atas dasar egois dan kepentingan diri sendiri, mulai sekarang kalian berbuat sesuatu harus lebih dulu memikirkan orang lain, mengultivasi diri hingga mencapai kesadaran lurus yang tanpa ego dan tanpa mementingkan diri sendiri, ”(“ Sifat Kebuddhaan Tanpa Kebocoran” dariPetunjuk Penting untuk Gigih MajuI)
Saya menyadari bahwa kekuatan jahat paling takut dengan pikiran belas kasih dari seorang praktisi Falun Dafa yang memahami Fa, tanpa syarat menyatu dengan Dafa, dan yang telah mencapai keadaan tanpa ego dan tidak mementingkan diri sendiri.
Seorang praktisi Falun Dafa yang ada di alam semesta lama menyangkal dan melawan keegoisan di alam semesta lama. Jadi, kejahatan itu takut akan dimusnahkan.
Bagaimana seseorang bisa teguh dalam latihan kultivasi? Seseorang harus benar-benar melepaskan sifat ego dan mementingkan diri sendiri, menerobos pengaturan berdasarkan keegoisan yang telah ada selama ribuan tahun, dan memiliki hati yang murni.
Menutupi
Menutupi adalah menipu diri sendiri dan melindungi keegoisan dalam diri sendiri. Menutupi akan membungkus sifat sejati menguasai jiwa prima sehingga kata-kata akan menipu orang lain dan tindakan kita muncul dari mentalitas pamer dan niat untuk menyesatkan orang lain.
Praktisi yang masih menutupi keegoisan mereka, ada beberapa manifestasi.
Mereka tidak sungguh-sungguh berkultivasi dan hanya membandingkan diri mereka dengan manusia biasa atau membandingkan diri mereka dengan perbuatan dahulu.
Selain itu, jika ada sesuatu yang bisa ditolerir oleh manusia biasa, dia juga akan mentolerirnya. Jika manusia biasa tidak menoleransi, dia menolak untuk bersikap toleran. Toleransinya didasarkan pada standar yang berkaitkan dengan manusia biasa dan didasarkan pada sifat mementingkan diri sendiri.
Praktisi semacam itu hanya sedikit memiliki toleransi, dan berupaya menahan bahasa menyakitkan atau tindakan yang menyentuh inti keegoisan mereka. Mereka menunjukkan apa yang praktisi lain harus perbaiki, tetapi tidak akan menerima kritik dari praktisi lain.
Mereka akan mengungkapkan betapa hebatnya mereka, seberapa tinggi kultivasi mereka, atau berapa banyak mereka telah berkontribusi. Tetapi mereka akhirnya jatuh ke tingkat rendah.
Saya juga memahami bahwa seorang praktisi yang egois tidak dapat mengikuti Guru dalam pelurusan Fa. Melalui latihan kultivasi, jiwa prima kita, serta jiwa sekunder dapat mencapai kesempurnaan.
Setelah kita mengungkap akar ego, sifat sejati dari keegoisan dan tidak mementingkan diri sendiri akan muncul. Ketika orang-orang semua memikirkan orang lain dan memperlakukan semua orang dengan baik, kehidupan manusia tidak akan lagi terikat pada aturan alam semesta lama.