(Minghui.org) Saya mulai berlatih Falun Dafa pada masa terburuk penganiayaan tahun 2000. Media milik negara berada dalam kekuatan penuh dalam menodai reputasi Falun Dafa, tetapi saya mengabaikannya. Saya kemudian bertemu seorang wanita yang memberi tahu saya tentang kebaikan Dafa, dan dia menyarankan saya untuk tidak mendengarkan kebohongan di media.
Saya segera ingin belajar latihan itu. Dia menawarkan untuk meminjamkan buku Zhuan Falun kepada saya selama beberapa bulan. Saya tidak mengambil bukunya karena sangat tebal dan saya buta huruf. Saya tidak berpikir bahwa saya akan dapat membacanya dalam beberapa bulan. Untungnya, praktisi lain dari pusat bimbingan setempat membantu saya mendapatkan buku itu untuk saya.
Menghadapi Perlawanan dan Kekerasan dari Suami saya
Saya menyembunyikan Zhuan Falun di tas saya selama beberapa bulan sebelum suami saya mengetahui tentang hal itu. Dia sangat marah dan mengancam akan merobeknya. Dia menolak mengizinkan saya untuk berlatih.
Saya segera menemuinya, "Bunuh saya sekarang atau saya akan membaca buku ini selama sisa hidup saya."
Ini adalah awal dari masa yang sangat gelap selama tiga tahun tidak satu hari pun berlalu tanpa dia menyiksa saya secara fisik. Dia akan memutar lengan saya atau menendang saya sampai seluruh tubuh saya memar. Saya tidak bisa memakai rok ketika di musim panas atau memar akan terlihat.
Ketika saya mencoba untuk memancarkan pikiran lurus untuk melenyapkan faktor-faktor jahat yang mengendalikannya, dia akan membakar wajah saya dengan sebatang rokok. Di musim dingin, dia menuangkan air dingin ke tubuh saya; di musim panas, dia menuangkan air panas ke tubuh saya.
Meskipun dia secara verbal dan fisik menyiksa saya, dia akan mengajari saya huruf-huruf yang saya tanyakan kepadanya. Dia akan mencarinya di kamus.
Putri saya kemudian memberi tahu kami kamus yang mudah digunakan, dan saya percaya dia mendapat berkah yang baik karena masalah perutnya yang telah lama ia derita menghilang.
Pada satu titik, saya kemudian membaca buku Dafa dengan kaki bersila, ketika suami saya bangun ia mengancam untuk buang air kecil ke arah saya. Saya protes. Dia kemudian mencoba untuk buang air kecil ke foto Guru, tetapi foto itu tergantung tinggi, dia tidak bisa mencapainya. Suatu malapetaka menimpanya ketika dia membawa tangga datang, dan Saya mendorongnya ke kursi. Dia tidak dapat bergerak di kursi selama beberapa hari; kepala dan wajahnya menjadi sangat bengkak.
Dia merangkak di lantai pada waktu itu dan bergumam pada dirinya sendiri, "persembahan yang ibu saya telah lakukan tidak bisa lagi membantu saya." Saya akhirnya mengerti bahwa roh yang merasuk sedang mengendalikannya. Tetapi ibu mertua saya menolak untuk menyingkirkan "papan roh" ini dari rumah kami.
Kemudian suami saya menderita sakit selama 3 tahun ke depan. Setiap hari, saya keluar untuk mengklarifikasi fakta kepada orang-orang dan pulang untuk melakukan latihan. Saya merawatnya sesudahnya dan nyaris tidak tidur di malam hari.
Setelah kematiannya, putranya berusaha memaksa saya untuk pindah. Dia masuk ke rumah saya beberapa kali dan bahkan menaruh sepatu saya di atas buku-buku Dafa saya. Saya tidak berdebat atau bahkan membencinya. Saya tahu ini adalah ujian bagi saya. Putranya kemudian meninggal ketika dia berumur 40 tahun.
Klarifikasi Kebenaran saat Hujan ataupun Cerah
Cucu saya dalam perawatan saya sampai dia berusia 4 tahun. Hujan atau cerah, panas atau dingin, saya menggendongnya di punggung saya untuk membagikan pamflet dan mengklarifikasi fakta. Dia tidak pernah sakit, meskipun dia sering terpapar benda-benda kotor.
Dia berumur 16 sekarang dan seorang siswa sekolah menengah. Saya membawakannya makan siang setiap hari. Di pagi hari, saya pergi dengan praktisi lain untuk mengklarifikasi fakta dan kembali ke rumah untuk membuat makan siang untuknya. Dalam perjalanan ke sekolahnya, saya berbicara dengan orang-orang di bus dan di halte bus. Saya juga mendekati orang-orang yang bekerja di sekolahnya. Cucu saya sangat mendukung Falun Dafa.
Ada sekitar 300 keluarga di kampung halaman saya yang tersebar di banyak desa. Tidak ada praktisi Falun Dafa di sana, jadi saya merasa adalah tanggung jawab saya untuk membantu menyelamatkan penduduk desa ini.
Saya meminta bantuan seorang rekan praktisi untuk membawa saya ke sana dengan sepeda motornya. Setiap kali saya pergi, saya membawa sekantong besar brosur untuk diantarkan dari pintu ke pintu. Saya berbicara dengan siapa pun yang saya temui. "Dia datang lagi untuk menyampaikan kebenaran kepada kita!" Seru mereka ketika mereka melihat saya datang.
Saya telah ditahan secara ilegal sebanyak empat kali. Dengan perlindungan Guru, saya dapat pergi tidak lama kemudian dan melanjutkan tugas saya. Ketika saya berada di satu pusat penahanan, saya mendengar sebuah suara, “Pulanglah, pulanglah, pulanglah!” Saya mengatakan kepada semua orang bahwa saya akan pulang dan tidak ada yang mempercayai saya. Keesokan harinya, putra saya datang menjemput.
Sebelum saya dibebaskan, penjaga menemukan beberapa poster kecil pada saya, tetapi mereka tidak bisa melihat kata-kata di atasnya; mereka hanya melihat secarik kertas kosong. Namun, "Falun Dafa baik; Sejati-Baik-Sabar baik ” tertera di sana.
Ketika saya ditahan, beberapa penjaga secara fisik menyiksa saya. Mereka sering menyeret dan menendang saya.
Saya selalu melafalkan artikel Guru:
“Teguh berkultivasi Dafa dengan hati tak tergoyahkan
Kenaikan tingkat adalah pokok
Di hadapan cobaan watak sejati terungkapkan
Berkultivasi mencapai kesempurnaan, menjadi Buddha, Tao dan Dewa”
(“Watak Sejati Terungkapkan”dari Petunjuk penting untuk Gigih Maju II)
Mereka menertawakan saya ketika mereka mendengar saya melafalkan artikel itu, “Jadi Anda ingin menjadi dewa?”
“Ya!” Saya menjawab.
“Mengapa kamu tidak berhenti membagikan barang-barang itu?” Mereka menjawab.
“Partai komunis menganiaya orang-orang baik yang mengikuti prinsip Sejati-Baik-Sabar. Saya akan terus memberi tahu orang kebenaran sampai mereka menghentikan penganiayaan,” Saya berseru.
“Kami berharap kamu tidak kembali lagi ke sini,” mereka menjawab.
Saya ditahan secara ilegal dan didenda 5.000 yuan. Kaki saya gemetar ketakutan saat dibebaskan, tetapi saya mengabaikannya. Awalnya, saya keluar hanya pada sore hari untuk membagikan selebaran. Setelah saya belajar Fa lebih banyak dan memancarkan pikiran lurus untuk membersihkan rasa takut, saya kemudian dapat keluar pada siang hari untuk mengklarifikasi fakta.
Pada 2015, saya mengajukan tuntutan hukum terhadap Jiang Zemin, mantan kepala PKT yang memulai penganiayaan terhadap Falun Dafa. Saya menuntut mereka mengembalikan "denda" 5.000 yuan kepada saya. Mereka melakukannya.
Mengusir Gangguan dengan Pikiran Lurus
Setelah suami saya meninggal, saya mulai menjadi tuan rumah sebuah kelompok belajar Fa di rumah saya. Tidak peduli betapa maraknya penganiayaan kejahatan, kami terus belajar Fa bersama dan berbagi pemahaman dan pengalaman kami. Kami bekerja sama satu sama lain untuk mengklarifikasi fakta dengan lebih efektif dan maju dengan tekun.
Terkadang, saya gagal dalam ujian Xinxing saya. Misalnya, Caocao (alias) mengeluh tentang praktisi lain kepada saya setiap hari selama seminggu. Saya mencoba mendengarkan tanpa menghakimi tetapi pada akhirnya tidak mampu menahannya. Saya mengecamnya dan mengemukakan beberapa masalah sepele yang sudah lama ada. Xinxing saya, pada titik itu, jatuh ke tingkat yang sangat rendah.
Saya tidak bisa membaca Fa atau melakukan latihan selama satu minggu penuh. Saya memaksakan diri untuk fokus dan membaca buku, tetapi karma pikiran menghalangi saya. Saya meminta bantuan Guru. Saya meminta maaf karena berdebat dengan rekan praktisi dan berjanji untuk melakukan yang lebih baik.
Ironisnya, tiga praktisi datang untuk mengeluh tentang kekurangan saya dalam mimpi. Saya menyadari itu adalah ujian saya.
Ketika seorang praktisi mengalami karma penyakit, kami pergi ke rumahnya untuk memancarkan pikiran lurus siang dan malam. Dia berada di ambang kematian, tapi dia berhasil.
Ketika saya pulang ke rumah beberapa minggu kemudian, iblis mulai mengganggu saya. "Kami akan menguji anda," kata mereka pada malam pertama. “Anda tidak dalam posisi untuk menguji saya. Hanya Guru yang bisa menguji saya.”
Malam berikutnya saya bermimpi ibu saya yang meninggal berbaring di samping saya. “Kamu bukan ibu saya. Ibu saya satu-satunya adalah orang yang melahirkan roh primordial saya. Pergi!" Saya menyatakan.
"Kami ingin kamu mati," kata sebuah suara dalam mimpi lain. "Saya tidak akan mati. Saya adalah seorang praktisi Falun Dafa.”
"Gurumu sudah menyerah terhadapmu," kata suara pada malam keempat. “Guru saya tidak akan menyerah terhadap saya. Saya akan menghancurkanmu. Pergilah,” tuntut saya.
Ketika saya mencoba melakukan latihan perangkat kedua, lengan saya terasa begitu berat sehingga saya tidak dapat mengangkat mereka; ketika saya mencoba duduk bermeditasi, saya tidak bisa menjaga punggung saya tetap lurus. Saya memanggil Guru untuk meminta bantuan. Segera setelah itu, iblis menghilang. Selama saya tetap teguh dalam keyakinan saya pada Dafa dan Guru, iblis tidak ada apa-apanya.
Selama 18 tahun, setiap kali saya belajar Fa, saya duduk dalam posisi lotus: Rasanya tidak benar jika saya tidak melakukannya. Saya juga tidak pernah mengambil liburan ketika mengklarifikasi fakta. Hujan atau cerah, saya keluar.
Saya mengikuti ajaran Guru; Ke mana pun saya pergi, yang saya pikirkan hanyalah menyelamatkan orang. Saya menempatkan itu sebagai prioritas utama saya. Kadang-kadang, saya merasa bersalah atau kecewa, tetapi kebanyakan saya merasa gembira dan berbesar hati ketika orang-orang memahami kebenaran dan diselamatkan.
Saya tumbuh dalam penderitaan banyak kesulitan dan tidak pergi ke sekolah. Sulit membayangkan bahwa saya sekarang dapat membaca semua ceramah dan artikel Guru. Guru mengangkat saya dari neraka, membersihkan saya, dan menempatkan saya di jalan menuju ke-Tuhanan. Betapa beruntungnya saya menjadi seorang praktisi Dafa.
Guru mengajarkan kita,
“Sayangilah kesempatan takdir yang sejak jauh lampau ini!
Sayangilah kesempatan Xiulian ini!
Sayangilah perjalanan yang telah kalian lalui!
Shifu sedang menanti kalian di saat terakhir!”
(“Ucapan Selamat kepada Konferensi Fa Taiwan”)
Saya akan berjalan di jalan yang benar dan mengikuti Guru pulang. Terima kasih Guru! Terima kasih, teman-teman praktisi!