(Minghui.org) Saya adalah seorang wanita berusia 51 tahun dari pinggiran kota, dan hanya pernah beberapa tahun sekolah. Saya dipenjara karena bertengkar tetapi beruntung telah bertemu dengan beberapa praktisi Falun Dafa di pusat penahanan.
Mengenal Falun Dafa
Suami dan saya bertengkar dengan keluarga lain, dan saya terlibat pertengkaran dengan wanita itu. Dia memukul kepala saya, jadi saya melemparkan mangkuk padanya. Itu melukai kepalanya, dan dia membutuhkan perawatan di rumah sakit. Dia menuntut saya dan meminta 1.700 yuan untuk menutupi biaya pengobatannya.
Karena saya tidak memiliki uang untuk membayar denda, pengadilan kabupaten memutuskan untuk mengirim saya ke pusat penahanan. Saya sendiri merasa disalahkan. Saya bahkan berpikir bunuh diri.
Saya bertemu dua praktisi Falun Dafa di pusat penahanan, yang mencoba menghibur saya. Setelah melihat sikap mereka yang tenang, saya memutuskan untuk belajar Falun Dafa. Sejak saat itu, saya berhenti mengkhawatirkan banyak hal yang mengganggu selama bertahun-tahun.
Setelah dibebaskan, pengadilan memberi tahu saya tidak harus membayar denda.
Saya memberi tahu semua orang bahwa saya bertemu, "Falun Dafa baik! Adalah praktisi Falun Dafa di pusat penahanan yang memberitahu saya Dafa dan meminta untuk mengikuti prinsip Sejati-Baik-Sabar.”
Saya Dipenjara Empat Tahun Setelah Dilaporkan oleh Keluarga
Ketika saya mengklarifikasi fakta tentang Dafa, saya ditangkap dan dibawa ke pusat penahanan kabupaten oleh polisi beberapa bulan kemudian.
Saya mengatakan kepada penjaga, “Saya dulu pernah bertengkar dengan orang lain, dan dibawa ke pusat penahanan. Sekarang saya berlatih Falun Dafa, saya ingin menjadi baik hati. Saya tidak lagi bertengkar dengan orang lain dan menjadi baik. Tapi anda menahan saya lagi. Ini tidak masuk akal!” Penjaga mengatakan kepada saya jika hanya berlatih di rumah dan tidak memberi tahu orang-orang tentang Falun Dafa, itu akan baik-baik saja.
Karena saya membantu dua praktisi melarikan diri dari pusat penahanan, saya harus meninggalkan kampung halaman. Suami dan putri saya datang untuk tinggal bersama saya, dan beberapa bulan kemudian saudara ipar dan ibu mertua saya juga bergabung dengan kami.
Kami dulu sering bertengkar dan saling memendam kebencian. Itu sebelum saya mulai berlatih Falun Dafa. Ketika mereka mengetahui saya telah menjadi seorang praktisi Dafa, mereka melaporkan saya ke Kantor 610 setempat. Saya kemudian secara ilegal ditahan di pusat penahanan kabupaten.
Beberapa bulan kemudian, seorang praktisi lanjut usia tiba di pusat penahanan. Dia dihukum karena menolak menyuap kepala tahanan dan harus membersihkan sel. Karena dia lebih tua, saya memutuskan untuk membantunya.
Kepala narapidana marah melihat hal ini dan meminta penjaga untuk memborgol saya.
Saya bertanya, "Apa yang salah dengan berlatih Falun Dafa dan ingin menjadi orang baik?"
Seorang penjaga menjawab, "Jika kamu mati di sini, itu akan dihitung kamu melakukan bunuh diri."
Karena saya tidak merasa takut, saya berteriak, “Falun Dafa baik! Sejati-Baik-Sabar baik! Untuk seseorang yang memiliki pemikiran baik tentang Dafa, langit akan memberikan anda keberuntungan dan keselamatan.”
Saya dipukuli selama dua hari sebagai hukuman, tetapi saya tidak merasa sakit. Saya tahu bahwa Guru Li (pencipta) telah menahan rasa sakit.
Malam itu saya bermimpi seekor naga merah terbang di langit. Saya memancarkan pikiran lurus sampai naga hilang. Kemudian, badai petir menutupi area tersebut beberapa hari kemudian. Setelah itu, penjaga menderita pilek, dan mereka yang memukul saya mengeluh kesakitan.
Beberapa penjaga mulai mencekok paksa makan seminggu kemudian, dan saya disidangkan dan dijatuhi hukuman penjara empat tahun.
Praktisi Tidak Memiliki Musuh dan Tidak Menyimpan Kebencian
Ayah mertua saya mengalami kecelakaan mobil pada tahun 2017 dan dirawat di rumah sakit selama lebih dari sebulan. Pengemudi yang bertanggung jawab atas kecelakaan itu menolak membayar biaya rumah sakit.
Karena ayah mertua tidak menerima kompensasi apa pun, anak-anaknya menolak untuk merawatnya. Saya menyarankan kepada suami membawa ayahnya ke rumah dan merawatnya. Kami juga membayar biaya rumah sakitnya. Ibu mertua saya pindah bersama kami juga.
Kadang-kadang saya merasa kesal, jadi saya berkata kepada ibu mertua, “Ibu melaporkan saya ke polisi untuk mendapatkan uang, dan saya dijatuhi hukuman empat tahun penjara. Saya menantu ibu. Bagaimana ibu bisa begitu kejam kepada saya? Setelah ibu melaporkan saya, ibu jatuh tiga kali dan tulang ibu patah. Bukankah langit menghukum karena perbuatan jahat ibu?”
Saya melanjutkan, “Jika saya tidak berlatih Falun Dafa, saya tidak akan membawa kalian ke rumah saya. Guru Li mengajarkan saya untuk tidak membenci atau dendam pada orang lain. Harap diingat, 'Falun Dafa baik, Sejati-Baik-Sabar baik. Itu akan membawa berkah bagi kalian.”
Setelah ayah mertua meninggal, ibu mertua tinggal bersama kami, dan saya merawatnya dengan baik. Dia mengatakan kepada orang-orang bahwa menantu perempuan bungsunya merawatnya jauh lebih baik daripada putrinya sendiri.
Salah satu kenalan kami berkata kepada saya, “Dia memperlakukan kamu dengan sangat buruk, tetapi kamu masih merawatnya dengan baik. Saya tidak akan bisa baik seperti kamu.”
Yang lain membuat komentar serupa, tetapi saya akan mengatakan kepada mereka bahwa saya bertindak seperti ini karena saya berlatih Dafa. Kalau tidak, saya juga tidak akan bisa bersikap seperti itu.
Keluarga dan teman-teman melihat bagaimana saya telah secara dramatis meningkatkan perilaku dengan berlatih Dafa. Mereka percaya bahwa Falun Dafa adalah baik, dan setuju untuk mundur dari Partai Komunis Tiongkok dan organisasi afiliasinya.
Kebencian saya masih menyala dari waktu ke waktu ketika saya berpikir tentang ibu mertua yang memperlakukan saya di masa lalu. Kemudian, saya ingat Guru berkata bahwa praktisi tidak memiliki musuh. Saya telah melafalkan Fa berkali-kali dan memancarkan pikiran lurus untuk menyingkirkan kebencian saya. Akibatnya, kebencian berkurang.