(Minghui.org) Para praktisi Falun Gong dan para pendukung di Auckland, Selandia Baru mengadakan sebuah rapat umum dan sebuah pawai di pusat kota Auckland pada tanggal 14 Juli 2018, memperingati 19 tahun perlawanan damai Falun Gong terhadap penganiayaan dari Partai Komunis (PKT) dan menyerukan agar penganiayaan ini diakhiri.
Para praktisi Falun Gong menggalang sebuah rapat umum di Auckland, Selandia Baru
Seorang praktisi Falun Gong yang berhasil melarikan diri dari Tiongkok menceritakan kembali pengalaman pribadinya dengan penganiayaan. Banyak tamu yang memberikan pidato dan menyerukan agar ada sebuah upaya bersama untuk mengakhiri penganiayaan.
Dr. Steven Noakes dari Universitas Auckland memberikan pidato di rapat umum ini.
Dr. Steven Noakes dari Universitas Auckland adalah seorang pakar senior di bidang Politik dan Hubungan Internasional dan Studi Asia. Karya ilmiahnya termasuk politik Tiongkok, agama, dan hukum kriminal dan gerakan sosial.
Dr. Noakes berkata selama pidatonya di rapat umum ini, “Terlalu sering, seruan untuk memperbaiki pelanggaran HAM dibubarkan karena dicap anti-Tiongkok. Saya tidak yakin ada satu orang pun di sini yang anti-Tiongkok. Malahan, yang ada adalah patriotisme, sebuah cinta terhadap negeri mereka, dan yang memotivasi para praktisi Falun Gong di seluruh dunia untuk melanjutkan demonstrasi, sama seperti ini, selama 19 tahun terakhir.”
Dia melanjutkan, “Kami adalah anti ketidak-adilan. Keadilan tidak memiliki batasan. Ada ketidak-adilan dan pelanggaran berkelanjutan yang dilakukan di Tiongkok, sama seperti yang ada di setiap negara lainnya. HAM bukan saja untuk Barat. Semua negara dan pemerintah adalah bersalah jika melakukan pelanggaran. Saya yakin orang-orang dari semua negara mau memberikan dukungan satu sama lain dalam upaya menjaga dan melindungi martabat umat manusia, baik dalam bentuk kebebasan dari segala bentuk kekerasan maupun kebebasan berkeyakinan.”
Yu Henmeng, seorang aktivis demokrasi, memberikan pidato.
Yu Henmeng, seorang aktivis demokrasi, berkata bahwa PKT telah melakukan kejahatan besar terhadap Falun Gong selama 19 tahun terakhir. Dia menyerukan perhatian masyarakat terhadap situasi dari pengacara Wang Quanzhang, yang telah dipenjara selama 1.100 hari karena membela para praktisi Falun Gong.
Dia juga memperingati mengenai penyusupan PKT terhadap Selandia Baru, dan sensorshipnya terhadap media Tiongkok di luar negeri. Dia menyerukan agar pemerintah Selandia Baru untuk mengambil tindakan terhadap pengaruh PKT.
Kate (kedua dari kanan), putri-putrinya dan ibunya (pertama dari kanan) berdiri bersama para praktisi Falun Gong untuk memberikan dukungan mereka.
Kate pernah mendengar terhadap pengambilan organ PKT terhadap para praktisi Falun Gong yang masih hidup untuk mendapatkan keuntungan. Dia berkata bahwa PKT telah melakukan banyak kejahatan karena kurangnya perhatian mereka terhadap nyawa orang. Kate, bersama putri-putrinya dan ibunya berdiri bersama para praktisi Falun Gong sambil memegang papan-papan bertuliskan, “Bantu Hentikan Penganiayaan terhadap Falun Gong di Tiongkok” dan “Katakan Tidak pada Partai Komunis Tiongkok.”
Carolyn bersama temannya memberikan dukungan mereka.
Hugst bersama putranya Matthew menghadiri rapat umum ini.
Hugst bersama putranya Matthew mendengarkan pidato di rapat umum. Hugst berkata bahwa dia pernah mendengar tentang penganiayaan dan setuju dengan pidatonya. Dia tahu bahwa PKT adalah brutal, tetapi tidak tahu ia begitu serius. Dia memuji kegiatan para aktivis Falun Gong dan memberikan semangat pada mereka untuk melanjutkannya.
Pawai Falun Gong di Auckland
Dipimpin oleh Tian Guo Marching Band yang terdiri dari lebih dari 100 anggota, para praktisi mengadakan sebuah pawai di Queen Street setelah rapat umum ini. Musik mereka yang dahsyat menyentuh hati orang-orang. Banyak orang yang mempelajari tentang fakta dari Falun Gong dan menanda-tangani petisi menyerukan agar penganiayaan ini diakhiri.