(Minghui.org) Praktisi Falun Gong mengadakan pawai di Berlin pada tanggal 21 Juli 2018, untuk mengecam 19 tahun penganiayaan Falun Gong di Tiongkok. Pawai tersebut juga menyoroti perlawanan damai praktisi terhadap penindasan dan memperlihatkan keindahan dari latihan kultivasi ini.

Dipimpin oleh Tian Guo Marching Band, barisan pawai meliputi kelompok peraga latihan, praktisi membawa foto-foto rekan praktisi yang meninggal dunia akibat penganiayaan, spanduk-spanduk yang mengekspos fakta pengambilan organ paksa yang direstui negara, dan barisan genderang pinggang.

Pawai meninggalkan Gendarmenmarkt pada pukul 11.00 dan melewati Unter den Linden serta Kufürstendamm

Tian Guo Marching Band

Pawai di pusat kota Berlin

Nyala lilin di Gendarmenmarkt untuk mengenang mereka yang disiksa hingga meninggal dunia dalam penganiayaan

Dua anggota parlemen Jerman mengirim surat dukungan.

Anggota parlemen Martin Patzelt (MdB CDU) berterima kasih kepada praktisi atas kontribusi mereka terhadap keadilan. Dia mengatakan tidak ada alasan bagi penganiayaan atau pengambilan organ paksa. Dia berharap pemerintah Tiongkok akan mengakui dampak positif yang diberikan praktisi Falun Gong kepada masyarakat dan menghentikan penganiayaan

Anggota parlemen Nicole Höchst (MdB AfD) mendoakan pawai berjalan dengan sukses

Thomas Braun, wakil walikota dari Distrik Marzahn-Hellersdorf di Berlin, mengecam penganiayaan di dalam suratnya

Banyak orang mengambil materi informasi dan juga video serta foto-foto. Banyak turis Tiongkok merasa gembira melihat pawai Falun Gong berskala besar ini di Jerman.

Memberitahu orang-orang tentang penganiayaan

Keluarga Tionghoa menonton pawai

Turis Tiongkok melihat penampilan Tian Guo Marching Band

Keluarga Klug dari Kiel menilai praktisi sangat damai. Mereka mengetahui pelanggaran HAM di Tiongkok. Sang ayah berkata, “Mengerikan orang-orang damai seperti Falun Gong ditindas di Tongkok. Pemerintah Tiongkok berusaha memperlihatkan ketulusan kepada dunia, namun di dalam Tiongkok mereka menganiaya rakyatnya sendiri. Semua orang harus menaruh perhatian padanya.”

Miecheal dan Claudia Zapf menilai pawai praktisi indah dan damai. Sang istri tidak mengetahui tentang penganiayaan dan ingin mengetahui lebih lanjut. Pasangan ini terkejut dengan pengambilan organ paksa. “Ini adalah cara bagus untuk menyebarkan informasi,” kata mereka.