(Minghui.org) Dalam dua minggu terakhir, praktisi Falun Gong dari seluruh dunia mengadakan kegiatan untuk memperingati 19 tahun perlawanan damai terhadap penganiayaan Falun Gong di Tiongkok dan menyerukan bantuan untuk menghentikan pelanggaran HAM ini. Laporan berikut menampilkan foto-foto yang diambil dalam kegiatan di 8 negara Eropa.
Belfast, Irlandia Utara
Praktisi di Irlandia mengadakan pawai dan rapat umum di Belfast pada tanggal 21 Juli 2018. Dimulai dari balai kota dan berakhir di Spirit of Belfast, tempat wisata terkenal, pawai tersebut bertujuan meningkatkan kesadaran publik terhadap penganiayaan, khususnya pengambilan organ paksa yang direstui negara.
Awal pawai
Pawai
Memberitahu orang-orang tentang penganiayaan
Menandatangani petisi untuk mengecam penganiayaan
Charlotte Guy (kanan) dan Zoe Alnudeff (kiri) berasal dari Portadown menandatangani petisi serta berjanji akan memberitahu teman-teman kuliah mereka tentang informasi ini. Mereka mengambil setumpuk brosur Falun Gong
Richard Brown (kanan) sering pergi ke Tiongkok untuk berbisnis. Dia tahu tentang Falun Gong dan penganiayaan serta sering memberitahu teman-teman Tiongkoknya mengapa penganiayaan itu salah
Praha, Republik Ceko
Pada tanggal 20 Juli 2018, praktisi dari Republik Ceko mereka-ulang beberapa metode penyiksaan yang dihadapi praktisi di Tiongkok. Mereka juga membagikan informasi dan mengumpulkan tanda tangan petisi untuk mengecam penganiayaan.
Reka ulang metode penyiksaan dan pengambilan organ paksa mengejutkan banyak turis
Orang-orang menandatangani petisi untuk mendukung Falun Gong
Peragaan latihan. Foto-foto di depan poster adalah mereka yang meninggal dunia akibat penganiayaan
Kopenhagen, Denmark
Praktisi dari Denmark memperagakan latihan dan membagikan materi di King’s Park, Kopenhagen pada tanggal 21 Juli 2018.
Latihan bersama
Membaca informasi Falun Gong
Moskow, Rusia
Praktisi di Moskow mengadakan nyala lilin di depan Kedutaan Besar Tiongkok pada tanggal 20 Juli 2018
Melakukan latihan bersama
Nyala lilin
Memberitahu orang-orang tentang penganiayaan
Den Haag, Belanda
Praktisi di Den Haag mengadakan aksi damai di depan Konsulat Tiongkok pada pagi hari, tanggal 20 Juli 2018, dan memperagakan latihan di pusat kota pada sore hari.
Aksi damai di depan Konsulat Tiongkok
Memberitahu orang-orang di pusat kota tentang penganiayaan
Orang-orang menandatangani petisi untuk mengecam penganiayaan
Glasgow, Skotlandia
Praktisi di Skotlandia berkumpul di pusat kota Glasgow pada tanggal 20 Juli untuk membagikan materi, mengumpulkan tanda tangan, dan memperagakan latihan.
Membagikan materi dan memperagakan latihan di pusat kota Glasgow
Orang-orang menandatangani petisi untuk mendukung Falun Gong
Wina, Austria
Praktisi Austria membagikan materi dan mengumpulkan tanda tangan di Stephen Plaza pada tanggal 20 Juli 2018.
Memberitahu publik tentang penganiayaan
Bucharest, Rumania
Praktisi Rumania mengadakan protes di depan Kedutaan Besar Tiongkok di Bucharest pada tanggal 20 dan 21 Juli 2018.
Poster dan spanduk berisi tentang tuntutan hukum terhadap mantan pemimpin partai komunis Jiang Zemin, yang secara pribadi melancarkan penganiayaan 19 tahun lalu.
Menceritakan Penganiayaan yang Dialami Mereka Sendiri
Di tempat kegiatan, banyak praktisi menceritakan pengalaman disiksa karena keyakinan mereka pada Falun Gong.
Zhang dan putrinya melarikan diri dari Tiongkok ke Belanda hanya beberapa bulan yang lalu. Dia ditangkap sebanyak tiga kali. Pada tahun 2017, polisi mengikat dia, meregangkan anggota tubuhnya, dan mencekok paksa padanya, yang membuat perutnya rusak.
Zhang berkata, “Saya pingsan dua kali selama dicekok paksa. Dokter berpikir saya akan meninggal, namun saya bertahan hidup karena saya berlatih Falun Gong.”
“Selama masih bernapas, saya akan memberitahu orang-orang apa Falun Gong sesungguhnya. Tidak seorang pun bisa menghentikan saya.”
Chen Man yang tinggal di Kopenhagen, pernah dipenjara selama tujuh tahun di Tiongkok. Di penjara, dia dipaksa melakukan kerja berat selama 12 jam sehari. Dia juga dipaksa membaca dan menonton hal-hal yang memfitnah Falun Gong dalam upaya untuk mencuci otaknya.
“Saya sekarang sudah bebas,” katanya, “tetapi banyak teman-teman saya meninggal dunia. Cui Hai dari Kota Wuhan adalah salah satunya. Dia dipenjara selama lima tahun. Sembilan belas hari kemudian setelah dibebaskan pada bulan Desember 2017, dia meninggal dunia pada usia 69 tahun.”
Wei Zaiqun, yang juga berasal dari Kopenhagen, mengalami hal yang sama.
“Dua saudari dan saudara ipar saya dihukum penjara, dan abang ipar saya Chen Guangzhong meninggal dunia di pusat penahanan lima bulan setelah ditangkap. Ibu saya diganggu oleh petugas polisi dalam waktu yang lama,” katanya.
Wei menyerukan kepada komunitas internasional agar membantu menghentikan penganiayaan ini.
http://www.minghui.org/mh/articles/2018/7/27/莫斯科法轮功学员中使馆前举行反迫害活动(图)-371701.html
http://www.minghui.org/mh/articles/2018/7/27/丹麦法轮功学员在哥本哈根国王公园传播真相(图)-371672.html
http://www.minghui.org/mh/articles/2018/7/26/荷兰法轮功学员谴责中共迫害-传播真相(图)-371618.html
http://www.minghui.org/mh/articles/2018/7/27/苏格兰民众签名支持制止迫害(图)-371698.html
http://www.minghui.org/mh/articles/2018/7/26/罗马尼亚学员举办系列反迫害活动(图)-371624.html
http://www.minghui.org/mh/articles/2018/7/26/捷克法轮功学员呼吁结束迫害(图)-371650.html
http://www.minghui.org/mh/articles/2018/7/26/法轮功学员在维也纳举行反迫害活动(图)-371651.html