(Minghui.org) Masyarakat modern menjadi semakin depresi. Diperkirakan ada lebih dari 300 juta orang mengalami depresi atau kecenderungan mengalami depresi. Mengapa begitu lazim dan sulit untuk disembuhkan? Masih lebih banyak pertanyaan dari pada jawaban berkenaan dengan masalah ini yang meresahkan medis modern.
Pada Fahui (konferensi berbagi pengalaman) Tiongkok ke-15 di Minghui.org, seorang praktisi muda Falun Gong mengenang kembali pengalamannya mengalami depresi: “Setelah berlatih Falun Gong, saya memahami alasan kenapa saya mengalami depresi. Itu disebabkan saya terkontaminasi terlalu banyak dengan masyarakat manusia biasa dan banyak unsur buruk melekat pada tubuh saya dari dimensi lain, membuat saya menjadi depresi.”
“Namun pada waktu itu, saya tidak mampu melepaskan diri dari kesengsaraan ini. Dan saya tidak memahami dari mana kesengsaraan ini berasal. Saya membaca banyak buku filosofi untuk berusaha memahami arti hidup. Mengapa kehidupan begitu sulit? Tapi saya tidak menemukan jawaban.”
“Setelah berlatih Falun Gong, saya menjadi bahagia dan pikiran terbuka. Saya merasa bahagia dari lubuk hati. Saya memahami arti hidup dan melihat harapan. Dafa adalah akar dari kehidupan saya. Seluruh keluarga saya berlatih Falun Gong. Kami merasa bahagia setiap hari.”
Praktisi ini lahir pada tahun 1990-an dan mulai berlatih Falun Gong pada tahun 2013. Dia pulih sepenuhnya dari depresi dan membuatnya hidup bahagia.
Kejadian ini sudah lumrah. Anda mungkin menemukan banyak contoh seperti ini di Minghui.org dengan mencari kata pulih dari depresi.
Namun demikian, banyak pejabat di Tiongkok melakukan bunuh diri karena depresi. Legal Daily Partai Komunis Tiongkok (PKT) melaporkan, “Alasan langsung tingginya tingkat bunuh diri para pejabat di sistem politik dan hukum adalah depresi.” Banyak pejabat paruh baya di sistem politik dan hukum bunuh diri karena depresi.
Komite Urusan Politik dan Hukum PKT merupakan lembaga di luar hukum yang menguasai setiap tingkat pemerintahan. Dia langsung mengawasi polisi, jaksa, dan pengadilan. Kekuasaan sistem ini diperkuat oleh Jiang Zemin, mantan kepala PKT yang memulai penganiayaan terhadap Falun Gong pada tahun 1999.
Sistem hukum di Tiongkok telah dimanipulasi untuk menganiaya praktisi Falun Gong yang tidak bersalah sejak 1999. Tak terhitung jumlah orang yang taat pada hukum ditangkap, dipenjara, dan disiksa. Bahkan banyak yang menjadi sasaran pengambilan organ paksa yang direstui negara demi keuntungan dalam operasi transplantasi organ. Penyiksaan lazim terjadi di pusat cuci otak, pusat penahanan, kamp kerja paksa, penjara, dan rumah sakit jiwa. Banyak praktisi disiksa hingga menjadi gila, cacat fisik, atau kehilangan nyawa mereka.
Sistem politik dan hukum di Tiongkok tidak memeriksa dan menyeimbangkan, serta melakukan kejahatan keji untuk menganiaya orang-orang baik. Para pejabat di sistem itu dimanipulasi untuk menganiaya sesama warga mereka. Bagaimana mereka tidak bisa depresi? Di mana ada hal positif terhadap apa yang mereka lakukan?
Li Yongsheng, mantan sekretaris Komite Urusan Politik dan Hukum Pingdingshan, Provinsi Henan, bunuh diri dengan meloncat dari gedung. Dia adalah orang penting yang bertanggung jawab dalam menganiaya Falun Gong di Pingdingshan sejak 1999. Dia berjuang melawan depresi sebelum bunuh diri.
Jiang Hongliang, mantan sekretaris Komite Urusan Politik dan Hukum Wuxi, meninggal dunia setelah melompat dari menara setinggi 107 meter. Dia menderita depresi sebelum kematiannya. Dia secara aktif terlibat dalam penganiayaan Falun Gong.
Menyedihkan bahwa orang-orang ini kehilangan nyawa mereka untuk membayar kejahatan mereka. Siapa yang membuat mereka jadi demikian? Adalah PKT dan mantan ketuanya, Jiang Zemin!
Tujuan Akhir dari Paham Komunis dan Setan Jahat Komunisme Menguasai Dunia Kita ditulis oleh tim editorial Sembilan Komentar Mengenai Partai Komunis mengekspos watak sesungguhnya komunisme. “Esensi dari paham komunis adalah sebuah “roh jahat”, ia terbentuk dari “Kebencian” dan makhluk sampah tingkat rendah dari alam semesta, ia penuh benci dendam dan ingin memusnahkan umat manusia.” (Tujuan Akhir dari Paham Komunis)