(Minghui.org) Seiring datangnya Tahun Baru Imlek, praktisi Falun Dafa di Taipei berkumpul pada 12 Januari 2019 di Shilin Official Residence untuk mengucapkan Selamat Tahun Baru Imlek kepada Guru Li Hongzhi (pencipta Falun Dafa). Mereka melakukan latihan dan berbicara tentang dampak positif Falun Dafa pada kehidupan mereka.
Praktisi Falun Dafa berkumpul di Shilin Official Residence untuk mengucapkan Selamat Tahun Baru Imlek kepada Guru Li
Terkenal karena taman bergaya Tionghoa dan Barat, Shilin Official Residence menjadi tempat wisata yang populer. Banyak turis, khususnya turis Tiongkok, berhenti untuk melihat peragaan latihan dan mengambil foto. Ada yang membaca poster-poster informasi dan mendengar praktisi mengklarifikasi fakta tentang penganiayaan Falun Gong oleh Partai Komunis Tiongkok (PKT).
Ma buta huruf sebelum dia membaca Zhuan Falun (buku utama dari Falun Dafa)
Ma berasal dari Tiongkok dan berimigrasi ke Taiwan 40 tahun lalu. Walaupun dia berumur 11 tahun pada waktu itu, dia tidak bisa membaca atau menulis.
Pada tahun 2002, Ma mendapat buku Zhuan Falun, buku utama Falun Dafa, namun dia tidak bisa membacanya. Pada tahun 2009, dia ikut Ceramah Sembilan Hari. Disemangati oleh praktisi lain, dia berusaha untuk membaca buku tersebut setiap hari, dan perlahan-lahan dia mampu membaca kata-kata. Setahun kemudian, dia bisa membaca keseluruhan buku tersebut. Sekarang dia bisa membaca semua buku Dafa lainnya dan artikel yang ditulis oleh Guru Li.
Dia mengapresiasi Guru Li dan Dafa karena memberikan kehidupan baru kepadanya. Dia mengucapkan Selamat Tahun Baru Imlek kepada Guru Li dan berjanji lebih rajin berkultivasi serta menyelamatkan lebih banyak orang.
Lei Ching-wei mengatakan bahwa berlatih Falun Dafa membantu dia menghilangkan kecanduan terhadap game internet. “Saya merasa bertenaga,” katanya.
Lei Ching-wei adalah seorang lulusan Chung Chou University of Science and Technologi. Dia mulai berlatih Falun Dafa setelah menghadiri Ceramah Sembilan Hari bersama dengan ibunya ketika dia duduk di kelas dua SMU.
Dia berkata bahwa berlatih Falun Dafa membantunya menghilangkan kecanduan terhadap permainan game internet. Dia berkata, “Sekarang saya berpikiran jernih dan merasa bertenaga. Nilai saya juga meningkat.”
Sesering mungkin Lei pergi ke tempat wisata untuk berbicara kepada orang-orang tentang penganiayaan.
Chang Lian-tung dan cucunya Chang Fang-yu. “Falun Dafa adalah apa yang saya cari!” kata Chang
Ketika Chang Lian-tun berumur 40 tahun, dia mulai mencari sesuatu yang lebih bermakna dalam kehidupan, jadi dia mulai mencari berbagi agama dan latihan kultivasi. Sepuluh tahun lalu, seorang praktisi memberinya buku Zhuan Falun. Chang mengatakan bahkan sebelum selesai baca Zhuan Falun, dia menjadi sangat bersemangat dan mengatakan, “Inilah apa yang saya cari!”
Chang mengenang kembali bahwa dia memiliki temperamen yang buruk, dan menderita degeneratif sendi, hepatitis B, tukak lambung dan penyakit lainnya sebelum berlatih. Hanya dalam satu tahun, semua penyakitnya sembuh setelah dia berlatih Falun Dafa.
Cucunya, Chang Fang-yu adalah siswa sekolah menengah. Ketika Fang-yu ikut berlatih Falun Dafa bersama dengan neneknya saat duduk di kelas dua. Dia mengikuti prinsip Falun Dafa yang membantunya menjadi ramah dan belas kasih.
“Saya sedang belajar melukis,” jelas Fang-yu. “Belajar ajaran Falun Dafa membuka kebijaksanaan saya, dan keterampilan melukis saya meningkat pesat. Saya sangat berterima kasih kepada Guru.”
Lu bersama dengan putra dan putrinya merasa bersyukur bahwa Falun Dafa menyembuhkan penyakit yang melemahkan fisiknya
Lu tidak mampu berjalan setelah melahirkan karena sarat siatik terluka. Dia harus berhenti bekerja dan fokus pada pengobatan.
Pada tahun 2001, dia melihat spanduk dengan tiga karakter, “Sejati-Baik-Sabar.” Karena penasaran, dia mencari di internet dan menemukan Falun Dafa, dia segera ikut berlatih. Dia berkata, “Semua penyakit saya hilang hanya dalam satu bulan setelah berlatih Falun Dafa.”
Suaminya sangat mendukung istri dan anak-anaknya berlatih Falun Dafa serta keikutsertaan mereka dalam berbagai kegiatan untuk meningkatkan kesadaran terhadap penganiayaan.
Lu berkata, “Saya tahu bahwa keluarga saya bahagia dan harmonis karena saya berlatih Falun Dafa, dan kami sangat berterima kasih.”