(Minghui.org) (sambungan dari bagian 9)
Guru Li Hongzhi, pencipta Falun Dafa (juga dikenal sebagai Falun Gong), berkata,
“Dalam seluruh proses mengajar Fa dan Gong saya berlandaskan prinsip bertanggung jawab pada masyarakat dan para praktisi, hasil yang diperoleh adalah baik, pengaruhnya terhadap seluruh masyarakat juga baik.” (Ceramah 1, Zhuan Falun)
Selain latihan dengan gerakan perlahan, prinsip Falun Dafa: Sejati-Baik-Sabar membantu seseorang untuk memurnikan hati dan pikirannya. Banyak orang percaya ini adalah kunci dari pemulihan kesehatan yang dramatis dan peningkatan yang dialami praktisi di Tiongkok maupun di seluruh dunia.
Profil di bawah memperlihatkan orang-orang yang hidupnya berubah menjadi lebih baik setelah mereka mempelajari latihan Falun Dafa. Kami harap kisah-kisah ini dapat memberi manfaat kepada pembaca dan membantu orang-orang memahami latihan ini dengan lebih baik.
Sembuh dari Keracunan Darah setelah Berlatih Dafa selama Seminggu
Wu Junde (laki-laki), berusia 59 tahun, adalah seorang praktisi Falun Gong dari Kota Shenyang, Provinsi Liaoning. Dia adalah mantan karyawan Kereta Api Jinzhou.
Sebelum Wu mulai berlatih Falun Gong pada bulan Juli 1997, ia didiagnosis menderita septikemia stadium akhir, dengan kehilangan fungsi hematopoietik dan jumlah trombosit darah yang sangat rendah. Tidak ada pengobatan yang tersedia untuk kondisi ini.
Dia baru berusia 30-an dan sangat ingin pulih. Dia mencoba banyak latihan qigong tetapi tidak berhasil. Salah satu rekannya menyarankan agar dia berlatih Falun Gong, karena diketahui orang yang berlatih qigong ini pulih dari penyakit mereka.
Setelah dia melakukan latihan Falun Gong untuk pertama kalinya, dia merasa sangat baik sehingga dia terus melakukannya setiap hari. Dia juga membaca buku Zhuan Falun, buku utama Falun Gong, dan mengetahui mengapa orang menderita sakit.
Dia memahami harus mengikuti prinsip-prinsip Falun Gong Sejati-Baik-Sabar dalam kehidupan sehari-hari, berkultivasi Xinxing, dan mempertahankan kebajikan.
Seminggu setelah latihan, tubuhnya terasa ringan dan semua gejala septikemia menghilang.
Mengikuti Sejati-Baik-Sabar dalam Kehidupan Sehari-hari
Perubahan menakjubkan yang dialami Wu setelah berlatih Falun Gong membuatnya menyadari betapa berharganya itu. Dia bertekad untuk terus melatihnya. Sekarang, dia berusaha untuk hidup dengan prinsip Sejati-Baik-Sabar. Dia mempertimbangkan kebutuhan orang lain terlebih dahulu dan berusaha menjadi orang baik setiap saat.
Di tempat kerja, ia mengikuti perintah dan bekerja keras. Dia tidak pernah khawatir tentang melindungi kepentingan pribadinya dan menyelesaikan tugasnya dalam situasi apa pun dan tidak peduli seberapa lelahnya dia.
Sebelumnya, Wu dikenal sebagai seorang suka bertengkar yang cepat tersinggung atas kepentingan pribadi dan memiliki temperamen buruk. Tidak ada yang berani memintanya melakukan apa pun. Setelah berlatih Falun Gong, ia berubah menjadi orang baik. Tidak peduli siapa yang butuh bantuan, dia tidak pernah ragu-ragu. Lebih dari sekali dia menyelamatkan orang dalam bahaya.
Menyelamatkan Orang dari Kereta Bergerak
Selama beberapa tahun, ia tinggal di sebelah rel kereta api di Shenyang. Pada saat itu, beberapa siswa harus melewati jalan setapak untuk sampai ke sekolah mereka. Ada kereta api panjang yang sering diparkir di rel untuk waktu yang lama.
Beberapa siswa yang ingin pulang makan siang pada siang hari mengambil jalan pintas dengan merangkak di bawah kereta untuk melintasi rel. Suatu hari, seorang bocah sebelas tahun merangkak di bawah kereta dengan sepedanya ketika kereta mulai bergerak. Dengan ketakutan, bocah itu menangis.
Wu melihat apa yang terjadi dan bergegas ke bawah kereta. Dia menyuruh bocah itu untuk melepaskan sepeda dan mereka berdua berjalan dengan kereta yang bergerak lambat. Ketika dia melihat kesempatan untuk melarikan diri, dia meraih bocah itu dan melompat menjauh dari kereta yang bergerak.
Dia bisa terlihat berjalan di sekitar kereta setiap hari, mengawasi siapa pun yang dalam bahaya. Dia menyelamatkan beberapa anak dengan cara itu.
Seorang wanita berusia 60-an mengambil jalan pintas di atas rel ketika sebuah kereta mendekat dengan kecepatan tinggi. Dia pikir itu akan berhenti di stasiun, tapi kereta itu melewati rel dan bahkan tidak melambat.
Orang-orang di area penumpang melihat bahaya dan berteriak kepadanya. Wanita itu berusaha untuk naik ke peron tetapi tidak berhasil. Wu bergegas mendekat dan menariknya keluar dari rel tepat pada waktunya ketika kereta melewatinya.
Menyelamatkan Orang dalam Kecelakaan Lalu Lintas
Suatu hari, seorang dokter mengalami kecelakaan dengan sepeda motornya. Sepeda motor jatuh menindisnya dan dia pingsan. Wu melihatnya dan bergegas menyelamatkannya. Para saksi yang mengenalnya berkata, “Jangan menyentuhnya. Keluarganya melakukan pemerasan. Mereka mungkin memeras uang dari anda."
Di Tiongkok saat ini, tidak jarang penolong diperas. Jadi, ketika orang menemukan kecelakaan, mereka menolak untuk membantu.
Tapi Wu tidak berprasangka dan selalu siap membantu. Dia menarik wanita itu keluar dari bawah sepeda motor, menghentikan bus, dan menaikkan. Secara kebetulan, sopir bus itu mengenal dokter dan membawanya ke rumah sakit di Shenyang.
Kemudian, keluarga dokter melacak Wu dan sangat berterima kasih padanya.
Ketika Wu sedang berjalan di dekat jembatan pada musim gugur 2004, sebuah sepeda motor roda tiga melesat dari belokan tepat sebelum jembatan dan jatuh ke parit sedalam dua meter. Kendaraan itu terbalik dengan pengemudi di dalamnya. Dia tidak bisa bergerak dan pingsan.
Ada banyak penonton, tetapi tidak ada yang melakukan apa pun. Wu turun ke parit dan menggunakan lengan bajunya untuk melepas pecahan kaca dari jendela kendaraan. Dia menarik pengemudi keluar melalui jendela karena pintunya macet.
Tangan Wu terluka dan berdarah kena pecahan kaca. Dia meletakkan pria itu di tepi parit dan mencium bau alkohol. Wajah pria itu terluka dan berdarah. Dengan bantuan seorang pemuda, Wu memanjat lereng, menarik pria itu ke tempat yang aman.
Setelah sekitar enam menit, pria itu sadar kembali. Dia mengatakan bahwa nama belakangnya adalah Wan dan meminta Wu menelepon keluarganya. Keluarganya datang dan membawanya ke rumah sakit. Sebelum dia pergi, Wan meminta kartu nama Wu. Wu berkata, “Anda harus tinggal di rumah sakit. Saya berlatih Falun Dafa. Anda hanya perlu ingat bahwa 'Falun Dafa baik.'"
Dianiaya karena Berlatih Falun Gong
Wu dianiaya oleh Partai Komunis Tiongkok (PKT) karena dia menolak untuk berhenti berlatih Falun Gong. Dia dipaksa untuk menjauh dari rumahnya untuk menghindari penganiayaan dan penangkapan. Dia tidak memiliki penghasilan dan hidup susah. Tetapi dia masih tidak meminta kompensasi ketika dia membantu seseorang. Dia selalu memikirkan orang-orang yang membutuhkan.
Wu berubah menjadi orang baik yang akan membantu kapan pun dibutuhkan. Dia baik karena dia berlatih Falun Gong.
* * *
Falun Gong diperkenalkan kepada publik oleh Guru Li Hongzhi pada tahun 1992. Hidup dengan prinsip Sejati-Baik-Sabar dan berlatih lima perangkat latihan yang mudah dipelajari meningkatkan kesehatan fisik dan karakter moral seseorang. Sekitar 100 juta orang berlatih Falun Gong sebelum Partai Komunis Tiongkok menindas latihan kultivasi ini pada tahun 1999.
Lebih dari 19 tahun penganiayaan, bukannya dimusnahkan oleh rejim komunis, Falun Gong malahan berkembang di lebih dari 100 negara. Ajaran Falun Gong telah diterjemahkan ke dalam 39 bahasa. Kelompok orang yang melakukan latihan Falun Gong dapat dilihat di hampir semua negara besar di seluruh dunia.
Laporan terkait dalam Bahasa Inggris: