(Minghui.org) Seorang warga Kabupaten Jintang dijatuhi hukuman empat tahun penjara pada tanggal 3 Desember 2018, karena keyakinannya pada Falun Gong, sebuah aliran spiritual yang telah dianiaya oleh rezim komunis Tiongkok sejak 1999. Dia telah mengajukan banding atas hukumannya kepada pengadilan tinggi.
Xiao Mincheng, pria 54, dulunya terkenal tidak baik di antara saudara-saudaranya karena kecanduan alkohol dan perjudian. Dia sering mengetuk pintu kerabatnya di tengah malam untuk meminta makanan setelah kalah judi di kasino.
Setelah dia belajar Falun Gong pada tahun 1995, dia menjadi orang yang sama sekali berbeda. Dia bekerja keras dan merawat keluarganya dengan baik. Pengejarannya akan kehidupan yang lebih baik membuatnya berada dalam tahanan polisi setelah penganiayaan dimulai pada tahun 1999. Sebelum hukuman terakhirnya, ia dijatuhi hukuman delapan tahun penjara pada tahun 2001.
Penangkapan dan Pengadilan Terakhir
Xiao ditangkap pada malam hari tanggal 2 September 2017, ketika ia kembali ke rumah. Polisi menggeledah kediamannya dan menyita komputer dan materi Falun Gong. Dia ditahan di Kantor Polisi Shuicheng selama dua jam sebelum dipindahkan ke Pusat Penahanan Kabupaten Jintang.
Istrinya, ibu mertua, saudara perempuan, dan ipar laki-lakinya pergi ke kantor polisi untuk menuntut pembebasannya pada tanggal 6 September. Kepala Divisi Keamanan Domestik mengatakan kepada saudara perempuannya agar berusaha membujuknya supaya berhenti berlatih Falun Gong . Dia menjawab, "Saudara saya menjadi orang yang jauh lebih baik setelah belajar Falun Gong. Dia berhenti merokok, minum, dan berjudi. Apa yang akan terjadi padanya jika dia tidak berlatih lagi?”
Polisi menyerahkan kasusnya ke Kejaksaan Kabupaten Jintang, yang menyetujui penangkapannya pada tanggal 13 September.
Setelah lebih dari satu tahun penahanan, Xiao disidangkan di Pengadilan Kabupaten Jintang pada tanggal 3 Desember 2018. Kakaknya meminta untuk membelanya, tetapi ketua hakim Tang He menolaknya.
Jaksa Yang Ping menuduh Xiao membantu dua penduduk setempat mengedit tuntutan hukum mereka terhadap Jiang Zemin, mantan kepala rezim komunis yang memerintahkan penganiayaan terhadap Falun Gong pada tahun 1999.
Pengacaranya berpendapat bahwa itu adalah hak konstitusional setiap warga negara untuk mengajukan tuntutan terhadap pejabat pemerintah dan kliennya seharusnya tidak didakwa.
Jaksa mengutip kesaksian dari seorang warga setempat, Zhao, yang mengatakan bahwa Xiao mengajarinya cara mengirim pesan teks yang berhubungan dengan Falun Gong, tetapi Zhao tidak muncul di pengadilan untuk diperiksa silang.
Pengacara Xiao berpendapat bahwa ketidak-hadiran Zhao di pengadilan membuat kesaksiannya tidak dapat diterima.
Jaksa penuntut mengklaim bahwa keterangan saksi telah diverifikasi oleh Kantor 610 Provinsi Sichuan, jadi itu sah. Pengacara membantah bahwa Kantor 610 adalah agen di luar kerangka hukum yang dibuat khusus untuk menganiaya Falun Gong dan tidak memiliki kekuatan, secara hukum, untuk memverifikasi bukti. Dia menuntut agar kliennya dibebaskan.
Hakim Tang menghukum Xiao empat tahun penjara setelah istirahat singkat.