(Minghui.org) Guru Li mengingatkan kita untuk selalu mencari ke dalam ketika sesuatu yang tidak menyenangkan terjadi. Pasti ada alasan mengapa itu terjadi. Saya akhirnya memahami tentang makna dari meningkatkan karakter saya.
Hukum Sejati-Baik-Sabar tidak berubah. Dewa telah menjaga hukum ini, jadi tidak ada yang berani melanggarnya. Kita juga memiliki Guru yang menjaga kita. Jadi kita perlu mencari ke dalam dan meningkatkan diri berdasarkan Fa setiap kali menghadapi masalah, gejala karma penyakit, atau penganiayaan.
Mengungkap Keegoisan Saya
Meskipun telah berkultivasi selama 20 tahun, saya tidak benar-benar memahami prinsip dengan tulus berkultivasi dari hati. Kultivasi saya hanya permukaan karena saya hanya berlatih Dafa untuk menjadi orang baik. Saya tidak tahu bagaimana sungguh-sungguh meningkatkan diri dari dalam.
Namun itu berubah ketika saya harus merawat ibu mertua di rumah sakit. Dia memiliki beberapa putra dan menantu perempuan, namun hanya saya dan satu dari putranya yang bergiliran merawatnya. Saya melakukan segalanya mulai dari mandi, memberinya makan, dan membantunya kewc. Pasien lain mengira saya adalah putrinya.
Suatu malam, dia sangat sakit, jadi saya tidak memiliki kesempatan untuk tidur. Saya hanya bisa istirahat di pagi hari. Saya frustrasi, lelah, dan penuh keluhan. Saya menantikan kapan saudara ipar saya datang untuk menggantikan. Pada saat itu, tanda "Departemen Kardiovaskular" di depan saya menyala. Mengapa kali ini terlihat sangat cerah? Saya kemudian ingat untuk mencari ke dalam.
Keluhan, kecemburuan, dan keterikatan yang lain membuat saya merasa tidak nyaman. Akar dari keterikatan ini adalah keegoisan. Saya tampaknya berkultivasi dan memperlakukan ibu mertua dengan baik di permukaan, namun saya masih membedakannya dengan ibu saya di dalam hati dan pikiran. Saya tidak memperlakukannya layaknya ibu saya sendiri.
Membuat Terobosan
Saya tidak pernah mengeluh ketika ibu saya sendiri sakit di rumah sakit. Mengapa saya begitu gelisah dalam situasi ini? Saya merasa malu dan menyesal karena tidak lebih perhatian. Tidak heran ibu mertua sering menghela nafas dan terlihat sedih.
Seiring mencari ke dalam untuk menemukan keterikatan, saya bisa merasakan lebih banyak belas kasih terhadap ibu mertua. Dia terlihatbegitu tidak berdaya ketika sakit. Saya kemudian memahami bahwa merawatnya adalah jalur saya dalam melunasi hutang karma saya terhadapnya. Saya berhenti mengeluh. Saya memutuskan akan memperlakukannya seperti ibu saya sendiri.
Dengan segera, semua rasa lelah yang saya rasakan menghilang. Saya merasa begitu nyaman, luar biasa dan murni. Pola pikir saya telah berubah!
Saya kemudian kembali ke kamar dan bertanya bagaimana keadaannya atau apakah dia butuh minum. Dia berkata dia merasa lebih baik. Yang mengejutkan, dia mengingatkan saya pada ibu saya sendiri, “Istirahatlah. Kamu tidak tidur sepanjang malam.”