(Minghui.org) Seorang wanita berumur 70-an sedang menghadapi persidangan karena meningkatkan kesadaran tentang penganiayaan terhadap keyakinannya.
Falun Gong, juga dikenal Falun Dafa, adalah latihan spiritual yang telah ditindas oleh rezim komunis Tiongkok sejak 1999.
Chai Shuzhen, warga Kabupaten Qianxi, Provinsi Hebei, ditangkap pada 12 Juli 2019, setelah dilaporkan karena berbicara kepada orang-orang tentang Falun Gong di pasar petani.
Polisi melimpahkan kasusnya ke Kejaksaan Kabupaten Qianxi pada awal Agustus 2019.
Keluarga Chai baru-baru ini menerima panggilan telepon dari pengacara yang ditunjuk oleh pengadilan bahwa kasus Chai baru saja dilimpahkan ke Pengadilan Kota Zunhua.
Keluarganya pergi ke pengadilan dan mengetahui bahwa seorang hakim bermarga Wang, dalam umur 40-an bertanggung jawab atas kasus Chai.
Polisi meminta hukuman berat terhadap Chai. Mereka mengutip penangkapan sebelumnya pada 28 Desember 2017, juga berbicara kepada orang-orang tentang Falun Gong. Dia ditolak oleh pusat penahanan setempat karena kondisi kesehatannya buruk dan dibebaskan pada hari yang sama saat penangkapannya pada tahun 2017.
Hidupnya Diperbaharui oleh Falun Gong, Dianiaya karena Tidak Melepaskannya
Chai memiliki dua putri dan seorang putra. Dua putrinya meninggal dunia karena penyakit pada umur 9 dan 12 tahun. Dia sangat depresi dan kehilangan harapan hidup.
Setelah diperkenalkan Falun Gong pada Maret 1997, dia tertarik pada ajaran spiritual dan perlahan-lahan memperoleh harapan hidup. Suaminya gembira melihat dia bisa tersenyum tulus lagi.
Baru saja membangun kembali hidupnya, rezim komunis melancarkan kampanye nasional dengan tujuan membasmi Falun Gong dari Tiongkok.
Karena menolak untuk melepaskan keyakinannya dan bersikeras memberi tahu orang-orang bagaimana Falun Gong menyelamatkan hidupnya, Chai sering menjadi sasaran oleh polisi. Dia ditangkap sembilan kali dan dipenjara dengan total dua tahun. Dia mengalami segala jenis penyiksaan, termasuk digantung dengan pergelangan tangan, disetrum dengan tongkat listrik, dipukuli dengan parah, dicekok dengan obat yang tidak jelas, dan dibiarkan dalam suhu membeku.
Setelah suaminya meninggal dunia pada tahun 2007, dia tinggal sendirian dan empat kali pindah dalam dua tahun, karena majikan rumah mengetahui dia berlatih Falun Gong dan mengusirnya, takut tersangkut dalam penganiayaan.
Laporan terkait dalam bahasa Inggris:
Ms. Chai Shuzhen Arrested Again for Telling People about the Persecution of Falun Gong