(Minghui.org) Praktisi Falun Gong di Thailand mengadakan konferensi berbagi pengalaman di Bangkok pada tanggal 13 Oktober 2019. Para praktisi ada yang berasal dari Nakhon Pathom, Chiang Mai, Suphan Buri, Lampang, Roi Et, Samut Parkan dan Bangkok. Lebih dari dua puluh praktisi berbagi pengalaman tentang meningkatkan kesadaran publik terhadap penganiayaan di Tiongkok, serta meningkatkan Xinxing dengan sungguh-sungguh berkultivasi mengikuti prinsip Falun Gong.
Konferensi Berbagi Pengalaman Falun Dafa Thailand 2019 diadakan di Bangkok pada tanggal 13 Oktober 2019.
Para praktisi berbagi pengalaman tentang bagaimana mereka meningkat dalam kultivasi.
Praktisi Muda Menghilangkan Keterikatan pada Perdagangan Saham
Ben, seorang praktisi muda, mengatakan bahwa menjadi kaya adalah satu-satunya tujuan hidupnya. Ketika dia masih di SMA, dia membaca beberapa buku mengenai perdagangan saham. Dia pikir itu cara yang mudah untuk menghasilkan uang.
Dia membuka akun pertamanya untuk perdagangan saham ketika dia masih seorang mahasiswa senior. Meskipun dia sudah mulai berlatih Falun Gong, dia berpikir bahwa perdagangan saham adalah investasi dan tidak dianggap berjudi.
Ben mencermati berbagai bisnis dan perusahaan, memilih saham yang dia ingin investasikan, dan dalam waktu tiga tahun memperoleh keuntungan sekitar 800%. Dia terus mencari perusahaan baru untuk berinvestasi. Tetapi ada kejadian tak terduga pada menit terakhir, dan sebagai hasilnya, investasinya berubah menjadi kerugian.
Sebelum akhir tahun 2018 dia menghitung kembali keuangannya. Dia mencatat bahwa sisa dananya itu persis sama dengan modal awalnya.
Ben berkata, "Sayamenyadari bahwa itu adalah jumlah uang yang seharusnya saya miliki, karena kerja keras saya sendiri."
Dia berulang kali membaca Fa Guru tentang perdagangan saham dan menyadari bahwa ia tidak boleh serakah dan mengandalkan spekulasi untuk menjadi kaya.
Ben berbagi pengalaman, “Saya benar-benar tidak kehilangan materi. Namun dalam proses tersebut, saya melepaskan keterikatan pada kepentingan materi. Sekarang saya merasa sangat rileks. Satu-satunya tujuan hidup saya adalah melakukan tiga hal yang harus dilakukan oleh praktisi Dafa.”
Kesembuhan Menakjubkan dari Karma Penyakit
Nattasopit mulai berlatih Falun Gong hampir tiga tahun yang lalu. Tidak lama setelah menghadiri Konferensi Berbagi Pengalaman Falun Dafa di New York tahun ini, benjolan kecil muncul di wajahnya. Awalnya dia mengabaikannya, tetapi dengan cepat menjadi semakin sakit dan bengkak, menyebabkan dia kurang tidur.
Dia berkata, “Keluarga saya khawatir. Ayah mertua memiliki apotek. Setiap hari suami mengingatkan saya untuk minum obat, tetapi saya diam-diam membuangnya.”
“Suatu hari, wajah saya membengkak besar dan terasa demikian sakit sehingga saya tidak bisa membuka mata. Seluruh keluarga mendesak saya segera pergi ke rumah sakit. Dokter menganggap sebagai kasus khusus dan memberi resep beberapa obat. Saya menolak dan mengatakan bahwa keluarga saya memiliki apotek.”
“Suatu hari saya berbagi pengalaman tentangkeadaan saya dengan rekan-rekan praktisi. Saya menyadari bahwa rasa sakit yang menganggu adalah karena penganiayaan oleh kekuatan lama, dan saya tidak mengakuinya. Saya percaya pada Guru dan menyadari bahwa saya harus berpikiran lurus. Tidak peduli apa yang terjadi, saya harus melewati cobaan ini."
Nattasopit menambah waktu untuk belajar Fa, memancarkan pikiran lurus dan berlatih gerakan. Dia berpikir, "Bahkan jika saya tidak bisa melihat, saya tidak akan menyerah. Saya harus meneruskan dan mengabaikan rasa sakit. Tidak ada masalah. Itu semua hanya ilusi.”
Tak lama kemudian, dokter meneleponnya untuk melihat hasil CT scan dan rontgen. Dokter mengatakan bahwa tidak ada kelainan. Meskipun dokter tidak bisa memastikan apa benjolan itu, dia mengatakan bahwa semuanya normal. Setelah itu, pembengkakan segeramengecil, hanya menyisakan sedikit bekas luka.
Nattasopit berkata, “Melewati penderitaan ini, saya merasakan belas kasih Guru yang luar biasa. Pengalaman ini telah memperbesar kapasitas saya dan menaikkantingkatan saya.”
Mengklarifikasi Fakta ke Publik
Anan mulai berlatih Falun Gong pada tahun 2014. Karena dia bekerja di pom bensin, dia berkesempatan untuk mengklarifikasi fakta kepada banyak orang. Setelah dia mengklarifikasi fakta ke atasannya tentang Falun Gong, dia diizinkan membagi brosur kepada pelanggannya.
Anan mengatakan bahwa suatu hari dia bertemu dengan seorang polisi wanita yang agresif. Dia tidak ingin memberinya brosur karena dia pikir petugas itu mungkin lebih sulit daripada kebanyakan orang. Tetapi setelah dia mengisi bensin ke kendaraan polisi, petugas itu tidak segera pergi.
Anan menyadari bahwa setiap kehidupan datang untuk Fa dan dia harus membantunya memahami Falun Gong. Jadi dia mengklarifikasi fakta kepada petugas polisi.
Anan juga pergi ke lokasi wisata untuk menemuiwisatawan dari Tiongkok. Dia berkata, “Setiap hari Minggu saya pergi ke tempat-tempat wisata untuk membagikan materi klarifikasi kepada orang-orang Tiongkok.”
“Saya merasa jika pikiran saya tidak lurus, para wisatawan tidak akan mengambil materi klarifikasi. Suatu kali, ketika sebuah tempat wisata ditutup, saya pergi ke restoran terdekat untuk membagikan materi klarifikasi fakta. Saya bertemu dengan seorang supir bus wisata di sana, dia memberi tahu saya tempat yang banyak turis Tiongkok.
"Saya menyadari bahwa ketika saya memiliki pikiran lurus yang kuat, walaupun tempat wisata ditutup, Guru akan membantu dan saya akan tahu harus pergi kemana yang banyak turis untuk membagikan materi klarifikasi, [dalam hal ini] melalui supir bus."
Peserta konferensi mengatakan bahwa mereka sangat tersentuh oleh pengalaman-pengalaman yang dibagikan oleh rekan-rekan praktisi dan merasa bahwa mereka mendapat manfaat dari berbagi pengalaman tersebut. Banyak yang menyatakan akan berlatih lebih rajin dan melakukan tiga hal dengan baik untuk memenuhi sumpah janji dan misi mereka dalam menyelamatkan makhluk hidup. Konferensi berakhir pada pukul 5 sore.