(Minghui.org) Seorang wanita berusia 87 tahun menderita stroke setelah diganggu oleh polisi karena keyakinannya pada Falun Gong, sebuah aliran spiritual yang telah dianiaya oleh rezim komunis Tiongkok sejak tahun 1999.
Ma Jinglan dan suaminya, keduanya warga di Kota Qixia, Provinsi Shandong, pergi ke pasar petani suatu pagi di awal September 2019. Mereka ditangkap setelah polisi menemukan materi imformasi Falun Gong di motor roda tiga mereka. Polisi menginterogasi dan mengambil foto mereka. "Jika anda terus berlatih Falun Gong, kami akan menangkap putri anda," kata seorang petugas kepada mereka.
Karena takut oleh ancaman polisi, Ma mulai merasa pusing setelah kembali ke rumah. Dia menderita stroke tiga hari kemudian dan masih di rumah sakit pada saat penulisan.
Keadaannya juga membuat suaminya sangat sedih. Dia tidak bisa tertidur dan kelelahan.
Dulu, Ma menderita banyak masalah kesehatan, termasuk kondisi jantung dan penebalan dinding arteri di otak. Terkadang, dia tidak bisa tidur berhari-hari karena sakit kepala dan gejala lainnya. Dia mengonsumsi banyak obat tetapi tidak ada yang berhasil. Dia harus berhenti dari pekerjaannya dan tinggal di rumah ketika dia baru berusia 29 tahun.
Pada tahun 1998, ketika dia berusia 66 tahun, dia mulai berlatih Falun Gong untuk meningkatan kesehatannya. Hanya empat hari setelah dia menyaksikan ceramah Falun Gong, gejala penyakitnya hilang. Gusi atasnya yang awalnya longgar menjadi kencang.
Setelah menyaksikan manfaat kesehatan yang luar biasa dalam dirinya, suaminya juga ikut berlatih dan punggungnya yang bungkuk menjadi lurus.
Dalam 20 tahun terakhir, pasangan lansia itu menikmati kesehatan yang baik. Mereka selalu menanti-nanti hari Minggu ketika anak-anak dan cucu mereka datang berkunjung. Mereka sangat sehat sehingga mereka selalu menyiapkan makanan untuk pertemuan hari Minggu yang tidak mungkin dilakukan sebelum mereka berlatih Falun Gong.
Tapi sekarang, rawat inap Ma menangguhkan tradisi Minggu keluarga. Anak-anak serta cucu mereka sangat khawatir tentang kesehatannya.