(Minghui.org) Ketika saya masih sangat muda, saya bisa melihat sesuatu melalui mata ketiga saya yang tidak bisa dilihat orang biasa. Namun, setiap kali saya melihat hal-hal seperti itu, secara fisik saya akan merasa tidak nyaman. Kadang-kadang saya takut setengah mati atau bahkan demam.
Ketika saya masih di sekolah dasar, teman sekelas menyuruh saya untuk mencari kata "Buddha" dalam kamus. Pada saat itu, saya bertanya-tanya apakah Buddha itu abadi dan apakah dia bisa terbang di langit.
Ketika saya menonton film yang memperlihatkan patung-patung Buddha di Aula Istana Mahavira di Kuil Shaolin, saya bertanya kepada saudara perempuan saya apakah dia pernah mendengar orang menjadi Buddha tanpa memasuki sebuah kuil untuk menjadi seorang biksu dan berkultivasi. Dia mengatakan kepada saya untuk tidak melupakannya jika saya menemukan Tao.
Pengalaman Supernatural
Suatu malam pada tahun 1994, saya tidak bisa tidur. Saya tidak bisa bergerak atau mengeluarkan suara. Seorang lelaki kekar dan tinggi berdiri di depan tempat tidur saya, menunjukkan tongkat dewanya. Saya melihat orang mati yang berbicara kepada saya dan banyak orang kuno akan menikam saya, sungguh menakutkan. Saya tidak bisa memberi tahu siapa pun apa yang saya lihat, jadi saya menuliskannya di buku harian. Saya berumur 16 tahun saat itu.
Pada 21 Juni tahun itu, saya tertidur dan dalam mimpi saya meninggalkan tubuh saya. Saya melihat pemandangan di mana seorang pria dan wanita memegang pedang mereka di bawah gunung. Ketika wanita itu melihat saya, dia berlari, seolah-olah dia mengenal saya dan berkata dengan gembira, "Guru telah menunggu anda sangat lama!"
Kami dibawa ke puncak gunung, di mana seorang lelaki jangkung berdiri, mengenakan baju kuning keemasan, mirip dengan pakaian emas yang dikenakan oleh para praktisi Falun Dafa. Dia menyuruh saya pergi.
Selama tujuh hingga delapan hari berikutnya saya tidur nyenyak. Ketika saya bangun di pagi hari, secara mengejutkan saya merasa bahagia. Beberapa tahun kemudian saya mengetahui bahwa Guru, pencipta Falun Dafa, datang ke Provinsi Shandong untuk kedua kalinya untuk memberikan ceramah pada 21 Juni 1994. Pada waktu itu Guru memanggil jiwa saya ke surga. Mungkin untuk mempersiapkan saya untuk apa yang akan terjadi di masa depan.
Bibi saya meminjamkan saya buku Zhuan Falun pada musim dingin 1997. Ketika saya membukanya dan melihat foto Guru Li, dia tersenyum kepada saya. Saya hanya tidak ingat di mana saya pernah melihat pria ini sebelumnya. Saya membaca seluruh buku selama tiga malam berikutnya, tetapi tidak dapat memahami apa pun di dalamnya, jadi bibi saya mengambil buku itu kembali.
Penderitaan Hidup
Sembilan tahun telah berlalu selama masa itu saya menjadi miskin. Saya tidak berhasil apa-apa. Ke mana pun saya pergi bekerja, saya tidak bisa mencapai apa pun. Saya tidak pernah memiliki andil dalam hal-hal baik dan akhirnya menjadi kambing hitam setiap kali terjadi masalah. Saya diabaikan di hampir setiap perusahaan tempat saya bekerja.
Orang tua saya terus-menerus bertengkar dan mereka tidak berhenti sampai salah satu dari mereka terluka. Kemudian, mereka menunggu untuk menceritakan semuanya kepada saya. Ini menyiksa saya secara mental dan saya menjadi depresi.
Saya bergabung dengan geng dan pergi ke klub malam. Saya mulai merokok, mencuri barang-barang dan mengganti pacar saya secepat membalik halaman buku. Ketika saya berusia 29 tahun, saya menjadi wanita tua di desa yang harus dinikahkan dan desas-desus tentang saya menyebar di mana-mana.
Saya dan ibu saya membuka toko roti pada bulan Desember 2005. Untuk menghemat uang, kami mengambil kontrakan yang diperuntukkan untuk beberapa orang. Ini menghabiskan semua waktu dan energi kami.
Mencari seorang Guru
Ketika istirahat sejenak, saya bertanya kepada ibu saya, “Apakah ibu pikir ada Tuhan di dunia ini? Jika benar-benar ada makhluk Dewa, saya ingin menjadi murid dari yang paling besar yang dikenal orang! Betapa terhormatnya itu?”
Saya pernah mendengar bahwa sembilan adalah angka Buddha, jadi saya menyalakan sembilan batang dupa dan meletakkannya di pembakar dupa di ambang jendela. Saya berkata kepada ibu saya, “Datang dan berdoa bersama saya! Ikuti saya dan katakan bahwa saya percaya bahwa ada makhluk Dewa di dunia ini. Saya ingin menjadi murid Dewa tertinggi!”
Saya melanjutkan, “Saya mendengar dari orang lain bahwa ada benda kotor di tubuh saya. Tolong biarkan asap dupa menyingkirkan mereka, karena saya tidak ingin mereka mengganggu saya dan menyakiti orang lain! Saya ingin semuanya diatur oleh Dewa tertinggi."
Ibu saya mulai tertawa.
Akhirnya Menemukan Falun Dafa
Tetangga baru pindah tahun 2006 dan saya berkenalan dengan nyonya rumah. Dia pertama kali memberi tahu saya tentang rekayasa bakar diri di Lapangan Tiananmen dan mengatakan bahwa motif dari rekayasa ini adalah untuk memfitnah Falun Gong.
Setelah ibu saya dan saya mengerti bahwa itu adalah rekayasa yang dilakukan oleh Partai Komunis Tiongkok (PKT), kami mundur dari Partai dengan menggunakan nama asli kami.
Saya bertanya kepada wanita itu apakah dia memiliki buku Zhuan Falun. Saya membuka halaman dengan foto penulis dan melihat Guru tersenyum kepada saya. Guru sepertinya mengedipkan mata ke arah saya dan saya merasakan gelombang hangat di perut bagian bawah dan bahkan bergetar beberapa kali. Kemudian, saya mengetahui bahwa Guru telah memberi saya Falun.
Saya mulai menunjukkan tanda-tanda menderita flu ringan, yang hilang seminggu kemudian. Setelah itu, saya muntah dahak hijau yang sangat menyengat dan kerongkongan saya terasa seperti terbakar. Saya terus muntah selama sekitar empat setengah bulan. Ketika muntah saya berhenti, saya perhatikan bahwa bisul di perut saya telah hilang dan berat badan saya naik lebih dari 20 pon. Saya juga bisa tidur nyenyak dan menikmati makanan saya. Kista kecil di telinga saya juga menghilang. Saya tahu bahwa Guru telah membersihkan tubuh saya.
Tetangga baru kami menunjukkan kepada saya video latihan Guru di komputer. Ketika saya melihat Guru dengan pakaian olahraga berwarna kuning keemasan dan mendengar suaranya, saya langsung ingat, "Bukankah ini Guru saya!?"
Saya belajar lima perangkat latihan dan melakukannya selama tiga hari berikutnya. Pada hari ke-4, ketika saya memulai latihan ketiga, "Menembus Ekstrem Kosmik," saya mendengar Guru berkata, "Putar Roda Hukum empat kali searah jarum jam."
Saya bisa merasakan Falun berputar di perut bagian bawah, seolah-olah banyak air mengalir ke perut saya. Setiap kali terasa seperti itu.
Malam setelah saya selesai membaca Zhuan Falun untuk pertama kalinya, saya bermimpi bahwa saya sedang duduk di ruang kelas universitas. Orang-orang di sekitar saya mengerjakan kertas ujian mereka. Saya adalah satu-satunya yang tidak melakukan apa-apa. Kemudian, dua penguji memasuki ruangan.
Salah satu dari mereka berkata, “Dia [merujuk pada saya] akhirnya datang!” Saya berdiri dan berkata, “Saya tidak pernah kuliah dan tidak memiliki pengetahuan akademis. Bagaimana saya bisa sampai di sini?" Penguji berkata, "Kamu hanya perlu duduk di sini. Ini tempat dudukmu!”
Meskipun secara akademis saya tidak memenuhi syarat untuk mengikuti ujian, kursi
Guru berkata,
“Tidak masuk biara juga tidak masuk ke pegunungan
Bersekolah bercocok tanam dan masuk kerja
Langsung mengarah pada hati manusia berkultivasi di atas basis Fa
Bagaikan lotus murni di tengah hiruk pikuk duniawi yang tak tercemar oleh kejahatan” (“Bentuk Xiulian,” Hongyin III)
Terima kasih Guru telah memilih saya untuk menjadi murid Anda.
Teringat bahwa saudara perempuan saya telah meminta saya untuk tidak melupakannya jika saya menemukan cara untuk menjadi seorang Buddha tanpa harus memasuki biara, saya segera meneleponnya dan berkata, "Kak, saya berlatih Falun Dafa! Kamu harus keluar dari PKT!"
Tiga belas tahun telah berlalu dan saya berusia 42 tahun. Kakak dan saya adalah praktisi Falun Dafa. Keluarga kami sangat mendukung kultivasi kami dan mereka bahkan membantu kami mengklarifikasi fakta kepada orang-orang. Seiring dengan meningkatnya jumlah orang yang memahami kebenaran, semakin banyak orang datang berkultivasi Dafa.