(Minghui.org) Film dokumenter Letter from Masanjia diputar di Casa del Lago’s Sala Lumière di Meksiko, pada 1 September 2019, dan ruangan dipenuhi penonton. Film tersebut menggambarkan kondisi brutal yang dihadapi praktisi Falun Gong di kamp kerja paksa di Tiongkok sejak rezim komunis memulai penganiayaan terhadap latihan spiritual ini pada tahun 1999.
Pemutaran film dokumenter Letter from Masanjia
Letter from Masanjia memperoleh penghargaan di festival-festival fim di seluruh dunia, termasuk Doqumenta Grand Jury Prize pada tahun 2018 untuk Film Dokumenter Internasional dan Jury Award for Breaking Doc di DocsMX 2018, keduanya diadakan di Meksiko.
Film dokumenter ini mengisahkan seorang praktisi Falun Gong bernama Sun Yi, yang mempertaruhkan nyawanya untuk mengekspos kebrutalan rezim Tiongkok dengan menulis sepucuk surat dan disembunyikan di dalam produk yang dia produksi di Masanjia, salah satu kamp kerja paksa yang paling menakutkan di Tiongkok. Suratnya ditemukan oleh seorang wanita yang membeli produk tersebut di Amerika Serikat. Surat tersebut menjadi berita internasional dan memicu reaksi berantai yang berkontribusi dalam penghapusan sistem “pendidikan ulang melalui kerja” Tiongkok pada tahun 2013.
Sun Yi kemudian mempertaruhkan nyawanya lagi untuk merekam video film dokumenter untuk mengekspos krisis HAM di Tiongkok dan membantu mengakhiri penganiayaan terhadap praktisi Falun Gong, orang Tibet, umat Kristen, dan para pendukung demokrasi.
Psikolog Mengatakan Pandangannya Berubah Setelah Menonton Film
Gabriela, seorang psikolog
Gabriela, seorang psikolog berkata, “Film dokumenter ini sangat mengharukan, karena mengungkapkan hal-hal yang tidak kita ketahui tentang sistem Tiongkok saat ini. Kita mudah membeli produk dan dengan harga yang sangat murah, tanpa mengetahui berasal dari mana dan bagaimana kondisi orang-orang bekerja…”
Dia mengatakan tidak ada yang salah dengan keyakinan Sun Yi. “Itulah mengapa penting untuk menonton film dokumenter ini, karena kita perlu mendapatkan informasi. Seperti kata wanita yang menerima surat tersebut, seseorang yang mengetahui kebenaran akan mengalami perubahan total,” katanya.
‘Membuka Kesadaran yang Mendalam’
Chedy dan Victor
Chedy, seorang ahli kimia berkata, “Ini adalah film yang sangat mendalam, dengan kesadaran yang sangat luas tentang bagaimana kita pada saat ini dan bagaimana mereka [di Tiongkok], sehingga kita dapat benar-benar menghargai apa yang kita memiliki lebih, terutama kebebasan kita, seperti Sun Yi mengatakan di akhir film tersebut. Film dokumenter ini membuka kesadaran yang sangat mendalam.”
“Menonton film ini, saya terkesan dengan kegigihan, keteguhan, dan karakter Sun Yi,” katanya. “Dia memegang teguh keyakinannya dan tidak pernah mundur. Ajaran yang diberikan kepada saya adalah terlepas dari seluruh prosesnya, dia selalu mengatasi masalah dengan cara yang bermartabat, tanpa rasa takut setiap waktu. Dia mempertahankan nilai-nilainya dan setia pada keyakinannya.”
Penulis Mengagumi Sun Yi Karena Menjadi “Orang Berintegritas”
Victor, seorang penulis berkata, “Saya pikir adalah penting bagi dunia untuk mencari tahu apa yang sedang terjadi di balik rezim otoriter dan bagaimana pelanggaran HAM berada pada tingkat bencana. Film ini menyampaikan pesan kepada dunia, sehingga mayoritas orang akan mengetahui apa yang sedang terjadi di sudut-sudut dunia tertentu yang diperintah oleh rezim totaliter. Ini juga cara untuk menghasilkan gema, suara bagi orang lain, sehingga pesannya dapat disebarluaskan.”
“Sun Yi adalah orang yang memiliki nilai, orang yang bisa memberikan hidupnya bagi keyakinannya,” lanjutnya, “Dia adalah orang yang berintegritas yang memungkinkan kita untuk merenungkan pentingnya akan semangat. Hanya semangat yang bisa membantu kita untuk melalui masa yang sangat sulit ini.”